"baiklah"
San menuntun Wooyoung untuk pergi ke kamarnya. ya walaupun tidak banyak mainan di kamar San, tapi disana ada beberapa boneka bekas dirinya sewaktu masih kecil.
"paman ada mainan apa?"
"nanti kamu liat sendiri aja"
Wooyoung hanya memasang muka kesal karna pamannya itu engan memberitahu ada mainan apa saja yang ada di kamar milik San.
saat sudah sampai di ambang pintu kamar San, dirinya membuka pintu kamarnya dan menyalakan lampu kamarnya. Wooyoung langsung melihat masuk ke dalam kamar San. tidak ada barang menarik. kecuali gitar dan boneka.
"pamann"
ucap Wooyoung sambil menunjuk boneka yang berada di rak paling atas. San kemudian mengambilkan boneka tersebut untuk Wooyoung.
setelah mengambil bonekanya San kemudian memberikannya pada Wooyoung. Wooyoung tersenyum dan mengambil boneka tersebut dari tangan San dan langsung duduk di tempat.
"astaga bocah, jangan duduk disitu naik sini ke kasur"
Wooyoung melihat San dan menyimpan bonekanya lalu bangun dari duduknya. San yang melihat itu mengangkat Wooyoung dan mendudukkan Wooyoung di atas kasur miliknya.
sedangkan yang digendong hanya terdiam. Wooyoung masih belum terbiasa dengan San. Wooyoung juga bukan tipe orang yang bertemu langsung akrab. dirinya memerlukan beberapa hari untuk dekat dengan orang yang baru ia temui.
San kemudian mengambil boneka yang sempat Wooyoung jatuhkan tadi setelahnya memberikannya kepada Wooyoung. Wooyoung tersenyum dan mulai memainkan bonekanya. sedangkan San mengambil gitarnya dan duduk disebelah Wooyoung.
San mulai memetik senar gitar dan memainkan sebuah lagu. Wooyoung yang setafinya sedang fokus bermain boneka seketika mulai memperhatikan San yang sedang memainkan gitar miliknya itu.
"paman"
San menengok.
"kenapa?"
"yuyoo mau main itu juga". Wooyoung menunjuk gitar yang sedang San pegang.
"kalau yuyoo sudah besar paman ajarkan okay?"
"tapi yuyoo sekarang sudah besar"
"tidak cukup besar untuk memegang gitarnya sayang"
"humm, baiklah! jangan lupa janjinya okay?"
"paman tidak berjanji"
"pamannnn". Wooyoung mengerucutkan bibirnya.
"iya iya paman janji"
Wooyoung kembali tersenyum dan kembali memainkan boneka miliknya sambil mendengarkan San yang memainkan gitarnya.
~~
malam telah tiba. kini kakek, nenek, mama Jung, papa Jung, Wooyoung, Yunho, dan San berada di ruang meja makan. mereka akan makan malam bersama sebelum melakukan kegiatannya sendiri sendiri lagi.
"tadaa makanannya sudah jadii"
ucap mama Jung sambil membawa lauk hari ini untuk di santap. nenek juga membawa beberapa makanan untuk membantu mama Jung agar tidak kesusahan.
semua makanan sudah ter-tata rapih di meja makan. semua orang juga sudah duduk. makanan, minuman semuanya sudah tersedia. kakek mempersilahkan semuanya untuk makan.
"yuyoo sama yunoo mau apa? biar bunda yang ambilkan"
Wooyoung menunjuk ayam goreng. begitupun Yunho. namun Yunho meminta lauk tambahan yakni sayur yang sudah neneknya buat.
"baiklah, ini untuk yuyoo dan ini untuk yunoo. yuyoo mau pakai sayur tidak? ka yunoo pakai lohh"
"ung! tapi sedikit saja"
Wooyoung menggangguk. kemudian mama Jung mengambilkan sayur untuk Wooyoung dan Yunho. setelah semua selesai mengambil lauk yang mereka inginkan, semuanya langsung menyantap makanan yang sudah tersedia.
KAMU SEDANG MEMBACA
my uncle (woosan) ongoing + revisi
Random"kau tak merindukan pamanmu ini woo?" WARNING! homophobic gaboleh baca yaa, tapi kalau penasaran yaudah gapapa *hehe