Bab:4

0 0 0
                                    

Keyla berjalan masuk ke dalam rumah yang tidak terlalu besar dengan nuansa putih abu yang dihiasi oleh tanaman bunga di teras pojok yang membuatnya terkesan estetik. Namun, rumah yang rapi dan hanya dihuni oleh dua orang di dalamnya selalu sepi dan menyisakan suara detik jam dinding yang terpasang, mendominasi rumah tersebut. Keyla melirik jam dinding tersebut dan sudah menunjukkan pukul 18.30 menit. Merasa lega karna sang mama masih belum pulang dari butik yang di kelolanya, sejak masih bersuami dengan papa Keylaa. Butik itu merupakan salah satu pemasukan yang diharapkan oleh mamanya untuk membiayai kuliah Keyla, dengan Keyla yang juga ikut bekerja paruh waktu di sebuah Minimarket yang berada tidak jauh dari komplek rumahnya, dan hanya menempuh 15 menit untuk dia sampai ke tempatnya bekerja menggunakan motor matic yang dibelikan mamanya sejak ia memasuki bangku perkuliahan.

Keyla Salsabila Agustine, yang kerap disapa Salsa oleh teman sekampusnya namun berbeda dengan mereka yang sudah lama mengenal sosok Salsa yang biasa dipanggil dengan sebutan Keyla, nama depannya dan juga nama panggilan saat kecil. Dengan wajah oval, juga bibir tipisnya yang cantik ditambah lesung pipi yang dimilikinya membuat Keyla disebut cantik oleh kebanyakan orang, ya memang sangat cantik. Dengan sifat bodo amat yang dimilikinya dan jarang ada gosip buruk tentang dirinya, tidak suka keramaian dan lebih memilih untuk mengurung diri di kamar, ia akan menunjukkan sifat aslinya dengan orang-orang terdekatnya, di kampus juga ia akan lebih banyak diam dan Jarang bergaul kecuali dengan teman yang sudah lama akrab dengannya. Jarang diketahui keberadaannya bahkan ia sering dikira mahasiswa baru oleh Sebagian teman-teman seangkatannya. Tidak terlalu bergaul kecuali dengan Vania dan beberapa teman yang satu jurusan dan sekelas dengannya.

Sekedar informasi bahwa rumah Keyla dan Vania berada di komplek yang sama, bahkan rumah mereka pun bersebelahan dan hanya terhalang oleh tembok bangunan saja, dan mereka masih bisa saling lihat melalui jendela kamar yang juga bersebelahan. Sangat romantis bukan? Sayangnya Vania bukan cowok untuk menambahkan kesan romantis seperti di film-film.

***

Keyla berjalan memasuki kamarnya yang berada di sebelah kamar sang mama, setelah sampai di rumah tadi bersama Vania ia langsung memasuki rumah dengan kunci cadangan yang selalu dibawanya, karna jika tidak ia akan terus berada di teras sampai sang mama pulang dari butik.

Keyla membersihkan diri di kamar mandi, kemudian memakai baju lengan Panjang berwarna putih dengan setelan celana kulot berwarna abu-abu. Setelah mengeringkan rambut panjangnya kini ia beralih menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk ia makan dengan mamanya nanti.

Ia mengambil dua butir telur dari dalam kulkas, kemudian memecahkannya di dalam mangkuk yang sudah berisi irisan daun bawang juga beberapa udang yang sudah dikupas dan dipotong kecil-kecil, yang diambilnya dari dalam kulkas tadi. Keyla akan membuat telur dadar udang bawang, yang disukainya. Dan kini Keyla mengambil wajan dan menuangkan minyak goreng ke dalamnya, setelah dirasa sudah panas ia pun menuangkan telur yang sudah dicampur dengan daun bawang dan juga udang juga beberapa bumbu penyedap ke dalam wajan berisikan minyak goreng tersebut. Ia mendiamkannya selama 3 menit kemudian membaliknya dan melakukan hal yang sama sampai telur dan udang tersebut benar-benar matang sempurna. Sementara itu, Keyla menyiapkan piring untuk meletakkan telur yang digorengnya barusan.

Suara Langkah kaki membuat Keyla menghentikan aktivitasnya yang sedang menyodokkan nasi ke piring di tangannya. Ia berjalan menuju ruang tamu dan tidak terlihat siapapun disana.

Keyla kembali mendekat ke arah pintu depan dan mencari siapa yang memiliki Langkah kaki tersebut.

“Ma, mama? mama udah pulang?” ucap Keyla sambil berjalan mengendap-endap, karena berada di rumah sendirian membuatnya berfikiran aneh-aneh.

Keyla memeriksa pintu depan yang masih tertutup rapat, sambil melihat ke luar melalui jendela kaca dan tidak terlihat ada siapapun di luar. Keyla menarik nafas Panjang kemudian mengehembuskannya. Ia pun berbalik hendak menuju ke dapur akan tetapi tiba-tiba…

"Keyla!!” teriak seorang perempuan yang datang dari belakang Keyla, sontak membuat Keyla terkejut bukan main.
“Astaga mamaa!! Hampir aja jantung Keyla copot mama kagetin ihh,” ucap Keyla sambil mengelus dadanya.
“Parah mama ih, anak sendiri dibuat takut kayak gitu,” tambah Keyla sebelum beranjak Kembali ke dapur.
“Ututuu, maaf sayangnya mama, habisnya gak di jawab sih mama dari tadi ucap salam, makanya mama kepikiran buat ngagetin kamu,” ucap mama Tuti sambil memeluk Keyla dan mengelus rambutnya pelan.
“Kamu lagi masak?” tanya sang mama setelah menyadari kalau Keyla membawa spatula di tangan kanannya.
“Iya, barusan habis goreng telur kesukaan Keyla, keburu dingin langsung makan yuk ma,” ajak Keyla pada mamanya
“Yuk, mama juga beli sate barusan di jalan,” balas mama Tuti sambil berjalan mendahului Keyla.

Setelah sampai di meja makan Keyla melanjutkan aktivitasnya yang terhenti karena mamanya yang berusaha menakut-nakuti dirinya, sehingga sekarang Keyla kembali menyiapkan piring yang sudah berisikan nasi hangat yang baru disendokkannya dari magiccom, tak lupa dengan sebotol besar minuman dingin yang dikeluarkannya dari dalam kulkas dan gelas yang diambilnya dari rak dapur. Sedangkan mama Tuti sibuk memindahkan sate kambing yang dibelinya tadi ke dalam piring yang sudah diambil oleh Keyla. Setelah selesai mereka berdua pun menyantap makan malam di selingi dengan obrolan-obrolan kecil tentang hari ini.

“Kamu makan yang banyak, biar gemuk,” ucap Tuti mama Keyla sambil meletakkan tiga tusuk sate ke dalam piring milik Keyla.

“Iya maa, Keyla udah gemuk ini karna disuruh makan banyak mulu sama mama,” balas Keyla sambil mengembungkan pipinya.

“Bagus dong, kamu kan udah kuliah seharian
Energi kamu jadi habis karna mikir dan beraktivitas, jadi perlu diisi tuh biar energinya makin banyak,” saran sang mama sambil kemudian memakan lahap nasi beserta lauk di depannya.

“Iya deh,” pasrah Keyla yang kemudian ikut melahap makanan di depannya.

“Kamu hari ini kerja lagi?” tanya mama Tuti

“Iya mah,” balas Keyla di sela-sela mengunyahnya.

“Emang pendapatan mama belum cukup ya, makanya kamu memilih untuk bekerja?” ucapnya Kembali bertanya

“Cukup kok mah, tapi Keyla punya banyak kebutuhan lain yang gak mungkin terus-terusan minta sama mama,” jawab Keyla
“Lagian Keyla udah besar, punya penghasilan sendiri itu rasanya puas banget bisa beli apapun tanpa mikir 2 kali hehe,” tambah Keyla meyakinkan sang mama
“Tapi kamu jangan sampai Lelah, dan waktu kerja kamu juga kan dari jam 7 sampai 10 malam. Lebih dari itu kamu gak boleh pulang terlambat loh,” ucap sang mama mengingatkan
“Lagian pulang malem itu bahaya, kalo bisa ambil job di siang hari aja,” tambah Tuti
“Iya, Keyla juga ada jam pagi sampai siang kok mah, Cuma kan sekarang Keyla masuk kuliahnya pagi bahkan siang sampai sore makanya harus ambil malem,” ucap Keyla meyakinkan sang mama.
“Ya udah, kalo kamu bersikeras begini mama gak bisa larang lagi, yang penting kamu nyaman dengan pekerjaan kamu saat ini,” pasrah mamanya yang Kembali memakan makanan di piring dan menghabiskannya.
“Makasih maa.” Balas Keyla bersorak senang yang dibalas senyuman oleh mamanya.

***

Keyla kini tengah bersiap untuk pergi bekerja, setelah menyelesaikan makan malamnya dengan sang mama.
Ia mengambil sepatu kets berwarna pink muda dan kemudian memakainya. Sebelum pergi Keyla berpamitan terlebih dahulu dengan mamanya.

“Keyla berangkat ya ma,” pamit Keyla sambil mencium tangan sang mama
“Iya, hati-hati di jalan dan ga usah pulang larut malam!” tegas sang mama mengingatkan anak perempuan satu-satunya.
“Ya ma, kalau gitu Keyla pergi dulu.
Assalamualaikum,”
“Waalaikumsalam,” sambut Tuti sambil melihat kepergian Keyla

Love For KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang