02

161 24 0
                                    

Kairi akhirnya sampai di toko kue tempatnya bekerja, sebelum benar-benar masuk ia rapikan dulu rambutnya yang tadi sempat terguncang oleh tiupan angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kairi akhirnya sampai di toko kue tempatnya bekerja, sebelum benar-benar masuk ia rapikan dulu rambutnya yang tadi sempat terguncang oleh tiupan angin.

Baru setelah dirasa cukup rapi dirinya membuka pintu dan berjalan menuju ruangan khusus untuk para pegawai. Senyuman hangat menghiasi wajahnya yang cantik, yang mana membuat teman-temannya yang melihat itu ikut membalas senyuman Kairi.

Toko nya masih sepi sekarang, itu karena pagi ini mereka harus mengantarkan pesanan keberbagai tempat dulu. Salahkan sang bos yang mengiyakan pesanan dari berbagai orang dalam 1 minggu ini.

Untungnya mereka mendapatkan bonus yang cukup besar, jika tidak mungkin saja para pekerja di toko sudah lama mengundurkan diri dan membuat toko itu bangkrut.

“Selamat pagi.” sapa Kairi pada dua temannya.

“Pagi.” balas Diaz singkat, dirinya tengah sibuk membungkus beberapa kue yang akan diantarkan ke pelanggan.

Sedangkan pemuda yang satunya tengah bingung akan melakukan apa, karena pemuda itu baru saja bekerja hari ini, Kairi sampai heran melihatnya yang hanya diam sambil memperhatikan temannya itu bekerja.

“Kamu tidak ingin membantunya?” tanya Kairi sambil memakai apron miliknya.

“Tidak usah, lebih baik dia membantumu. Aku sudah hampir selesai.” ujar Diaz yang memang benar adanya.

Anak itu memang jarang sekali ingin di bantu, apalagi yang membantunya anak magang seperti Jemian, semakin tidak mau yang ada.

Karena pernah dulu saat ada mahasiswa magang yang membantunya menyiapkan pesanan malah tak sengaja menjatuhkan kue yang sudah dia buat semalaman.

Alhasil Diaz di marahi habis-habisan oleh bosnya karena anak magang itu malah menyalahkan bahwa Diaz lah yang telah sengaja menjatuhkan kue nya agar bisa menyalahkan si anak magang tersebut.

Tapi setelah 1 bulan bekerja akhirnya bos nya itu mengetahui cerita aslinya karena Kairi yang sudah muak dengan tingkah laku si anak magang tersebut, untungnya si bos percaya karena Kairi memberikan bukti berupa sebuah rekaman.

Kairi mengangguk, kemudian menyuruh Jemian untuk segera mengikutinya ke tempat dimana biasanya mereka menyimpan kue yang akan dikirimkan ke pelanggan.

“Kamu ambil kue coklat itu ya, kemudian bungkus kue nya menggunakan box yang ada di sebelah sana.” titah Kairi sambil menunjuk apa saja yang perlu anak magang itu lakukan.

Jemian mengangguk, dengan semangat dan penuh kehati-hatian dia bawa kue yang tadi di tunjuk oleh Kairi menuju meja yang tadi digunakan oleh Diaz untuk mendekorasi kue.

Kairi ikut mengambil kue untuk dirinya dekor terlebih dahulu, sambil sesekali melihat ke arah Jemian yang sepertinya sedikit kebingungan untuk melipat box kue itu.

“Aku duluan ya.” pamit Diaz sambil menenteng 2 buah plastik besar berisi kue.

“Ya, hati-hati di jalan.” balas Kairi tanpa menoleh sedikitpun, dirinya sibuk memperhatikan detail dari dekorasi kue nya saat ini.

Bite me | ᴶᵃᵏᵉᴴᵒᵒⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang