Bab 17

2K 112 3
                                    

•• Selamat Membaca ••


Rey kini sedang di dalam kamar seorang diri, ia menatap sekeliling dan mulai berjalan ke arah balkon kamar.

Menatap hamparan hutan yang mengelilingi mansion membuat Rey jadi teringat dengan sebuah novel yang menceritakan kalau ada seorang pemuda yang menjadi obsesi seseorang.

Memikirkan ulang alur tiba-tiba saja Rey mengumpat.

"Anyink jangan bilang kalau dunia ini ada hubungan nya dengan novel yang itu" menatap ke depan dengan pandangan kosong.

"Gak,.. Gue harus pastiin ini dulu sebelum gue bertindak" gumam Rey mulai berbalik dan langsung jatuh terduduk dengan tangan yang memegang dadanya, Rey bersikap seperti itu karena ia terkejut dengan seseorang yang dengan anteng nya duduk di kasur kamarnya yang menatap ke arahnya.

"Kau sudah mulai menyadarinya" menatap Rey dengan smirk.

"Kau siapa? " tanya Rey mulai bangun sambil masih memegang dadanya.

"Bukan siapa-siapa tapi aku tau semua" jawab seseorang itu yang masih santai duduk di kasur.

"Apa maksud mu" tanya Rey mendekat namun ia terkejut lagi kalau seseorang itu sudah tidak ada di depannya namun ia mendapatkan sebuah bisikan di telinganya.

"Kamu akan meneruskannya dan rubah lah takdir mu itu" bisik seseorang itu yang berdiri di belakang Rey.

Rey langsung berbalik namun orang itu sudah berpindah lagi.

"Jangan main-main dengan ku" kata Rey berbalik dan menatap ke sekeliling.

Seseorang itu kini duduk di sofa dengan secangkir kopi. Menatap Rey dengan pandangan yang sulit di artikan oleh Rey.

"Kau mulailah berhati-hati karena apa yang kau lihat belum tentu benar dan apa yang tertulis belum tentu terjadi" setelah berkata seperti itu ia pun pergi menghilang dengan secangkir kopinya tadi.

Rey menatap sofa yang kini sudah tidak ada orang tadi, mulai mencerna apa maksudnya dengan yang "ia lihat belum tentu benar dan yang tertulis belum tentu terjadi" sebuah teka-teki lagi.

Menghela nafas kasar dan menyegarkan rambutnya Rey mulai menatap sekeliling yang mulai terasa aneh.

Meneliti ke sekeliling dan ia pun menutup balkon, menutup tirai dan mematikan lampu.

Rey yang sudah mematikan lampu langsung terkejut dengan kamarnya yang full dengan titik merah di setiap sudut ruangan dan apa itu dengan warna yang berbeda.

"Apa yang merah itu adalah kamera tersembunyi dan jika itu benar apa aku yang berbicara dengan orang tadi bisa terdengar" gumam Rey menatap sekeliling yang sungguh seperti penjara dengan full pengintai.

"Kamu tenang saja, semua itu tak akan di ketahuilah oleh orang itu, karena saat kau berbicara dengan ku waktu telah berhenti sejenak namun tidak dengan dia yang juga tau segalanya" suara itu muncul di kepala Rey membuat ia menatap ke sekeliling.

"Tak perlu takut, cukup fokus ke tujuan mu saat kau hadir di dunia ini dan rubah alur sesuai dengan keinginanmu" perkataan seseorang itu membuat Rey teringat dengan kedua orang tuanya.

"Dan satu lagi, kamu memasuki 2 booking sekaligus jadi persiapkan dirimu nanti di book satunya lagi yang akan mulai berjalan tanpa kau sadari" perkataan seseorang itu makin membuat Rey pusing.

Melihat sekeliling dan mulai menutup semua kamera kini Rey berjalan ke satu titik yang berbeda tadi dan ia mulai melihat apa itu.

Saat mata Rey meneliti sesuatu itu ia pun menekannya dan tiba-tiba suasana kamarnya berubah seperti bioskop.

Berjalan ke kasur dan duduk dengan tenang sambil melihat apa yang akan terjadi.

Tiba-tiba saja sebuah gambar yang seperti nyata membuat Rey terbengong.

"Anyink,,... Asupan,,... " menatap berbinar ke layar yang sudah menampilkan sebuah adegan 18+ dimana di dalam video itu adalah sebuah video yang membuat Rey menahan nafas saat adegan berikutnya menampilkan seseorang yang ia kenal.

"Ahhh.... Sayang... Terus,,... " desahan sj uke membuat Rey melotot.

"Sungguh kamu sangat nikmat sekali baby,,, aku rasanya ingin mengobrak-abrik tubuhmu dengan milikku" perkataan si dominan membuat si uke berbalik menatap nya.

"Punya mu begitu besar rasanya itu menembus terlalu dalam sayang" kata si uke.

Memeluk tubuh si uke agar menempel ke tubuh sangat dominan dan mulai menggigit dan memberikan tanda kepemilikan di leher putih itu.

"Seberapa besar baby, aku rasanya ingin terus berada di dalam mu, kamu terlalu ketat dan nikmat setiap aku menekannya lebih dalam lagi" kata sang dominan.

"Ahhh,,, ahhh,,, ini sungguh membuat ku gila,,, ahhh,,, ahhh,,, " desahan si uke makin membuat suasana di kamar Rey panas.

"Anyink mereka berdua sudah gila, mereka ngewe saat ini dan di tampil kan secara live emang gila" gumam Rey kesal.

Rey terus saja mengumpat karena suara desahan itu memenuhi kamarnya sekarang, dan kenapa bisa Rey bilang itu secara live karena di layar sudah tertera jika itu Live secara otomatis yang memang terhubung oleh kamera di setiap kamar.

Rey mulai melihat lagi dengan tampilan yang sudah berbeda dimana di layar tampak adegan gangbang yang sedang di lakukan oleh seseorang yang membuat Rey menutup mata.

"Anyink,,, bang Asya di gangbang apa gak sakit tuh hole yang di isi oleh dua anaconda" gumam Rey frustasi karena gak tau kenapa sekarang pisang miliknya ikutan tegang.

"Aaaa,,, kenapa gue ikutan tegang sih anyink lah,,, " berguling-guling di kasur besarnya membuat Rey mengumpat kesal karena dia dapet asupan tapi kenapa dia ikutan tegang biasanya juga b aja tapi kenapa sekarang pisang mini nya mulai bangun kan asw banget.



Tbc.

22.08.24

Transmigrasi Seorang FudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang