KETIDAKSENGAJAAN MENIMBULKAN RASA

4 2 0
                                    


Awal dari sebuah kehancuran adalah mereka yang tidak sungguh-sungguh pada komitmen yang sudah diniati dan janji yang sudah diingkari. Perkara mencitai itu mudah tapi mempertahankan cinta yang sudah dibangun sejak lama itu susah. Orang baru bisa merubah manusia menjadi pribadi yang lain, tetapi cinta lama lah yang sudah membentuk pribadi

" KRING!!!!!...." Bel berbunyi kencang. Menandakan jam istirahat telah selesai dan masuk pada mata pelajaran ke-8 mulai. Pak Heru selaku wali kelas 10 A masuk lalu menyampaikan informasi mengenai kegiatan diluar jam pelajara.

"gek duduk... itu yang tidur dibangunin dulu itu. Bapak ada informasi" Pak Heru berjalan ke meja guru sambil membawa absensi kelas dan buku paket Ekonomi.

"sesuai agenda tahunan sekolah ini. ada event yang harus diikuti. Kalian pasti udah tau kan soal Carnval?" "tau pak". Semua murid dikelasnya kompak menjawab

"jadi Carnaval itu kita buat kostum yang identik tentang salah satu Provinsi di Indonesia. Kalian bisa mulai buat costum buat Carnaval mulai sore sehabis pulang sekolah. Oh iya kalo gak salah mata Pelajaran Akuntansi di hari Rabu itu jam terakhir kan. Nah kalian pake aja jam Akuntansi buat bikin kostum, nanti pertemuan di hari senin bapak bagi antara akuntansi sama ekonominya."

"pak tema kostum itu kita yang nentuin apa gimana pak?" tanya Devon

"kalo temanya itu nanti ada kita ada undian. Semoga aja kita dapet Provinsi yang enak buat bikin kostum.

"pak saya masih belum paham pak"

"makane nek guru jelaske iku dengerin. Bocah kerjanane turu wae" Pak Heru ngomel dengan bahasa Jawa.

"nih kelas 10 A nanti ambil undian di perpustakaan. Semisal kita dapet NTB, nah yang identik kan Rusa jadi kita bikin maskot seolah-olah kita itu jadi rusa gitu. Sekreatif kalian, mau bikin tanduk rusa terus ditempel di punggung apa gimana. Jadi satu provinsi itu pasti punya ciri khasnya"

"oke pak. Paham paham. Terus ngambil undiannya kapan pak. Apa bisa hari ini?"

"belum, lusa baru disiapin. Kalian ambil di perpus sekalaian kalian cari referensinya. Kan ada buku tahunan sekolah, nanti kalian liat alumni yang pernah jadi maskot. Oh iya ada penilaian yang gak bisa bapak jelasin karena bapak juga juri. Yang penting kalian siapin satu maskot sama satu jubir. Nah jubir ini yang jelasin tentang kostum yang kalian pake. Paham ya"

"iya pak paham. Oh iya Rik besok lu yang ambil undiannya ya. Kan lu sekretaris jadi sekalian lu catetin apa yang perlu dibahan buat kita diskusi." Ucap Devon kepada Rika

"oke Dev, besok gw coba liat refensi buku tahunan alumni terus kalo bisa lu orang pada cari aja gimana Carnavalnya. Biasanya pihak sekolah sering update kegiatan di sosmed kaya IG, cari-cari aja"

"oke oke. Ntar gw cari"

"Dev, Ni. Istirahat ke perpus yok, dari pada besok besok rame sama kelas lain. Mending kita duluan". Ajakan Rik untuk Devi dan Erni

"oke, tapi gw ke kantin bentar. Abis, minum gw"

12.30 waktu istirahat. Saat yang paling bahagian bagi anak sekolah, bel sekolah berbunyi seperti lagu yang merdu untuk didengar. "Perpus yok Dev, biarin Erni nyusul ntar. Dari pada rame mending duluan kesana".

"yaudah". Rika dan Devi berjalan ke perpustakaan sedangkan Erni ke kantin untuk membeli air mineral. Setibanya di perpustakaan Rika langsung berjalan menuju rak buku ke-2 dari pintu yang disana terdapat majalah tahunan sekolah.

"Dev, nih gw nemu. Liat geh"

"mana Rik". Saat dipanggil Rika, Devi melihat Rey, Erik dan Arie yang berada di depan pintu perpus.

"tumben Rey lu ngajakin ke perpus?" ucap Erik yang heran karena mereka pergi ke perpus bukannya ke kantin

"gw mau liat majalah tahunan. Terus gw mau cari maskot alumni, gw juga masih ada kontak beberapa alumni jadi kalo kebagian maskot yang bahannya mahal gw bisa tanya ke alumni dia orang pada abis berapa"

"tumben lu inisiatif. Bukannya lu paling males soal beginian" Tanya Arie

"bawel lu." Rey menjawab dengan singkat. Devi dan Rey bertatap pandang sementara dan Devi langsung menunduk karena merasa tidak enak

"sapa tuh? Cewek inceran lo yang baru. Bukannya cewek iceran lo si Rika temennya anak itu" Erik menepuk pundak Rey yang melihat Devi.

"Apaan sih, lu tau itu adek tiri gw. Dah lah gw mau cari majalah tahunan, kalo lu mau sama anak itu samperin sana". Rey pergi meninggalkan Arie dan Erik

"oke kakak ipar. Hahaha."

Saat Rika sedang mencari buku untuk referensi maskot Devi berjalan cepat kearah Rika sambil panik karena melihat Rey dan teman-temannya yang kebetulan juga berada di perpustakaan.

"ngapa lu? Kok panik gitu?" tanya Rika

"mau nyari referensi buat Carnaval bukan disitu. Itu buku buat mata pelajaran wajib baca. Nih" Rey datang tiba-tiba dan memberikan majalah tahunan

"makasih. Tumben ke perpus kak biasanya nongkrong ditangga depan ruang komputer"

"ngomong lagi gw celupin di kolam depan" Rey sedikit kesal dan langsung meninggalkan mereka pergi ke meja pengawas untuk menulis namanya di buku pinjaman buku.

"Rik.. kok lu bisa berani sama kak Rey, kaya gak ada segan-segannya gitu"

"ahh pusing. Coba liat Dev nah nih bangus nih yang provinsi Bali bagus ya ada Hanoman, bisa jadi inspirasi. Tapi maskotnya di make up begitu ganteng juga ya"

"Rik.. Rik liat geh siapa maskotnya". Devi menunjukan keterangan dibawah foto itu

"lah.. kak Rey. Kok bisa" Rika kaget.

"tapi ganteng kan" Devi meledek Rika.

"ahhh. Udah lah bentar lagi masuk tuh. Yok lah". Rika berjalan cepat meninggalkan Devi yang ada di perpustakaan

"dih gak jelas lu Rik. Hehehe, tunggu Rik"

"Rey.Rey, sini geh ada diary. Lu dulu suka nulis diary."

"lah gw baru tau lu suka nulis diary." Sahut Arie sambil menggigit roti.

"bawel lu. Udah lu baca belum diary itu." tanya Rey.

"ini baru gw baca, kenapa."

"privasi orang. Mending lu balikin"

"gimana mau balikin kalo siapa yang nulis aja gw gak tau. Aneh lu makanya mau gw baca terus nanti gw balikin"

"mana sih gw aja yang balikin." Rey menyahut diary itu.

RieyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang