3.1 Tongkrongan lama

1 0 0
                                    

Setelah pertarungan sengit melawan penjahat, Damien, Marcus, Ethan, dan Julian terlihat sangat lelah. Mereka duduk di lantai gudang, mengatur napas dan mencoba mengembalikan energi setelah berusaha keras. Suasana di dalam gudang terasa tenang, dengan hanya suara napas berat mereka yang memenuhi ruangan.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang mantap turun dari tangga di sudut gudang. Semua orang langsung waspada dan menoleh ke arah suara tersebut. Dua sosok pria berpakaian rapi muncul dari kegelapan tangga, dengan ekspresi yang sulit dibaca di wajah mereka. Mereka tampak tenang dan terkesan, seolah-olah mereka telah menantikan momen ini.

Salah satu dari mereka mulai bertepuk tangan dengan perlahan, menilai aksi yang baru saja terjadi. “Sungguh luar biasa,” katanya dengan nada sinis, “Kalian benar-benar mengesankan.”

Damien mengerutkan dahi dan berdiri dengan hati-hati. “Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan di sini?”

Orang yang berbicara tersenyum lebar. “Mulai sekarang, kalian menjadi agen rahasia terbesar di negara ini. Dan kalian tahu? Kami sengaja menciptakan perkelahian ini agar kami bisa melihat potensi kalian.”

Julian tampak bingung dan cemas. “Apa maksud kalian? Kenapa kami?”

Orang kedua, yang tampak lebih serius, menjawab, “Kalian telah menunjukkan keterampilan dan keberanian yang sangat jarang. Ini bukan kebetulan bahwa kalian berada di sini dan terlibat dalam situasi ini.”

Marcus menatap mereka dengan curiga. “Jadi, ini semua sudah direncanakan? Apa yang sebenarnya kalian inginkan dari kami?”

Orang pertama mengangguk. “Kami ingin menguji kemampuan kalian. Kalian mungkin tidak menyadari, tetapi kalian telah terpilih untuk sesuatu yang lebih besar daripada apa yang kalian bayangkan.”

Ethan, merasa frustrasi, bertanya, “Jadi, bagaimana kami bisa keluar dari sini?”

Orang kedua mulai memberikan instruksi dengan penuh percaya diri. “Kami akan membantu kalian membuka pintu. Namun, ingat, jalan kalian ke depan tidak akan lebih mudah dari ini. Kalian akan menghadapi lebih banyak tantangan jika terus terlibat dalam situasi ini.”

Dengan petunjuk dari orang-orang tersebut, Damien, Marcus, Ethan, dan Julian akhirnya berhasil membuka pintu dan menemukan jalan keluar dari gudang. Mereka merasa campur aduk—frustrasi, bingung, dan penasaran dengan apa yang akan datang.

“Terima kasih atas bantuan kalian,” kata Damien, sambil menatap kedua pria itu dengan rasa terima kasih dan kewaspadaan.

Orang pertama tersenyum tipis. “Hati-hati di luar sana. Dunia ini lebih rumit dari yang kalian kira. Semoga kalian siap untuk apa yang akan datang.”

Dengan itu, kedua pria tersebut menghilang ke dalam kegelapan tangga, meninggalkan Damien, Marcus, Ethan, dan Julian berdiri di ambang pintu dengan berbagai perasaan campur aduk—penasaran, lelah, dan siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Silent vanguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang