Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bolehkah hariri merasa menyesal sekarang?
"Maukah kamu menikah dengan saya?."
"menikah dengan saya tidak merugikan carrrier man seperti kamu, Hariri."
"maaf Pak, tapi saya berhak untuk menentukan hidup saya sendiri."
Lagi dan lagi hariri menjambak pelan surai legamnya, ini semua terlalu tiba tiba untuk dapat ia terima.
apa pondasi utama aslan ingin menikahinya?, mereka bahkan baru bertemu beberapa hari yang lalu. Dan apa dengan waktu secepat itu bisa menimbulkan rasa cinta?.
"cinta pandangan pertama."
celutukan karina barusan menarik atensi hariri, pemuda manis itu menoleh pada rekan kerja disampingnya. karina menggedik bahu singkat, "pernah denger pepatah bilang gitu kan?, cinta pada pandangan pertama." Katanya.
hariri tak yakin, "memangnya yang kayak gitu ada ya mbak?, aku kira cuman frasa biasa doang." elunya. sebab ya, di zaman sekarang sulit sekali mencari cinta yang murni, menurut hariri.
karina kembali membuka ponselnya, gadis 25 tahun itu mengalihkan atensinya ke telpon yang ia genggam saat ini. jika ikut memikirkan lamaran hariri maka dia akan dibawa pusing juga nanti.
"Menurut mbak sih ya, kalo pak kaisar emang beneran tertarik sama kamu ya coba aja pendekatan. siapa tau cocok kan." Karina memberi saran.
memang, takdir tidak ada yang tau. bisa saja hari ini kau rakyat biasa lalu esoknya kau jadi presiden. masa depan tidak ada yang tau.
"har."
hariri terganggu dalam lamunannya, manik cantik itu menaruh perhatian pada karina. "iya, mbak?."
yang memanggil tadi kini mulai mendekatkan kursinya pada kursi kerja milik hariri, kemudian kedua tangannya terangkat bertengger di pundak sempit si pemuda manis di depannya.
"coba pikirin kondisi kamu sekarang, kamu itu aslinya lemah har. Liat aja kemarin, untung aja itu pak kaisar yang nolongin kamu kan?. Coba yang ketemu kamu itu orang lain yang belum tentu baik, kebayang gak kamu diapain?."
hariri mendengarkan dengan seksama, semua yang dikatakan karina barusan ada benarnya. dia lemah, memang tubuh itu proposisi badan lelaki, namun disaat-saat tertentu dia bisa jadi lemah melebihi lemahnya wanita.
juga, untung saja memang pak kaisar yang menemukannya kemarin, coba saja orang lain, orang mesum, atau penjahat. ah, hariri merinding bahkan hanya dengan membayangkannya saja.
