8

175 30 1
                                    

Akan Kubuatkan Dunia yang Baru Untukmu chp8_

peringatan: terdapat konten dewasa!

***

Sasuke tidak menggubris ibunya, dia kemudian terus menatap keponakannya itu "ambil toples kuemu" perintah Sasuke yang segera dituruti si anak sambil menangis.

"lalu gunakan tanganmu sendiri untuk menyingkirkan kejunya" anak itu kembali mengangguk, dia kemudian dengan polosnya mengambil sepotong kue kering didalam toples dipangkuannya dan mulai menyingkirkan sendiri taburan keju diatasnya.

Naruto menatap sedih kearah anak kecil itu, padahal dia tidak keberatan melakukan hal itu sama sekali, si pirang kemudian mengambil kue lain dari dalam toples dan ikut menyingkirkan keju di atasnya, namun baru saja akan memberikan hasil kerjanya pada si anak, suara Sasuke kemudian terdengar "siapa yang mengajarimu memerintah orang dewasa?!" "lakukan selagi kau bisa melakukannya!"

Ibu sasuke tidak tahan lagi, dia kemudian berjalan kearah si anak dan membawa anak itu kedalam pelukannya "huwaaaaa paman sasuke, maafkan aku huwaaaaa"

"cup cup cup, sudah jangan pedulikan pamanmu, sini nenek bersihkan kejunya untukmu" Mikoto membawa anak itu keatas sofa, anak lainnya mengikuti dari belakang, Sasuke kemudian menatap kearah Naruto dan memberikan isyarat pada si pirang untuk pergi.

Naruto tidak berkata apapun, tidak didepan semua keluarga Sasuke. akan sangat aneh dan mencurigakan bila dia membantah Sasuke sekarang. disisi lain itachi sudah terlalu lelah tertawa dan hanya diam dengan sisa rasa gelinya sambil memeluk perutnya yang terasa sakit.

Sasuke hanya melirik sang kakak dengan jengkel, sedari tadi ibunya juga terus menggerutu soal sikap Sasuke namun lelaki itu hanya diam saja dan tidak menanggapi apapun "maafkan pamanmu itu, dia memang menyeramkan, sudahlah berhentilah emnangis, nanti nenek yang akan menghukum paman Sasuke untukmu"

Ibu si anak tadi kemudian datang, dia menengkan anaknya sebentar dan tidak berkomentar banyak setelah tahu apa penyebab anaknya menangis, dikeluarga mereka sosok Sasuke sudah menjadi yang paling ditakuti anak-anak jadi si ibu tidak marah sama sekali dan malah tertawa begitu saja setelah diceritakan kejadian tadi oleh ibu Sasuke.

Sesuai rencana malam itu semua tamu menginap dikediaman Sauke, ada banyak kamar tamu dirumah utama yang semua sudah dibersihkan oleh pelayan sesuai perintah Sasuke, kegiatan semacam ini rutin dilakukan, jadi semua pelayan sudah tahu apa saja yang harus mereka lakukan untuk menyukseskan acara ultah Tuan uchiha.

Naruto sendiri terpaksa menginap dikediaman Sauke karena dia baru selesai bekerja saat malam sudah sangat larut, pun sudah tidak ada bus yang akan lewat di halte dijam sekaranga.

Naruto tidur sementara dengan salah seorang pekerja.

Keadaan sudah sepi saat Naruto menjadi salah satu orang terakhir yang keluar dari dalam rumah utama, sisa pelayan lain akan bertugas untuk tinggal didalam rumah untuk berjaga-jaga bila ada orang didalam yang membutuhkan sesuatu nanti.

Naruto berbalik sebentar kearah rumah utama, tepat dilantai dua pada jendela kamar Sasuke, kadang kala perasaan ini terbersit dipikirannya. bohong kalau Naruto bilang dia tidak merasa 'kecil' bila nanti bersanding dengan Sasuke.

kehidupan mereka berdua terlalu berbeda, dia hanya debu ditanah sedangkan sasuke adalah bintang dilangit, ada jarak panjang diantara keduanya, dan semua terasa seperti kemustahilan.

Terlepas dari semua itu, Naruto masih memiliki banyak hal yang belum diketahui Sasuke, bahkan mungkin lelaki itu hanya tahu nama dan ayahnya selama ini, lelaki itu hanya menyukai kepribadian Naruto namun belum tentu lelaki itu nanti akan menerima kecacatannya saat semua sudah terkuak.

(END) Akan Kubuatkan Dunia yang Baru UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang