Warning‼️
Wajib vote sebelum membaca ‼️"Jangan gila Baekhyunie." Cerca Chanyeol pada suaminya. Netranya menatap nanar pria yang ia per sunting 29 tahun silam ini. Tidak habis pikir mengapa ia memiliki usulan yang sangat tiba-tiba dan tidak terencana seperti ini.
"Kenapa? Apakah kau tega melihat Gyeomie seperti itu Yeollie? Aku sakit Yeollie, hatiku sakit melihat putraku harus seperti itu." Genangan air di pelupuk matanya menyiratkan betapa sakit hatinya ketika melihat putra semata wayangnya ini.
"Setidaknya pikirkan dulu, Baekhyunie.. sebelumnya kita juga menjodohkan Gyeomie, dan berakhir sebuah kegagalan-"
"Itu karena Gyeomie belum mencintai Jaehan." Sela Baekhyun.
"-maksudmu?"
Baekhyun terdiam.
Lidahnya kelu, ingin hatinya menceritakan apa yang ia lihat di tablet milik Hangyeom. Namun ia sendiri juga bingung, ia tidak mungkin menceritakan hal tersebut dan membuat Chanyeol marah.
Sekarang ia tahu, kenapa pertunangan putranya dan Jaehan pupus. Sekarang ia mengerti, mengapa Jaehan dengan tega memutuskan pertunangan mereka, padahal tidak ada masalah sebelumnya.
Ternyata semua ini memang karena sedari awal, hati Hangyeom bukan milik Jaehan. Sedari awal, Hangyeom hanya menganggap Jaehan sebagai saudara, dan bukanlah sosok yang ia cintai.
Karena sosok yang putranya cintai, adalah sepupu Jaehan sendiri.
Temaram lampu di ruang kerja milik Chanyeol, mampu menyembunyikan kegelisahan Baekhyun.
Sementara di sudut lain, dimana suaminya sedang bergelut dengan pekerjaan nya, harus terhenti sejenak karena usulannya yang tiba-tiba.
Perdebatan keduanya semakin memanas, beberapa kali Chanyeol menggenggam erat tangannya menahan emosi. Ia tidak mungkin akan melepaskan amarahnya pada sosok yang sangat ia cintai itu. Ia sangat mengenal Baekhyun, selama mereka hidup bersama, tak pernah sekalipun Chanyeol melepaskan amarahnya pada pasangannya.
Ia kenal bagaimana orang tua Baekhyun mengasuhnya dengan penuh kelembutan dahulunya. Tidak pantas jika ia yang dengan lantangnya meminang Baekhyun untuk menjadi pasangannya, justru membentak atau lebih parah melampiaskan emosinya pada sosok yang telah menemani nya. Mulai dari ia yang belum memiliki apapun, hingga memiliki sebuah kerajaan perusahaan yang besar.
"Jangan gegabah, kita tidak bisa membuat usulan mendadak seperti ini. Lagi pula Hangyeom belum lama berpisah dengan Jaehan. Aku mohon Baekhyunie.." Pintanya.
Dengan kukuh, Baekhyun tetap pada pendiriannya. Bahkan mengusulkan hal yang lebih gila lagi.
"Jika memang kau tidak mau membantu, aku akan meminta bantuan Jaehan."
BRAKKK..
Meledak sudah.
Amarah yang sedari tadi ia coba gulung dan tahan, lepas tanpa kendali.
Gebrakan yang di buat oleh Chanyeol, membuat Baekhyun terlonjak di ujung kalimat nya. Selama ia bersama dengan pria bermarga Song ini, belum pernah sekalipun Baekhyun melihat Chanyeol semarah ini. Ini adalah kali pertama ia melihat nyala api yang berkobar dalam netra nya.
Dan itu karena ia sendiri.
"Jangan berani-berani kau menghubungi Jaehan tanpa sepengetahuan ku, Baekhyunie." Desis Chanyeol yang menyimpan rasa marah namun juga takut.
•right for me•
Sebuah rapat lanjutan di lakukan di lingkungan Perusahaan Yang, tentu dengan Hyuk sebagai pemimpin jalannya rapat kali ini. Setelan abu gelapnya sangat berpadu dengan kulit Hyuk yang berwarna agak tan, dasi biru tua bermotif juga mengalung rapi di lehernya. Rambutnya yang memang seperti biasanya rapi, dengan belah tengah yang memamerkan sedikit dahinya, memberikan kesan dominan dan mengayomi menguar dari dalam diri Hyuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Right For Me
RomanceApa yang tidak bisa dipaksakan di dunia ini? Ya, cinta. Tak peduli bahwa mereka sudah menjalani hari-hari bersama selama lima tahun. Nyatanya, Jaehan tak pernah benar-benar diinginkan.