SINOPSI

8 1 0
                                    


Di dalam kegelapan malam yang dipenuhi rasa takut, empat pria yaitu Damien, Marcus, Ethan, dan Julian dalam pelarian. Mereka tidak tahu siapa yang mengejar mereka, hanya bahwa nyawa mereka dalam bahaya. Gedung kosong yang mereka masuki menawarkan sejenak kelegaan, namun waktu tidak berpihak pada mereka, dan para pengejar semakin dekat. Terjebak dalam situasi yang mematikan, mereka harus bekerja sama, mencari jalan keluar, dan menemukan alasan di balik perburuan ini. Kepercayaan mulai dipertanyakan dan ketakutan mendorong mereka untuk membuat keputusan yang bisa berujung pada hidup atau mati.

"Oke, kita masuk. Tapi nggak bisa lama di sini. Gue punya feeling buruk soal tempat ini," kata Damien dengan sikap gelisah, berkeringat, sambil mencoba tetap tenang.

"Lo terlalu mikir, bro. Kita butuh istirahat sebentar, periksa jalan keluar. Kalau kita terus lari tanpa rencana, cepat atau lambat mereka bakal dapet kita." Marcus berpikir sejenak, tetap tenang, penuh perhitungan.

"Rencana? Seriusan, Marcus? Mereka bisa aja udah di luar sana sekarang. Kita harus terus bergerak sebelum mereka nyusul." Ethan merasa tegang, selalu siap untuk bertindak.

"Ethan ada benarnya, tapi kalau kita asal lari, kita bakal capek duluan. Dengerin Marcus, kita cari jalan yang aman. Lo mau lari tanpa tahu arahnya?" Kata Julian dengan sikap dingin, tapi penuh strategi.

"Gue nggak bilang kita langsung cabut, tapi kita nggak bisa berlama-lama di satu tempat. Kita cuma bikin diri kita jadi target," ucap Damien dengan nada lesuh.

"Denger, kita harus tetap fokus. Gue bakal cek lantai atas. Kalian periksa jalan keluar di bawah. Jangan bikin suara. Siap?" Marcus memberikan perintah tegas kepada teman-temannya.

"Gue ikut Damien. Kita harus jaga pintu keluar. Kalau ada yang datang, kita siap." Ethan mengarahkan pandangannya ke Damien, menunjukkan tekadnya.

"Baiklah. Jangan gegabah. Kita nggak punya margin buat salah." Julian mengangguk pelan, matanya tajam mengamati sekitar.

"Oke, semuanya fokus. Nggak ada hero-heroan. Kita bareng-bareng di sini," kata Damien dengan tenang, menyatukan semangat kelompok.

"Kita nggak bakal kalah. Tapi kita harus smart." Marcus berjalan perlahan menuju tangga, memastikan setiap langkahnya.

Silent vanguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang