Mendatangi Mantan

6.5K 4 0
                                    

‘’Mas, kamu kenapa melihatku seperti itu?!’’

Denisa baru saja membuka matanya dan kemudian dia dibuat terkejut dengan Arhan yang sudah menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

‘’Memangnya kenapa, apa aku salah kalau aku ingin menatap istri sendiri?’’

‘’Bukannya begitu, Mas … Tapi-‘’

‘’Sudalah, aku tidak mau mendengar perkataan apapun lagi dari mulutmu!’’

‘’Aaaaaakh!’’

Denisa memekik cukup keras ketika tiba-tiba Arhan mengangkat tubuhnya dari ranjang dan membawa Denisa masuk ke dalam kamar mandi.

‘’Mas, kamu mau apa?’’

Arhan terkekeh dengan perkataan yang diucapkan oleh Denisa, seakan tahu kalau sebenarnya perempuan itu sedang berbohong saat ini.

‘’Haha, tidak perlu berpura-pura polos, Sayang … Aku tahu sebenarnya kamu sudah tahu apa maksudku membawamu ke sini kan?’’

Arhan memainkan kedua alisnya untuk menggoda Denisa, lalu setelahnya disambut dengan senyuman jahil dari kedua sudut bibir perempuan itu.

‘Hm, tapi aku masih lelah melayanimu semalam … Apa tidak bisa pagi ini kita skip dulu?,’’ ucap Denisa sambil membelai pelan dada Arhan, membuat pria itu mengerang tertahan.
‘’Tentu saja, Sayang … Aku tidak akan memintanya lagi, aku hanya ingin agar kita mandi bersama, tidak lebih!’’

Denisa menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Arhan, mereka kemudian saling membasuh tubuh masing-masing, menyabuni satu sama lain dan saling menggosok tubuh sesama.

Tidak ada lagi keraguan yang terlihat dari cara mereka  memperlakukan satu sama lainnya, seolah mereka sudah terbiasa dengan semua itu.

Selesai dengan ritual mandi yang berlangsung cukup lama itu, Arhan dan Denisa segera turun untuk ikut makan bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.

‘’Wah, lihatlah … Pengantin baru ini pati habis melakukan malam pertama mereka semalam!’’
Denisa dan Arhan berusaha bersikap seperti biasa saat mendengar godaan yang diberikan oleh salah satu anggota keluarga itu, mereka tampak acuh dan Arhan sendiri malah dengan mudahnya mengalikan pembicaraan agar tidak terus membahas tentang pengantin baru dan malam pertama itu.

Setelah menghabiskan jatah sarapan dan juga sedikit berbincang-bincang dengan keluarga Arhan, sepasang suami istri itupun kemudian berpamitan untuk berangkat kerja terlebih dahulu dengan alasan hari yang cukup siang.
"Eumh, sepertinya kami harus segera pergi bekerja ... Hari sudah cukup siang, aku tidak mau terlambat dan digoda oleh orang satu kantor," ucap Arhan yang kemudian diangguki oleh Denisa.

"Ck, kalian ini ... Lagi pula baru kemarin menikah, masa sudah disibukkan dengan bekerja lagi! Seharusnya kalian sedang berbulan madu saat ini!"

"Diamlah!

"Aku dan Denisa itu bekerja keras karena kamu ingin mempersiapkan masa depan yang lebih baik lagi untuk ke depannya, benar kan, Sayang?"

Denisa mengangguk membenarkan perkataan suaminya, lalu berkata,
"Ya, tentu saja!"

Seperti selayaknya sepasang suami  pada umumnya, Arhan pun mengantar Denisa lebih dulu ke kantornya sebelum dia pergi ke kantornya sendiri.

‘’Kamu hati-hati ya, nanti pulangnya aku jemput!’’

Cup!

Arhan mengecup pelan kening Denisa sebelum pergi meninggalkan halaman kantor perusahaan tempat istrinya bekerja itu.
Setelah memastikan kalau Arhan sudah pergi, Denisa justru memesan sebuah taxi online lewat ponselnya dan bukannya masuk ke dalam gedung perusahaan.

Tujuannya tidak lain adalah untuk menemui Hexa!

Perlahan mobil taxi yang ditumpangi oleh denisa itu melaju membelah jalanan dengan tujuan ke sebuah rumah berlantai dua yang tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja.

‘’Woah, lihatlah … Ternyata kamu benar-benar datang ke tempat ini, Sayang!’’

Kedatangan Denisa langsung saja disambut oleh Hexa di depan rumah itu, sepertinya pria itu benanr-benar sangat yakin kalau Denisa memang akan datang memenuhi permintaannya itu.

‘’Hexa, aku  mohon jangan lagi kamu menggangguku mulai sekarang … Aku ini sudah menikah, Hexa! Dan suamiku itu juga adalah temanmu sendiri, jadi aku sangat-sangat memohon padamu untuk tidak menggangguku lagi mulai sekarang,’’ ucap Denisa dengan lantang di hadapan Hexa.

‘’Hahahaha ….’’

Bukannya merasa bersalah atas perbuatan yang dia lakukan itu, Hexa justru tertawa terbahak-bahak di hadapan Denisa, seolah apa yang sedang dia katakana itu hanyalah sebuah bualan belaka.

‘’Denisa, Denisa … Kamu pikir aku tidak  tahu seperti apa dirimu yang sebenarnya, huh?!’’



Koleksi novel dewasa adult romance ada banyak di akun Karyakarsa milikku, klik atau  link di bawah ini dan buka di web browser HP kalian.

https://karyakarsa.com/Nunarina

Link nya juga ada di BIO ku ya

Gairah Liar (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang