4. Aksara Jawa, ya?

8 2 0
                                    

🌟Happy reading🌟

*****

"Pagiii,"

"Astaga monyet!! Lahh, elo ngaapin disini?" Tanya Kinalofa penasaran, melihat seorang cowok yang duduk di atas motor, tersenyum menatapnya.

"Ada apa Kifa, kenapa ribut-ribut?" Tanya Arin. Bunda Kinalofa, ikut keluar gerbang.

"Pagi, Tante" sapa cowok itu, turun dari motor dan menyalami tangan Bunda Arin.

"Oalah kamu toh, mau berangkat bareng anak tante yaa?" Tanya Bunda Arin ramah.

"Bunda kenal Alby?" Tanya Kinalofa kebingungan melihat interaksi mereka.

"Kenal dong, emangnya kamu nggak ingat, minggu lalu kita ke rumah teman Bunda yang baru pindahan? Itu rumahnya Alby, kita masih satu komplek kok" jelas Arin lembut.

"Ooh, aku nggak ingat, bukannya anaknya Tante Rindy cewek ya, Bun? Itu yang namanya Chelsea?" Tanya Kinalofa mengerut bingung,

"Iya itu adik gue Kinalofa" sahut Alby santai.

"Ya udah kalian berangkat bareng aja sana, dah jam berapa ini nanti telat" ujar Bunda Arin mendorong pundak putrinya menuju motor Alby

"Tapi Bun?" Protesnya yang di balas pelototan mata oleh Bunda Arin, lalu tersenyum menatap pada Alby

"Hati-hati di jalan ya Alby, bawa anak Tante nya"

"Siap Tan!" Ucap Alby meragakan sikap hormat, lalu mulai melajukan motornya pelan.

*****

Kinalofa's pov on

Aku berjalan dengan dongkol menuju kelas, tentu saja dengan Alby di belakangku. Aku heran kenapa aku selalu berurusan dengannya ya, semenjak dia jadi murid baru?

"Widihh cemberut aja neng, ngapa? Abis tengkar ya rumah tangga nya?" Celetuk Vidi menaik-turunkan alis sambil melirik ku dan belakang bergantian. Maksudnya, aku dan Alby?

"Dih, ngaco" balas ku cuek.

"Kinalofa, nanti pulang bareng gue ya" ucap Alby santai, lalu menuju bangku nya yang kebetulan terletak di belakangku.

"Wiihh kalian berangkat barengg??" Serobot Reysa yang tiba-tiba muncul dari bawah, di samping kursinya.

"Astaga! Lo ngapain di bawah, Sa?!" Celetuk Vidi heboh, yang tak di hiraukan Reysa.

"Hm" balas ku pendek, "udah sana hadap depan!" Ucapku menghentikan niat Reysa untuk berbicara.

Di sepanjang pelajaran aku tidak bisa fokus karena memikirkan situasi ini. Sebenarnya tidak ada masalah dengan Alby, yang menjadi masalah adalah aku. Aku nggak pernah dekat dengan teman cowok, dan teman cewek yang dekat denganku saja hanya Reysa dan Lily. Aku itu pemalu dan kurang bisa bergaul. Interaksi dengan Vidi aja baru kali ini, meski kita sekelas dari kelas 10. Selama ini aku hanya berinteraksi dengan teman-teman cowok sebagai formalitas kelas saja.

"Baiklah, siapa yang bisa mengerjakan soal di papan tulis?" Ucap Pak Rudi di depan sana menyadarkan ku dari lamunan.

"Nggak ada yang mau maju? Wah, padahal ini gampang loh. Cuma nulis aksara jawa 2 kalimat," lanjut Pak Rudi karena memang tak ada yang ingin maju. Btw, Pak Rudi ini guru bahasa jawa. Sebenarnya aku bisa mengerjakannya, tapi untuk maju ke depan ituu, terlalu.....

Kinalofa, The Girl Who Want You (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang