5.1 Percobaan

3 1 0
                                    

Mobil hitam itu berhenti di depan rumah mereka. Keempatnya keluar dengan langkah lambat, rasa lelah dan letih terpancar jelas di wajah mereka. Mereka berdiri sejenak di depan pintu rumah sebelum akhirnya Damien mengambil inisiatif untuk membuka pintu.

“Gue udah nggak tahan lagi,” gumamnya sambil memasuki rumah. “Gue butuh tidur panjang.”

Ethan mengikuti di belakangnya sambil menghela napas panjang. “Setuju. Gue nggak peduli lagi soal apa yang terjadi hari ini. Yang gue mau cuma kasur.”

Julian menyandarkan kepalanya di tembok setelah masuk, matanya terpejam sesaat. "Hari ini gila banget. Gue masih nggak percaya apa yang baru aja kita lewatin."

Marcus mengangkat tasnya dan meletakkannya di sofa, lalu duduk di sebelahnya dengan lelah. “Yang penting kita berhasil keluar hidup-hidup dari situ. Tapi, gue nggak akan bohong—gue mulai mikir, apa kita siap buat ini semua?”

Damien menyenderkan tubuhnya ke dinding sambil melirik Marcus. "Kita nggak punya pilihan lain, bro. Mau nggak mau, kita udah masuk terlalu jauh."

“Lo bener, sih,” Julian mengangguk pelan sambil beranjak menuju kamarnya. "Tapi... gue bener-bener capek buat mikirin itu sekarang. Besok aja kita lanjut ngobrol soal ini, ya?"

“Setuju,” kata Ethan yang sudah hampir terjatuh di sofa. “Gue juga udah mentok buat malam ini. Gue cuma butuh tidur.”

Tanpa banyak bicara lagi, mereka semua perlahan berpisah menuju kamar masing-masing. Suara pintu-pintu kamar yang tertutup menggema samar di dalam rumah itu, diiringi oleh keheningan malam yang mulai menyelimuti.

Damien berbaring di kasurnya dan menatap langit-langit kamar, pikirannya berkelana kembali ke semua yang terjadi di gudang itu, diikuti oleh perasaan campur aduk. Marcus juga merasa hal yang sama, tetapi dia lebih fokus pada pertanyaan besar—apa mereka benar-benar siap untuk menjalani kehidupan yang baru ini?

Di kamar sebelah, Julian sudah terlelap, tubuhnya tak lagi bisa menahan rasa lelah. Ethan, meskipun sangat letih, masih terjaga sebentar, mencoba mencerna semua peristiwa hari itu sebelum akhirnya matanya perlahan terpejam.

Mereka semua jatuh tertidur dengan pikiran yang penuh, tapi tubuh yang terlalu lelah untuk terus menganalisis. Meskipun telah menghadapi banyak hal baru dan aneh, malam itu mereka setidaknya bisa menikmati sedikit ketenangan. Esok hari mungkin akan membawa tantangan baru, tapi untuk saat ini, mereka bisa beristirahat—walaupun hanya untuk beberapa jam.
-

Silent vanguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang