Only you

704 51 2
                                    

🍓🍓🍓




"MAMAAAAAA SEPATU AKU DIMANA" Rei memutari isi rumahnya, mencari sepatu yg ia sukai. padahal sepatunya sangat banyak, namun ia tetap memilih satu sepatu untuk sekolah karena malas mencuci

"di kamar kamu dek, kan kemarin kamu pulang sama calon pacar adek terus di lepas dikamar" setelah mendengar jawaban dari mamanya tubuh Rei kaku, ia mengingat kejadian semalam, dan apa yg mama maksud? calon pacar? bicara apa saja manusia itu dengan mamanya!

Rei kembali ke kamar nya dan menggunakan sepatu, ia menyusul sang mama yg berada di dapur, lalu berpamitan

"eh adek bentar, ini bekal" Rei mengerutkan alisnya, dua bekal?

"kan tadi suda di kasih ma, bawa dua? nanti ade nda habis mama" jelas Rei

"satu buat ade, satunya buat Harsa" Mata Rei membulat lebar, Harsa!? buat Harsa? mereka sedekat apa semalam?

Rei hanya mengangguk dan menerima pesan mamanya, lalu ia menuju rumah Bang Martin untuk berangkat

"ayo bang" Martin melihat tangan Rei yg penuh dengan tas bekal, sangat lucu

"makannya banyak amat cil" kekeh Martin

Rei berdecak kesal mendengar itu, ia menjelaskan ke Martin jika mamanya yg meminta ini, dan Martin hanya menganggukkan kepalanya paham lalu mengajak Rei untuk segera ke sekolah

Setelah sampai di sekolah Rei menjadi pusat perhatian semua orang, ia tidak mengerti mengapa semua orang melihatnya

"anjir siapa itu yg di bonceng Martin? "
"lucu bat gila, tangannya penuh tas"
"pendek woy, tapi gemesin mukanya"
"pacar Martin kali ya? "
"gua galau 7 turunan kalo beneran pacar Martin"

Semua orang berbicara tentang mereka, hal itu membuat Rei sedikit tidak tenang, bahkan takut, dirinya panik karena semuanya melihat ke arahnya, tangan nya mulai meremat dengan kuat, nafasnya menggebu, dan pikirannya tidak bisa di kondisikan

"Rei? " Pundak Rei di tepuk oleh Harsa, Rei menatap Harsa dengan mata yg ingin menangis, matanya sudah merah dengan bendungan air yg hampir jatuh, tas yg Rei bawa telah jatuh. tanpa berfikir lagi, Rei langsung memeluk Harsa dengan kuat dan menangis di dalam pelukannya

"hei? kamu gpp? kenapa sayang? " Harsa panik saat Rei mulai menangis, ia membalas pelukannya kembali untuk memenangkan simanis

Martin yg baru saja selesai memarkirkan motor melihat sang adik menangis dalam pelukan Harsa, ia berlari mendekati Rei

"Sa, adek gua kenapa? " Martin melihat Rei dengan panik, Rei yg mendengar suara Martin langsung melihat nya, lalu ingin berpindah pelukan ke Martin, Namun tak semuda itu, Harsa kembali menarik Rei dalam pelukannya 

"jangan peluk dia, nanti aku cemburu, peluk aku aja, basahin baju aku, jangan yg lain" ucap Harsa dan kembali memeluk erat Rei

"tai, gua abangnya setan" Harsa tidak peduli dengan itu, mau dia abang kandung atau bukan tetap saja ia akan cemburu

Martin kembali mendekati wajah Rei yg ada di dada Harsa dan bertanya apa yg terjadi dengannya

"takut.. " jawabnya

My Posesif Gengster (hyuckren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang