Semilir angin menerpa rambut panjang seorang gadis pemilik senyum manis, secercah cahaya mentari yang cerah ditengah taman menampilkan suasana sejuk dengan rupa langit biru dihiasi awan, suara tawa dan nyanyian burung membentuk pola syairan merdu. Ayesha tersenyum menikmati suasana yang disuguhkan semesta hingga terasalah herpaan angin sedikit disampingnya membuat ia menghadap kesisinya.
Ayesha melihat pemuda dengan badan tegap dan mata yang tertutup menikmati semilir angin sejuk, Ayesha dapat melihat alis lentik, rahang tegas dan pundak tegas pemuda itu. Ada rasa ingin menyapa dalam diri Ayesha namun ia urungkan karena seperti pemuda itu sedang tertidur.
"Tampan", ucap Ayesha kecil, hanya reflek spontan.
Saat ingin Ayesha ingin memalingkan pandangannya tiba-tiba mata itu pun terbuka dan membalas tatapannya, Ayesha cukup terkejut karena pemuda itu jauh lebih tampan saat mata coklatnya terbuka, mata yang tampak berbinar dan hei lihatlah apakah ia tersenyum?, sangat tampan hingga tak sadar muka Ayesha kini merah padam.
"Apakah aku setampan itu?"
"Y-yahh kamu sangat tampan-eh tampan maksudku", Ayesha sudah tidak tertolong, mukanya kini semakin merah dan terasa panas merutuki bibirnya yang kaku saat berhadapan dengan si tampan ini.
"Terimkasih aku tahu aku tampan, ah Kemal Kalandra Husein", pemuda itu atau Kemal mengulurkan tangannya.
"A-aku Ayesha Kiana Naphita", balas Ayesha membalas uluran tangan itu.
Cukup lama mereka bersitatap hingga Ayesha deluanlah yang memutus acara tatap-tatapan itu, sedikit tersenyum Kemal si pemuda yang baru ia kenal memulai percakapan ringan hingga tanpa sadar keduanya bercanda gurau membahas segala topik pembicaraan ringan dan terkadang terlihat sama-sama menarik ulur hingga tak terasa matahari kini mulai memudar, angin semakin kencang dan terlihat mulai banyak pengunjung yang duduk disekitar area taman menikmati bersama suasana sejuk yang menenangkan.
"Kalandra, menurut kamu apakah anak itu bahagia?', ujar Ayesha sembari menunjuk seorang anak yang bermain bersama anjing peliharaannya, tak jauh dari anak itu ada dua orang dewasa yang tertawa bersama tampaknya mereka orang tua anak itu.
Kalandra diam sesaat memandang anak kecil itu, ia dapat melihat setulus apa senyuman dan suara tawa yang anak itu keluarkan hingga siapapun dapat mengetahui bahwa anak itu sedang bahagia namun bagi Kemal hal ini sedikit berbeda.
"Ya, dia bahagia dengan semestanya", jawab Kalandra singkat.
"Hmm Kemal suka anjing?", balas Ayesha sembari melirik Kemal, sedikit informasi Ayesha cukup peka terhadap sekitar terutama emosional seseorang, mendengar jawaban Kemal ia tahu ada sesuatu dari jawaban tadi.
"Anjing ya?, suka", Kalandra kembali tersenyum tipis ketika menjawab sambil memperhatikan gadis disampingnya..
"Oh, benarkah?, jenis anjing apa yang kamu suka", jawab Ayesha, entahlah ia merasa semangat ketika berbicara dengan teman barunya ini.
"Jenis golden retriever and yeahh kamu tahu jenis anjing itu sangat freandly", ujar Kalandral yang membuat Ayesha membalas dengan ikut tersenyum.
"Kamu sendiri?, apa punya peliharaan?", tanya Kalandra sembari menatap Ayesha, jujur gadis dihadapannya sangat manis seperti mungkin anak kelinci?.
"Aku gapunya peliharaan haha makanya aku suka lihat hewan bahkan aku mau jadi dokter hewan rasanya biar sering ketemu mereka yang lucu-lucu", ujar Ayesha sembari tersenyum.
Lampu taman mulai menyala memberi kesan indah dan taman kian ramai dipenuhi orang-orang yang ingin menikmati suasana malam disana sama halnya dengan kedua muda-mudi yang duduk di bangku taman yang masih nyaman mengobrol bersama. Sampai Ayesha merasa seseorang mnghubunginya tertera nama dibenda pipih itu "mama".
"Aku deluan ya Kalandra, semoga kita bertemu lag", tutur Ayesha tersenyum dan melambai ke arah Kemal.
"Sampai bertemu lagi, bayi kelinci", jawab Kalandra yang sudah pasti tidak terdengar oleh Ayesha.
"Dia menis bukan, semesta?", Kalandra tersenyum menatap langit gelap sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dari taman.
Kuda baja yang gagah itu terus mengarah ke sebuah warkop yang terjejer banyak motor didepannya, Kemal melepas helm lalu masuk kedalam warung itu sembari mengedarkan pandangannya mencari seseorang sampai ada tangan yang melambai seakan memberinya sinyal. Di ujung sana terlihat segerombol pemuda sedang duduk melingkar dengan kartu uno, amer, dan asbak rokok yang memenuhi meja bunda ditengah perkumpulan itu, Kemal pun melangkah dan duduk disamping pemuda yang melambai tadi, dia Rayen.
Kembali dengan gadis cantik yang kini sedang menidurkan kepalanya pada paha seorang wanita paruh baya sembari menutup mata dan menimati elusan lembut di kepalanya, posisinya saat ini kedua wanita ini sedang beristirahat di atas sofa ruang tengah menikmati tontonan film didepan mereka dengan seorang laki-laki paruh baya yang duduk dikarpet menikmati brownies yang dibuat oleh sepasang ibu anak itu. Dia Lucy Naliya selaku mama Ayesha dan Kristian Putera Naphita selaku papa Ayesha.
Ayesha adalah putri tunggal di keluarga Naphita dengan papa Tian yang seorang pengacara terkemuka dan mama Lucy yang seorang perawat disebuah rumah sakit besar, keluarga Ayesha mungkin terbilang sederhana meski pekerjaan kedua orang tuanya terbilang orang penting tidak membuat mereka memiliki rumah besar ataupun banyak perkerja, nyatanya keluarga ini tinggal di rumah satu lantai yang cukup untuk mereka.
Lingkungan keluarga yang seperti ini membuat Ayesha tumbuh menjadi gadis yang berkepribadian baik, ceria, dan pandai mengontrol emosional, dia juga cantik dan pintar baik akademik dimana ia adalah ketua pada kelompok perkumpulan siswa berprestasi maupun non akademik yang mana ia adalah pemain violin yang sering mengikuti lomba baik tingkat nasional maupun internasional.
"Sayang, gimana hari ini", ujar Lucy sembari mengelus kepala sang budah hati.
"Hari ini masih sama ma tapi ya ma tadi aku ketemu temen baru, namanya Kalandra", balas Ayesha masih menutup matanya.
"Oh, Kalandra?, cowok?", kali ini Tian yang mulai masuk percakapan keduanya.
"Iya papaku sayang, dia...tampan, matanya coklat legam, pundaknya tegap, dan suaranya lembuat seperti suara papa", tutur Ayesha, ia mulai membuka mata dan langsung bersitatap dengan mata Tian.
"Tampak seseorang sedang tertarik nih", Lucy membalas jawaban putrinya dengan sedikit mencubit pipi Ayesha, mereka tertawa bersama.
"Putri papa mulai jatuh cinta kahhh hmmm?", Tian ikut mengelus kepala putrinya, ia dapat melihat binar semangat dari mata kesayangannya itu.
"Apasih papa mama mah kaya ga pernah jatuh cinta aja", ujar Ayesha dengan muka yang mulai memerah kemudian menutup mukanya dengan kedua tangan.
Kedua orangnya mulai menggoda dirinya, mereka menikmati waktu-waktu terakhir sebelum hari mulai berganti.
Keluarga Ayesha manis banget, itu keluarga impian mimin :))
Keluarga Ayesha manis banget, itu keluarga impian mimin :))
kira-kira yang cocok jadi visual karakter siapa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kalandra
Teen Fiction"Semoga kita bertemu lagi Ayesha Kiana Naphita"~ Kalandra. "Semoga kita tidak bertemu lagi Kemal Kalandra"~ Ayesha Start: 200824 End: