Right For Me (22)

176 38 28
                                    

Warning‼️
Wajib vote sebelum membaca ‼️
Playlist 🎧 : Perhaps Love (Eric Nam ft Cheeze)






Mobil Yechan sudah tidak nampak lagi, dari balik gorden kamarnya Jaehan dapat melihat mobil mewah itu meninggalkan kediaman keluarga Kim. Kini hanya tersisa Jaehan dengan isi kepalanya yang ribut, menanyakan hal-hal yang sebenarnya sudah tidak perlu ditanyakan karena memang sudah jelas. Yechan sudah dengan begitu jelas memberikan kode kepada Jaehan tentang perasaan nya.

Namun Jaehan tetaplah Jaehan, yang masih larut dengan masa lalunya dan tenggelam dalam rasa sakit akan kecewa nya pada Hangyeom. Jaehan tidak begitu paham akan percintaan, hubungan pertamanya terjalin karena ada campur tangan orang tuanya, dan itupun berakhir dengan tidak sempurna.

Ia sudah banyak belajar, ia sudah totalitas menyampaikan rasa sayang nya pada sosok yang menemani hari-hari nya. Tapi nyatanya, itu saja tidak cukup.

Kakinya ia seret menuju ranjang, dan menelungkupkan badannya di ranjang. Persetan dengan mandi, hari ini ia sudah terlalu lelah walaupun terpercik sedikit rasa bahagia didalam dadanya.

Yang anehnya ia sendiri juga tidak tau darimana asalnya.





•right for me•




Sinar matahari pagi menyusup lewat sela-sela kaca kamar milik pria bermarga Song itu. Suasana hening dengan aroma tanah basah yang cukup kuat masih menguar. Payung hijau yang kadang masih meneteskan air sisa hujan itu tergantung di dekat balkon kamar milik Hangyeom, memang sengaja atas permintaan nya sendiri.

Suhu AC dinaikkan, untuk menjaga tubuh pemilik kamar agar senantiasa merasakan hangat meski kini hanya dingin yang ia rasakan. Badannya menggigil, berlapis-lapis selimut yang membalut tubuhnya nampak tak berguna. Giginya bergemeletuk menahan hawa dingin yang ia rasakan saat ini. Suhu tubuhnya bahkan mencapai 39° derajat Celcius, akibat hujan yang menderanya semalam.

Papa-nya, Song Baekhyun sejak semalam tidak dapat tidur dengan tenang hanya untuk mengganti plester penurun panas, dan membenarkan posisi selimut putra semata wayangnya. Meskipun sudah dewasa, namun Baekhyun tetap tidak tega melihat putra semata wayangnya demam.

Setelah mengecek suhu tubuh putra nya yang memang belum turun hingga semalam, Baekhyun berinisiatif untuk membuatkan bubur.

Sepeninggalan papa nya, Hangyeom membuka mata, meskipun giginya masih bergemeletuk dan tubuhnya menggigil. Namun ingatan nya semalam sebelum ia memejamkan mata, masih sangat lekat dan susah untuk dihilangkan. Bayang-bayang raut khawatir Hyuk membuat dada Hangyeom menghangat, meskipun setelahnya ia merasakan sedikit cubitan karena ucapan tajam pria dengan tubuh kekar itu.

Presensi sesosok Yang Hyuk mampu mengobrak-abrik perasaan Hangyeom, mengubahnya dari sosok yang penurut menjadi sosok yang nekat. Bahkan ia mempertaruhkan hubungan antara dua perusahaan, serta pertunangannya dengan Jaehan hanya perkara perasaannya yang belum tentu menerima balasan itu.

Hangyeom tidak memiliki niat jahat, sungguh.

Ia hanya ingin jujur terhadap perasaan nya. Ia sudah mencoba untuk mencintai tunangannya, dulu. Namun apa dikata, nyatanya getaran yang dirasakan nya terhadap Hyuk jauh berbeda dengan rasa sayang yang ia limpahkan kepada Jaehan.

Jaehan cantik, Jaehan manis, Jaehan juga baik, namun perasaan Hangyeom padanya tak lebih dari seorang saudara. Berbeda dengan Hyuk, yang bahkan hanya dengan tatapan datarnya, mampu membuat Hangyeom secara ugal-ugalan menempuh berbagai cara hanya agar dapat melihatnya.




Right For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang