08

100 23 0
                                    

Matahari kembali terbit, memaksa semua makhluk hidup untuk kembali ke kegiatannya seperti hari-hari biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari kembali terbit, memaksa semua makhluk hidup untuk kembali ke kegiatannya seperti hari-hari biasa.

Tak ada kata libur untuk orang-orang yang membutuhkan banyak uang seperti Kairi, di pagi yang cerah ini dirinya sudah bangun dan bersiap untuk pergi ke tempatnya bekerja.

Di akhir pekan yang seharusnya dihabiskan untuk liburan ini, malah Kairi gunakan untuk kembali bekerja mengumpulkan keping demi keping uang untuk kebutuhan dirinya dan juga Kakaknya.

Meskipun begitu Kairi tak pernah mengeluh karena sang ayah selalu mengajarkan nya untuk tetap bersyukur dengan apa yang dia dapatkan.

“Kau sudah mau berangkat?” tanya Karina dari arah dapur.

“Ya, aku bukanlah dirimu yang memiliki waktu libur di akhir pekan seperti ini.” balas Kairi dengan sedikit nada sindiran meskipun niatnya hanya bercanda.

“Kalau begitu mintalah libur pada bos baikmu itu, apa kau tidak lelah bekerja terus menerus tanpa libur sedikitpun?” ujar Karina dengan nada marah, tak begitu menyadari jika sang adik hanya bercanda.

Dirinya berfikir Kairi mengatakan itu dengan kesungguhan hatinya, maka dari itu moodnya tiba-tiba saja berubah. Ditambah Kairi dengan wajah seriusnya membuat Karina akhirnya malah salah paham kepada sang adik.

“Tidak mau, aku sudah nyaman bekerja seperti ini. Lagipula pekerjaanku tidak seperti dirimu yang akan selalu pulang larut malam hanya karena bos nya tidak puas dengan pekerjaanmu.”

Karina tak membalas karena apa yang diucapkan oleh sang adik begitu benar adanya. Terkadang dirinya iri karena sang adik bisa pulang lebih awal dari biasanya hanya karena berhasil memenuhi target penjualan, sedangkan dirinya harus lembur karena kekurangan pembeli.

“Kau ini! Lebih baik kau cepat pergi sebelum aku membunuhmu.” misuh Karina sambil mengelap permukaan meja dengan keras.

“Apa tidak ada sarapan?” tanya Kairi memastikan, Karina mengangguk terlalu malas untuk memasak di tambah sang adik yang membuatnya kesal, membuat dirinya enggan untuk sekedar membuatkan roti panggang untuk adiknya.

“Ya sudah kalau begitu, aku pergi dulu. Jangan lupa kunci pintunya ya.” pamit Kairi, tak lupa mengingatkan sang kakak untuk tetap mengunci pintu seperti perintah Wilona semalam.

Entah kenapa juga dirinya harus menuruti permintaan gadis menyeramkan itu, tapi selama itu dapat membuat sang kakak tetap aman maka akan ia ikuti perintah wanita itu.

Kairi berjalan santai, menikmati segelintir angin yang menabrak wajahnya pelan. Angin yang berhembus pagi ini begitu membuat moodnya sangat baik. Sesekali dirinya bersenandung untuk menemani kesunyian yang menyelimuti dirinya di pagi yang begitu indah ini.

Setelah menaiki bus yang menuju ke arah tokonya Kairi terdiam, melihat banyak mobil yang berlalu-lalang tak sekali dua kali dirinya melihat juga banyaknya keluarga yang menghabiskan libur akhir pekan bersama.

Bite me | ᴶᵃᵏᵉᴴᵒᵒⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang