Bab:6

0 0 0
                                    

Keyla masih berada di restauran tempat ia bertemu dengan sang papa, diselingi dengan obrolan-obrolan ringan sambil menikmati makanan yang sudah disediakan.

“Kamu sekarang udah semester akhir kan ya?” tanya Agustine
“Iya pah,”

“Setelah ini, kamu mau lanjut S2 atau mau langsung kerja?” ucapnya bertanya lagi

“Keyla masih kurang tau pa, mungkin Keyla mau bantu-bantu mama di butik,” jawab Keyla

“Kamu masih belum diizinin pacaran sama mama kamu?” tanya Agustine

“Keyla belum mikir buat pacaran pah, mau fokus ke pendidikan dulu aja,” jawab Keyla seketika ia langsung menunduk karena gugup, tumben sekali papanya bertanya tentang hal pribadi dirinya secara tiba-tiba seperti ini.

“Kamu gak usah terlalu kaku, ga usah terlalu turutin kata mama kamu karena kamu juga butuh bebas seperti anak muda di luar sana, jangan terikat karena larangan mama kamu terus,” ucapnya pada Keyla.

“Mumpung masih muda, banyakin berteman asal jangan sampai ngikut yang aneh-aneh, harus ada batasan dan tetap jaga diri kamu, paham!” tegas sang papa

“Iya pah, Keyla paham,” balas Keyla.

“Ya udah kalo gitu, papa mau bayar dulu kamu tunggu bentar ya,” ucap Agustine meninggalkan Keyla yang masih duduk sambil meminum minuman di depannya.

Keyla tampak bingung, karena baru kali ini ia mendengar nasihat sang papa yang panjang lebar. Dan peduli tentang pergaulan Keyla, setelah lama tak jumpa Keyla langsung mendapatkan nasehat seperti itu. Dan bahkan menyuruh Keyla agar bergaul dan jangan terlalu menuruti sang mama.
Keyla semakin bingung, di satu sisi sang papa menyuruhnya baik dan di sisi lain ia harus tidak selalu menuruti perintah sang mama.
Agustine kembali dengan struk belanja di tangannya, kemudian meletakkannya di meja.

“Papa bakal sering ajak kamu ketemu, untuk sementara ini jangan kasih tau mama kamu dulu ya,” ucap Agustine

“Iya pah, Keyla juga seneng kok ketemu papa sesering mungkin,” balas Keyla

“Iya, papa harus balik ke kantor, kalau ada apa-apa yang kamu butuhkan langsung saja hubungin papa,”

“Iya pah,” balas Keyla

“Ya udah, kalau begitu papa pergi dulu ya. Oh iya, kamu ke sini pakai motor atau apa?” tanya Agustine

“Aku pakai motor sendiri pah,” jawab Keyla

“Nih, buat kamu bensin nanti ya,”

“Keyla udah--,”

“Udah ambil aja, nanti papa transfer lagi buat kamu belanja,” ucapnya memotong perkataan Keyla

Agustine memberikan uang lima ratus ribu kepada Keyla, padahal Keyla sama sekali tidak berniat untuk meminta uang jika bertemu. Namun Keyla pun menerima uang tersebut dan ini baru pertama kalinya ia menerima langsung dari sang papa karena sebelumnya ia hanya di titipkan melalui sang mama.

*
*
*

Saat ini Keyla sudah berada di rumah Vania, berniat mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen kemarin. Setelah kembali dari bertemu dengan sang papa tadi, ia langsung pulang dan mampir ke rumah Vania yang berada di sebelah rumahnya.

Keyla masih memikirkan ucapan sang papa , ia juga berfikir pertemuannya tadi cukup singkat namun, cukup untuk ia berfikir keras alasan papanya bertanya perihal pacar Keyla.

"Salsa!! bengong aja lu dari tadi," teriak Vania mengejutkan Keyla

"Ish, Van lo ganggu aja gue lagi mikir," balas Keyla beralih menatap wajah Vania.

"Mikirin apa tuh, perasaan lagi mainin hp ga buka buku," lirik Vania pada ponsel yang di pegang Keyla

"Hmm, Van gue mau tanya sesuatu sama lo," kini posisi Keyla beralih menatap Vania serius

"Mau tanya apa? soal apa dulu nih?" tanya Vania ikutan mode serius

"Tadi kan gue abis ketemu bokap setelah sekian lama," mulainya

"Serius! bokap Lo ngajak ketemu atau gimana?" tanya Vania histeris mendengar cerita Keyla

"Iya bokap yang ngajak, menurut lo nih ya. Kalau lo misalnya ketemu sama orang tua lo setelah sekian lama, kira-kira kalian bakal bahas apa?" tanya Keyla

"Kalo gue sih, bakal nanya kabar dan alasan dia ga mau ketemu sama gue bertahun tahun. Secara Lo juga ga pernahkan di ajak ketemu walaupun papa lo punya kesibukan. Tapi, setidaknya dia punya alasan untuk tidak bertemu itu apa? itu yang bakal gue tanyain kalo jadi lo," jawab Vania dengan asumsinya

"Kalau untuk itu gue masih belum bisa nanya Van masih kaku gue soalnya baru ketemu lagi sama dia, tiba-tiba nanya kayak gitu rasanya gimana gitu, takut papa tersinggung. Soalnya gue diajak ketemu aja gue udah seneng banget," balas Keyla

"Tapi nih ya, kalo menurut lo wajar gak sih setelah sekian lama nih baru ketemu sekarang tapi yang ditanya bokap gue ke gue tuh tentang pacar. Kayak gue mikirnya tuh kenapa harus pacar?" pikir Keyla

"Bisa jadi itu bentuk kekhawatiran bokap lo sa, secara Lo anak perempuan satu-satunya udah dewasa jadi wajar aja dia nanya kayak gitu," balas Vania.

"Iya, mungkin karena itu juga kali ya. Soalnya gue masih terbayang bayang tau, mama aja ga pernah nanya kayak gitu bahas-bahas pacar,"

"Beda orang beda sifat sa, ada yang nuangin rasa khawatirnya dari macam-macam bentuk. Bokap Lo nanya kayak gitu biar Lo bisa jaga diri, secara cowok jaman sekarang Lo tau sendiri lah ya," jelas Vania panjang lebar

"Tapi ini beda Van, bokap gue malah nyuruh gue buat__ ah udahlah gue ga mau terlalu mikirin itu dulu. Kita lanjut buat tugas aja yuk," ajak Keyla tanpa melanjutkan ceritanya.

"Oke," balas Vania

1 jam berlalu, kini Keyla dan Vania sudah menyelesaikan tugas kuliah mereka, Keyla pamit pada Vania dan hendak pulang ke rumahnya.

"Van, gue pamit pulang dulu yah,"

"Cepat amat, gaada niatan mau jalan-jalan sore gitu?" tanya Vania sambil melihat Keyla merapikan bukunya.

"Lain kali aja deh, soalnya gue harus bersih-bersih rumah sebelah nyokap balik," tolak Keyla pada ajakan Vania

"Tumben rajin, tapi ya udah deh gue mau lanjut rebahan dulu aja," ucap Vania sambil merebahkan dirinya di atas kasur.

Keyla berjalan keluar dari rumah Vania, dan menyusuri jalanan komplek di sore hari ini.

Baru saja ia memasuki gerbang rumahnya, seseorang yang tidak asing terlihat melintas di jalanan depan rumahnya. Keyla sembari mengingat siapa orang yang terlihat tidak asing tersebut.

Tapi, Keyla merasa takut karena orang itu semakin mendekat ke arah rumahnya. Lama Keyla berfikir namun, tidak bisa iya mengingat siapa orang itu. Iya pun langsung saja memasuki rumah dan mengunci pintu takut orang tersebut berniat jahat padanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love For KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang