5.0 Percobaan

2 1 0
                                    

Setelah menerima senjata dan teknologi mereka, Damien, Marcus, Ethan, dan Julian dibawa ke ruangan lain di dalam markas. Ruangan itu luas, dengan dinding-dinding logam yang kokoh dan berbagai perangkat latihan yang tersebar di sekelilingnya. Di tengah-tengah ruangan, ada beberapa manekin dan target yang jelas dimaksudkan untuk uji coba kekuatan mereka.

Keempatnya mengenakan seragam baru—baju percobaan yang dirancang untuk melindungi mereka dari cedera selama latihan. Seragam itu terbuat dari bahan khusus yang terasa ringan tapi kuat, mampu menahan benturan dan panas, sesuai dengan teknologi yang mereka miliki.

Seorang instruktur dengan wajah serius berdiri di depan mereka, memeriksa data di tablet. Dia kemudian melihat ke arah mereka dan memberikan penjelasan singkat.

"Oke, ini bukan cuma latihan biasa," katanya tegas. "Ini adalah simulasi yang dirancang untuk menantang kemampuan kalian secara maksimal. Uji kekuatan, kelincahan, dan ketepatan. Dan ingat, pakaian kalian punya batas, jadi jangan terlalu percaya diri."

Damien memegang shotgun-nya dengan mantap. "Gue siap," gumamnya dengan senyum percaya diri.

Instruktur memberi isyarat, dan serangkaian target bergerak muncul di depan mereka. Tanpa membuang waktu, Damien mengokang shotgun-nya dan menembak. Ledakan peluru menghantam target dengan keras, menghancurkannya menjadi serpihan. Dia menembak beberapa kali lagi, setiap ledakan menghancurkan target yang bergerak dengan presisi.

"Nice," Damien mengangguk puas, namun instruktur tetap memperhatikannya dengan tatapan tajam.

"Damien, pastikan kamu mengendalikan amunisi. Shotgun ini mematikan, tapi jangan habiskan semua peluru di awal," kata instruktur sambil mencatat hasilnya.

Marcus, dengan kacamata berteknologi tingginya, melihat manekin di kejauhan melalui berbagai mode visual. Dia mengaktifkan mode termal, lalu mode deteksi gerakan, dan akhirnya mode analisis struktur. Dalam beberapa detik, dia sudah memahami posisi musuh dan titik lemahnya.

"Gotcha," Marcus berbisik, lalu memberi isyarat ke arah target. Dia melacak gerakan musuh yang tidak terlihat oleh mata telanjang, dan dengan bantuan kacamata, dia mampu menavigasi serangan dengan akurasi sempurna.

Instruktur mengangguk puas. "Marcus, bagus. Tapi jangan biarkan teknologi mengontrol kamu sepenuhnya. Ingat, kamu masih perlu kemampuan alami untuk bertahan."

Ethan mengeluarkan pedang berapinya dan melangkah ke tengah arena. Saat dia mengaktifkan pedang itu, api langsung berkobar dengan intensitas yang mengesankan. Dia berlari cepat menuju target, menebasnya dengan gerakan yang cepat dan kuat. Setiap tebasan menghasilkan kilatan api, dan target-target pun terbakar habis.

Namun, saat dia berhenti, keringat mulai mengalir di dahinya. "Ini... cukup menguras tenaga," gumam Ethan.

Instruktur mendekat. "Jaga stamina kamu. Pedang itu kuat, tapi butuh energi besar untuk mengendalikannya. Kalau kamu tidak hati-hati, api itu bisa lepas kendali."

Julian berdiri di tengah ruangan latihan, mengayunkan rantai cambuknya dengan penuh kepercayaan diri. Dia sudah terbiasa dengan senjata barunya, dan setiap ayunan berhasil mengenai target dengan presisi. Manekin-manekin percobaan jatuh satu per satu, terkena aliran listrik dari cambuknya. Julian mulai tersenyum kecil, merasa puas dengan hasilnya.

Namun, tanpa sengaja, instruktur yang mengawasi mereka menekan sebuah tombol di konsol kontrol. Suara "beep" terdengar, diikuti oleh suara keras dari mesin-mesin di sekitar ruangan. Mode latihan berubah menjadi "Hard Mode", dan tiba-tiba manekin-manekin baru mulai keluar dari dinding dan lantai, memenuhi ruangan dengan cepat.

Julian terdiam sejenak, melihat banyaknya manekin yang mendekat. Wajahnya mulai tampak tegang, dan dia mengayunkan cambuknya dengan cepat, mencoba menghancurkan sebanyak mungkin manekin. Namun, jumlah mereka terlalu banyak. Julian terjebak di tengah-tengah mereka, dan meskipun dia mencoba bertarung dengan sekuat tenaga, manekin-manekin itu mulai menimpanya satu demi satu.

Silent vanguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang