Bab: 5

21 0 0
                                    

Keyla mengedarai motornya dan benar-benar pergi dari pekarangan rumahnya menuju tempat ia bekerja, sepanjang perjalanan ia terus memikirkan sosok lelaki yang berada di tangga kampus sore tadi, ia berfikir bahwa lelaki itu yang membawanya ke ruang satpam. Tapi, jika itu benar pasti Vania akan memberitahunya, tapi nyatanya tidak berarti memang lelaki tadi tidak menolongnya. Pikir Keyla.

“Astaga, gue mikir apasih!?” ucap Keyla sambil mengelengkan kepalanya pelan, berusaha untuk tidak berpikiran aneh-aneh.

Keyla melajukan motornya cepat karna jika tidak, ia akan terus memikirkan hal-hal lain dan membuatnya terlambat bekerja.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, kini Keyla pun sudah sampai di tempatnya bekerja, buru-buru ia memarkirkan motornya kemudian masuk ke dalam sebuah Minimarket yang terlihat beberapa pengunjung yang sedang berbelanja di sana. Keyla memasuki ruang ganti yang ada di dalam minimarket tersebut, dan Kembali dengan seragam kerja yang sudah dipakainya.

Loh Salsa, malam ini shift kamu? Biasanya juga ambil pagi,” tanya Rosa seorang karyawan di minimarket tersebut.
“Iya, soalnya gue ada kuliah pagi tadi,” jawab Salsa
“Oh gitu ya, ya udah tuh gantiin si Tina soalnya shif nya udah selesai,” ucap Rosa
“Ya udah, gue ke depan dulu ya,” pamit Keyla sambil berlalu pergi meninggalkan Rosa yang sedang merapikan barang di rak.

Wah, akhirnya lo dateng juga sa, gue udah pegel nih dari pagi yang belanja rame banget.” Keluh Tina dengan wajah lelahnya
“Iya udah, lo balik aja Tin biar gue yang ganti jaga,” ucap Salsa kemudian langsung mengambil alih kasir setelah Tina mengiyakan dan pergi untuk pulang.

Salsa terlihat sibuk menghitung belanjaan dari konsumen, yang malam ini sudah tidak seramai saat Tina berjaga tadi, Mungkin karna sudah malam sehingga yang berbelanja tidak terlalu banyak.

***

Keyla memerhatikan sekitar, melihat sudah tidak ada pengunjung lagi karna waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Keyla hendak pulang, karna shifnya selesai jam 10 malam.
Akan tetapi, suara motor yang memarkirkan kendaraannya di halaman depan minimarket membuatnya menghentikan Langkah untuk Kembali ke dalam ruang ganti, ia berfikir untuk melayani pembeli yang sudah memasuki minimarket itu dulu baru kemudian ia pulang.

Seorang lelaki itu terlihat berjalan menuju kulkas dan mengambil minuman dingin di sana, setelah itu ia Kembali dengan botol minuman dingin di tangannya, sambil berjalan mendekat ke arah Keyla yang sedang merapikan struk pembayaran yang berceceran karna tidak diambil oleh yang berbelanja.

Lelaki itu menyodorkan botol minuman, dan langsung saja Keyla mengecek harga dari minuman itu.

"Ini saja mas?” tanya Keyla sambil melihat layar computer
“Hmm,” balas lelaki itu dengan deheman
“Berapa?” tanya lelaki itu
“Jadinya 10 ribu ma—” ucapan Keyla terhenti

Setelah mengalihkan pandangannya dari computer kepada lelaki di depannya saat ini.
Eh, dia kan--

*
*
*

Keyla sudah kembali ke rumah, langsung saja ia menuju kamar karna sang mama sudah tidur, lelah berada di butik dari pagi sampai dengan sore hari. Keyla mengganti pakaian dengan menggunakan baju tidur tak lupa mencuci muka dan memakai krim pelembab sebelum tidur.

Sambil merebahkan badannya di atas kasur dan menatap langit-langit kamar yang berwarna putih tersebut.

“Perasaan cowok tadi gak asing deh,” lirih Keyla sambil terus melihat ke arah langit-langit kamarnya.

“Tapi di mana ya?” pikirnya

Keyla memiringkan badannya dan melihat ponsel yang belum sempat ia cek setelah bekerja tadi sampai saat ini.

Sebuah pesan masuk dari nama yang tak asing tertera di ponselnya.

Papa
Keyla, papa mau ketemu sama kamu. Besok bisa?

Keyla terkejut setelah membaca pesan masuk dari papanya, pasalnya ia sudah hampir 5 tahun tidak bertemu dengannya dan hanya berkabar melalui hp saja.

Antara senang dan sedih Keyla menerima pesan tersebut. Senang karna papanya mengajak ia untuk bertemu, dan sedih jika mengingat bahwa sang papa yang sudah mempunyai keluarga baru.

“Papa, Keyla kangen banget sama papa. Apa papa gak bisa sekali saja berada di dekat Keyla, banyak yang ingin Keyla cerita tentang kehidupan Keyla setelah pisah sama papa. Hiks,” keluh Keyla dengan perasaan yang campur aduk

“Tapi, Keyla bakal gunain kesempatan ini untuk melepas rasa rindu Keyla sama papa. Semoga papa tiap hari ngajakin Keyla ketemu, dengan ini pasti mama gak akan marah terus karna papa yang udah lama gak jengukin Keyla … ,” ucapnya sambil menghapus air mata yang sudah membasahi pipinya.

Keyla terlelap, setelah menangisi sebuah pesan masuk dari sang papa untuk mengajaknya bertemu, rasa senang yang Keyla rasakan sehingga melupakan apa yang hendak diingatnya tadi.

***

Keesokan harinya…

Pukul 08.00

Sebuah restauran yang terletak di pinggir jalan raya di tengah kota, yang tidak terlalu ramai akan pengujung di sana. Terlihat seorang perempuan yang tengah mengecek ponselnya seakan menunggu seseorang yang akan menemuinya.
Perempuan itu adalah Keyla, yang sudah menunggu sang papa di dalam restauran setelah tiba beberapa menit yang lalu.
“Keyla!” panggil seorang lelaki yang baru saja memasuki restauran tersebut.
“Papa … ,” lirih Keyla setelah melihat keberadaan sang papa dengan setelan jas yang rapi.
Sepertinya sang papa hanya mampir di sela-sela jam kerjanya untuk menemui Keyla.
“Kamu udah lama nunggu?” tanya Agustine papa Keyla
“Gak lama kok pa, baru aja,” jawab Keyla mengeluarkan senyumannya
“Ya udah, kalo gitu kita sarapan dulu ya. Kamu pasti belum sarapan juga ‘kan?”
“Iya pah, kita sarapan dulu aja,” balas Keyla mengiyakan tawaran sang papa.
Sebelum berangkat ke tempat ini Keyla sudah sarapan terlebih dahulu di rumah bersama sang mama, karna mamanya yang harus bekerja ke butik di pagi hari dan mereka selalu menyempatkan untuk sarapan bersama.
Keyla tidak memberitahu sang mama akan pergi menemui sang papa, takut mamanya akan melarang jika tau. Sehingga Keyla beralasan akan pergi keluar dengan Vania untuk membeli keperluan kuliah.
Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang, yang dibawa oleh seorang pelayan laki-laki dari restauran tersebut. Keyla yang memesan omlete dan sang papa yang memesan nasi goreng, Keyla sengaja memesan omlete karna di rumah tadi ia sudah sarapan dengan nasi goreng.
“Makasih mas,” ucap Keyla pada pelayan laki-laki itu.“Selamat makan, Key,” ucap sang papa sebelum menyantap makananya
“Iya pa, selamat makan,” balas Keyla
‘Sepertinya papa belum sarapan, dan buru-buru ke sini buat ketemu sama aku. Ada hal mendesak apa ya sampai papa ngajak buat ketemu?’ batin Keyla
“Keyla kuliah kamu gimana?” tanya Agustine di sela makanya
“Alhamdulillah lancar-lancar aja kok pa,” balas Keyla sambil menyuap makanan di depannya.
“Mama kamu, apa kabar?” ucap Agustine kembali bertanya
“Mama baik-baik aja kok pa, papa sendiri gak ada masalah apa-apa kan selama ini ga sakit juga ‘kan?” tanya Keyla memastikan sang papa tidak sakit
“Iya, papa baik-baik aja kamu ga usah khawatir,” jawab sang papa “Alhamdulillah kalau begitu,”
‘papa tumben ngajak ketemu Keyla padahal udah beberapa tahun ini hilang?’
Pertanyaan yang ingin sekali Keyla ucapkan, tapi dia tak sampai hati untuk bertanya seperti itu kepada papanya yang sudah meluangkan waktunya untuk bertemu.

***

Haii, Terimakasih yang sudah baca sampai part ini.
Semoga kalian suka 🙌

Love For KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang