Deburan ombak menghempas batu karang. Aroma laut yang khas disertai cahaya senja di sekelilingnya. Seorang pemuda berdiri dengan tetapan kosong di atas tebing menatap laut yang tampak menggelora, siap menelannya saat ini juga.
Air matanya menetes. Bertahan hidup di dunia ini hanya menghancurkannya perlahan. Dia mulai berjalan ke ujung tebing, kerikil kecil berjatuhan dan tenggelam oleh gelapnya laut, seakan memberi tau pemuda itu bahwa dia akan merasakan hal yang sama sebentar lagi.
Air matanya menetes kembali, sesak kian terasa kentara memenuhi dadanya, melemahkan akalnya. Tinggal satu langkah lagi sebelum seseorang menepuk bahunya.
"Selamat malam, Tuan Atma!" Siapa seorang gadis bertubuh kecil, Atma membulatkan mata, dia yakin tak pernah melihat gadis ini sebelumnya di desa. Pakaiannya amat aneh dengan aksen biru neon yang menyala, berbagai peralatan yang tak Atma ketahui menempel di tubuh gadis itu.
"Perkenalkan, saya Nexa, tim Eternity engineering, perusahaan mesin waktu tahun 2100."
"Apa? Siapa.... "
Atma tampak kebingungan. Sesaat cahaya putih bersinar bersamaan dengan seorang pria yang muncul dari balik cahaya itu, "Sepertinya Anda tidak perlu tahu banyak tentang kami, begini saja kami datang untuk memberi penawaran spesial. "
"Kami tau anda berada dalam penderitaan yang luar biasa dan kami tau Anda berniat mengakhiri hidup anda. "
Atma semakin kebingungan, dia mundur perlahan menjauhi orang-orang aneh itu.
"Tenanglah tuan Atma! Kami hanya ingin membantu anda lepas dari penderitaan ini dengan cara yang terhormat. "
"Ba-bagaimana caranya?"
"Anda hanya perlu menyetujui kontrak kami. Anda bisa pergi dengan tenang dan menyumbangkan tubuh anda untuk ilmu pengetahuan. "
Nexa mengangguk-angguk menyetujui ucapan rekannya. Mereka mencari orang yang bersedia menjadi subjek pertama untuk mesin perpindahan jiwa yang baru saja mereka ciptakan. Orang yang merasa lelah dengan hidupnya bisa memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara yang terhormat dan menyumbangkan tubuhnya kepada perusahaan Eternity. Kemudian, perusahaan akan memindahkan jiwa orang lain ke dalam tubuh tersebut.
Atma terdiam cukup lama, penawaran itu tidak ada ruginya juga, toh dia memang berniat untuk mati. Namun cara yang mereka tawarkan sepertinya lebih baik. Dalam gelap yang semakin kentara itu Atma akhirnya menyetujui kesepakan bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Djawa 1942 : Enternity The Series
Fiction Historique"...Oh dan satu lagi, tetaplah bertahan hidup di tubuh ini sampai mesin kami selesai diperbaiki, jika anda terbunuh di dimensi ini, anda akan menghilang selamanya di masa depan. " Janc*k kabeh. Dua kata itu yang mampu mewakili perasaan Cakra saat i...