Hariri tertunduk malu di kursi kerjanya sekarang. karna apa?, tidak tau juga. Coba tanya pada Marrisa yang sekarang betah sekali berkacak pinggang di depan pemuda manis itu.
tadi pagi sengaja Hariri datang lebih awal untuk menghindari kontak mata dengan Marrisa dan karina, namun takdir tampak berpihak pada marrisa. Ingat ingat saja wanita itu untuk menemui Hariri hari ini, ingin menanyakan suatu hal katanya. Maka dari itu dia begitu sampai tadi pagi wanita cantik itu langsung menuju ke meja kerja Hariri.
"aku tuh lagi dalam masa hormon, mbak." Hariri berucap pelan.
karina yang melihat Hariri tampak takut kemudian bersuara, "lu tuh santai aja kali Mar, Hariri juga lagi masa hormon ya wajar aja ditolong pak kaisar." katanya.
Marrisa menaruh atensi pada karina, "rin, lu tau kan pak kaisar siapa?, d'barack rin d'barack. bukan sembarangan marga. gua ga permasalahin mereka berdua, mau Hariri sama pak kaisar ciuman juga gua gak peduli. Cuman tuh takutnya keliatan sama rekan kerja pak kaisar yang lain. Bisa bisa di interogasi dalem ni anak sama divisi 1." Jelas marrisa panjang lebar.
ya memang impact kaisar cukup besar, banyak wanita-wanita bahkan tak alih pria yang mengejar seorang Aslan. namun sama, semua di tolak oleh si empunya.
bukan apa, marrisa hanya takut Hariri terkait oleh isu isu yang tidak benar jika orang melihat kedekatan pemuda manis itu dengan Aslan. Hariri mana bisa melawan jika di cacah oknum iri dari divisi 1.
"maaf mbak, aku juga takut sebenarnya deket deket sama pak kaisar, cuman kejadian semalem emang gak disengaja kok." kata si Hanum, mata anak itu bergetar tampak menahan tangis.
Marrisa menghembus nafas kasar, "tuh liat, baru gua ceramahin dikit aja langsung geter itu matanya. Apalagi di gosipin mawar sama antek-anteknya.
karina tergelak sebentar, di usapnya pelan bahu Hariri guna menenangkan anak itu. "Tapi mbak gak yakin loh dek."
Hariri menoleh pada karina, "eum?."
Karina tersenyum gemas, "mbak gak yakin kalo pak kaisar gak tertarik sama kamu. lucu gini kamunya, mbak aja gak tahan pengen pacarin." Godanya, jemari si kakak tergerak menjawil sedikit hidung Hariri yang agak memerah.
"mbak!." sungutnya lucu, mengundang gelak tawa dari dua wanita yang lain.
The cure.
apa yang bisa dilakukan Aslan selain duduk di kursi putarnya yang membosankan itu?. Menatapi kertas dengan jutaan angka-angka yang sangat memeningkan kepala. Lelah sebenarnya, hidupnya yang monoton benar-benar melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cure - Jeongharu
Storie d'amore[nsfw] - kamu obat dari rasa sepi selama ini. Dom; [jeongwoo] Sub; [haruto] |bxb, man pregnant, merried life|