Adiknya!?

850 73 0
                                    

🍓🍓


Membuat seseorang marah itu sangat menyenangkan. Harsa duduk di kantin dengan teman temannya, tentunya sangat banyak siswi maupun siswa yg ingin duduk di meja mereka ataupun bergabung dengan mereka

Para siswa seketika riuh dan banyak berbicara, hal itu mengundang atensi Harsa

"murid baru?, anjir cakep bgt co"
"cewe apa cowo? cantik bener dah"
"baru mak sliwer aja wanginya udh nempel di gua"
"lentik banget anj"

Juan yg ingin menyendok bakso berakhir tidak jadi, matanya menemukan sosok cantik yg lebih cantik dari semangkok baksonya

"nah itu bang, itu calon gua" Mereka menatap arah yg di maksud dengan Juna, tak terkecuali Harsa, ia langsung melihat orang itu

BRAK

Gebrakan meja Harsa membuat semuanya senyam dan melihat ke arahnya, Rei yg baru datang dan bingung ingin duduk dimana di buat kaget juga. suara nya menggema bodong

"calon pacar lu? udah pengen mati lu? " Juna menciut dan memilih diam agar tidak terjadi perkelahian

Harsa menatap Rei, masih dengan tatapan emosinya. tak jauh dari tempat duduk mereka Rei merasa terancam dengan tatapan Harsa, hei apa apaan? Rei aja ga ngelakuin kesalahan apapun

Harsa masih menatapnya, tapi Rei mencoba menghiraukannya

"Udah di sini duluan ternyata" Pria tinggi itu mendekati Rei lalu mengusap kecil rambutnya dan menggandeng tangan Rei. Harsa melihat itu. Hatinya benar benar marah dibuatnya

Harsa menatap laki laki yg bersama Rei. Matanya membulat saat tau siapa yg bersama Rei, Martin. kakak kelasnya sendiri, anggota gengnya sendiri, orang terdekat, dan orang terpercaya nya Harsa

"lah itu kan bang Martin, pacaran sama Rei kah? ", Harsa diam mendengar ucapan Juna, tangannya mengepal sangat keras, matanya merah memendam amarah






Rei bingung, ia Laki laki di sebrang sana selalu menatapnya sedari tadi, namun tatapannya berbeda dari yg awal. sekarang seperti tatapan dendam. Tadi jika di tatap balik ia tersenyum seperti orang gila, sekarang di tatap balik malah mengalihkan wajahnya

Rei tidak peduli akan hal itu, menurutnya malah bagus jika pria itu tak lagi menatapnya, sungguh mengganggu

Pulang sekolah adalah hal yg di tunggu tunggu oleh para siswa dan siswi. Harsa berjalan menuju parkiran yg diikuti oleh teman temannya

Saat ingin mengambil motornya, ia melihat Rei di depan Gerbang sekolah seolah menunggu seseorang

Pundak Harsa di tepuk oleh seseorang. Harsa menengok ke belakang untuk melihat orang itu, tatapannya kembali kesal setelah melihat orang itu

"ck" gumam Harsa

"lu napa sa? kaya kesel sm gua gitu" Martin heran

"kgk apa bang, duluan" setelah mengucapkan kalimat singkat itu Harsa langsung menuju motornya dan segera pergi

Martin menatap Harsa dengan heran, kenapa Harsa menghindarinya? apakah dia punya kesalahan?

Martin pun membawa motornya dari parkiran ke depan gerbang sekolahnya, ia tersenyum kala si kecil memasang wajah kesal. motornya ia hentikan tepat di depan Rei

"apais lama banget" Rei mengambil helm yg diberikan oleh Martin

"maap lah, tadi ngobrol bentar sama temen abang" Rei hanya menganggukan kepalanya lalu menaiki motor Martin, tak lupa dengan tangannya menggenggam jaket Martin

My Posesif Gengster (hyuckren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang