• siete •

425 59 16
                                    

"lo gak ngambil cuti bulan madu bang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo gak ngambil cuti bulan madu bang?."

"sebenarnya mau. enaknya kemana ya, dan?."

Jordan tampak mengetuk dagu dengan telunjuknya, mencoba mencari saran yang bagus.

"ah, kalo pengantin baru di kamar aja udah jadi bulan paling madu." kata anak itu kemudian.

mendengarnya aslan terkekeh. ngomong-ngomong tentang kamar,

"apa lo belum itu sama kak riri?." tanya Jordan penuh selidik.

"belum."

"njir?!! kok bisa? gak napsu apa lo liat yang semok-semok macam kak riri?."

Aslan menghela nafas panjang, jika ditanya nafsu atau tidak, jelas sangat nafsu. Siapa coba yang tidak tertarik dengan wajah cantik dan tubuh bagus milik hariri?.

namun masalahnya satu, hariri sepertinya masih takut pada Aslan. hariri masih menganggap aslan sebagai bos nya ditempat kerja. jadi kecanggungan diantara mereka membuat aslan kurang yakin untuk melakukan penyatuan.

Tentang ciuman mereka kemarin. ya, hanya sampai disitu. hanya sampai disana dan setelahnya mereka tidak ada bersentuhan lagi.

"pendekatan sih bang kalo kata gua, bikin kak riri nyaman sama lo, biar dia terbuka. yakali selamanya diem-diem begini, itu istri atau bibi dapur?." celutuk si muda.

"omonganmu."

jika di perusahaan pria berbahu lebar itu tengah pusing memikirkan cara pdkt, maka tak jauh berbeda dengan pemuda manis yang tengah duduk di sofa ruang tengah.

hanum sedang bertukar bicara dengan seseorang melalui telepon, sudah pasti itu karina.

disela jam makan siangnya, karina menyempatkan diri untuk mengangkat telepon dari hariri.

"Kasihan sih mbak sama mas mu."

mendengar itu si hanum menunduk sembari memilin ujung bajunya. dia barusan menceritakan kesehariannya dirumah pada karina, bagaimana dia dirumah yang seperti orang asing dengan aslan. tidur seranjang namun saling memunggungi.

"mbak aku bingung.. "

"gini deh mbak tanya, kamu udah siap buat ngelakuin itu belum?, jawab jujur toh yo."

tanpa sadar si manis menggigit pelan bibir dalamnya. enggan untuk menjawab.

menunggu tak ada jawaban karina kembali bersuara, "har, nikah itu bukan sebatas kamu nyiapin setelan kerja sama makan buat mas mu. kalo itu art juga bisa dek. tapi nikah itu juga buat menuhin kebutuhan biologis. apalagi umur mas mu umurnya udah mateng banget loh dek."

The Cure - JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang