ep. 4

171 12 0
                                    










Happy Reading✨

Jangan lupa vote, komen dan follow yah💯








🤍🤍🤍

Apa yg kalian benci saat menjalani lubungan jarak jauh /LDR? Tidak bisa bertemu, tidak bisa menghabiskan waktu bersama. Ditambah sulit nya berkirim pesan satu sama lain. Seperti sekarang, seza uring uringan karena sudah 5 hari ini tidak mendapat satu pesan pun dari pacar nya—Adrian.

Sudah berpuluh puluh pesan ia kirim kan namun tetap saja hasil nya sama—tidak ada balasan. Boro boro di balas dibaca saja tidak.

Ia bahkan sudah mencoba menghubungi manajer sang pacar namun sialan nya nomor dari sang manajer itu tidak aktif.

Ia sedang berusaha memaksa otak nya untuk berfikir positif—Adrian sedang sibuk dengan latihan nya, namun lagi lagi logika nya terus membantah. Jika sehari dua hari ia bisa memaklumi nya tapi 5 hari?! Ditambah tidak aktif nya nomor dari manajer Adrian, membuat bertambah nya rasa khawatir sekaligus curiga.

Apa disana Adrian bertemu wanita yg lebih cantik dari nya?

"Sialan" Umpat nya keras

"Kenapa za? " Tanya diana menghampiri nya.

"Adrian belum bales chat gua. Udah 5 hari ini dia gak ngasih kabar apapun"

Diana menghela nafas nya, lagi lagi Adrian

"kan gua udah bilang za, Adrian udah kecantol cewe thailand" Ucap diana enteng yg di hadiahi sebuah cubitan di lengan nya

"Rese lu, oh yah lu udah beli semua yg catet kan? " Diana mengangguk seraya menyerahkan bon belanja beserta kartu ATM.

Sesuai dengan titah abi, ia pun terpaksa memenuhi perintah dari abi, walaupun bukan ia yg pergi belanja namun setidaknya ia sudah menyelesaikan perintah.

Membuang asal bon tersebut kemudian menyimpan ATM milik abi di dalam tas nya.

"Diana, siapin baju ganti. Gua mau pulang sekarang juga" Ucap seza yg langsung dikerjakan oleh diana.

***

Seza mendesah lega saat semua belanjaan sudah tertata rapi terlebih lagi kulkas nya, kulkas yg awal nya kosong melompong sekarang sudah terisi berbagai macam makanan dan minuman. Oh shit ia merasa lelah dan juga lapar sekarang. Ternyata membereskan belanjaan menguras banyak tenaga nya.

Seza pun mengambil sepiring nasi kemudian membuka laci—mencari nori bubuk. Funfact ia sangat menyukai nori.

Karena bagi nya nasi panas + nori adalah sebuah perpaduan yg sangat perfect bahkan ia bisa makan hanya dengan nasi panas dan nori saja tanpa tambahan lauk lain nya.

"Shit! Diana lupa beliin gua nori " Kesal nya. Mengapa diana bisa melupakan ini, bukan kah ia sudah menulis semua nya di liat tadi.

Ia pun memutuskan untuk membeli nori di alfamart yg dekat dengan rumah nya. Mengambil beberapa nori mulai dari yg bubuk maupun yg lembar.

Saat perjalanan pulang mata nya tak sengaja melihat seekor kucing tergeletak tak berdaya dengan lemas. Bahkan saat ia mencoba membangunkan kucing tersebut hanya diam. Dengan panik ia mencoba mencari detak jantung nya
—ah syukurlah ternyata masih hidup. Dengan cepat ia membungkus kucing tersebut dengan cardigan nga kemudian mengendong menuju rumah.

"Abi! Abi! Bi! " Teriak nyaa tergesa gesa saat melihat mobil abi sudah terparkir di depan rumah mereka.

Abi muncul dari ruang tengah "ada apa za? "

"Abi tolong periksa kucing ini" Ucap seza menunjukan kucing dalam gendongan nya.

Abi menghela nafas, ia tak tahu seza bodoh atau apa. Jelas jelas ia bukan dokter hewan melainkan dokter bedah manusia " Saya gak bisa periksa kucing ini seza"

"Loh kamu kan dokter abi"

Abi menepuk dahi "Iya tapi saya bukan dokter hewan"

Seza menunduk seraya menatap sedih kearah kucing "Terus ini gimana dong? Kasian banget. Aku takut kucing ini mati "

Abi membelai lembut surai panjang seza "kita bisa bawa kucing ini ke dokter hewan"

Mendengar itu seza langsung mendongak "serius? " Abi mengangguk.

Mereka pun membawa kucing tersebut ke salah satu dokter hewan. Saat di periksa dokter mengatakan bahwa kucing tersebut mengalami dehidrasi berat dan harus dirawat inap. Seza dan abi memutuskan untuk mengikuti semua saran dokter, setelah mengurus segala hal mereka pun bergegas pulang

"Kucing itu bakal baik baik aja kan yan bi? " Tanya seza seraya menundukan dirinya di sofa ruang tamu.

Abi melangkah mendekat kemudian mendudukan dirinya tepat di samping seza "Pasti, kucing itu bakal sehat kembali" Balas abi menenangkan.

Mendengar itu seza menghela nafas lega, dalam hati nya ia terus berdoa agar kucing tersebut bisa sehat kembali.

" Sudah malam, lebih baik kamu kembali ke kamar " Seza menggeleng menolak, karena yg ia inginkan saat ini adalah makan bukan tidur. Karena jujur saja perut sudah bergejolak saat di perjalanan menuju klinik hewan. Namun sebisa mungkin ia menahan nya karena rasa khwatir nya lebih besar ketimbang rasa lapar nya.

Seza bangkit dari duduk nya berniat memasak mie instan

"Mau kemana? " Tanya abi

"Bikin mie, mau? "

"Tidak" Seza membalikkan badan nya meneruskan kembali langkah nya menuju dapur.

"Loh tadi katanya gak mau" Heran seza saat melihat abi yg tiba tiba saja sudah duduk manis di meja makan.

"Saya temenin kamu" Seza memutar mata nya malas. Seza dengan cuek memakan mie nya tanpa peduli dengan pandangan abi yg tak lepas dari nya

Seza menaikan pandangan nya saat abi mendorong HP kearah nya.

"Lihat" Tunjuk abi mengarah ke layar HP nya.

"What?! Serius ini bi?! " Kaget seza saat melihat nota pembelian 2 tas. Ia kaget beercampur senang, 1 tas impian nya dan tas yg ia ketahui sebagai edisi terbaru bulan ini, sudah menjadi milik nya. Dan tentu saja membuat tabungan nya utuh 100℅. Ah mengapa abi tahu cara membahagikan nya sih? Kalo tau begitu ia harus terus mematuhi perintah abi, siapa tau saja besok besok hadiah nya penthouse.

"2 tas bi serius? " Tanya seira memastikan kembali.

Abi mengendikkan bahu nya, mengambil alih mie milik seza.
"Anggep saja itu bayarin mie ini" Ucap abi mengangkat cup mie tersebut kemudian bangkit—berjalan menjauh.

Seza mengigit bibir nya kuat, ia tak tahu harus dengan apa ia mengambarkan kebahagian nyaa saat ini. Ia tak peduli dengan mie nya, ia ikhlas sangat ikhlas, abi mengambil mie nya. Bahkan jika abi meminta nya memaksakan mie saat ini, ia dengan senang hati memaksakan nya untuk abi.

"Oh my bag's come to mama"




--------------






Let's Divorce!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang