Di sekolah ligano hanya melamun, terkadang ia kaget waktu disuruh menjelaskan pelajaran oleh gurunya.
Kalo ga ngelamun ya tidur. Reano,Reno, Kio, bingung banget ga biasanya ligano gini. Biasanya ligano tu berulah, pasti ada aja acaranya, tetapi kali ini beda.
"Gan, lo sakit? Mau gue anter ke UKS?." Tawar Reno yang melihat sahabatnya lemes.
"Ga deh, tinggal satu jam lagi pulang." Jawab Ligano lemes.
"Lo beneran sakit?". Kio menempelkan tangannya pada kening Ligano.
Panas banget kaya air mendidih.
"Anjing panas banget, ayo gue anter pulang." Kio bergegas memasukkan buku pelajaran ligano kedalam tas.
"Engga, nanggung udah mau pulang. Lagian gua bawa motor sendiri, makasih tawarannya." Tolak Ligano dan melanjutkan aksi tidurnya.
Tak lama kemudian guru itu memasuki kelas, ligano menatap papan pelajaran dengan malas. Kepalanya pusing, makanannya pengen balik.
Reano yang melihat itu paham jika ligano tengah menahan dirinya yang mau muntah, "Gan, mau gua anter ke kamar mandi?."
Ligano menggeleng, ia menatap papan tulis lagi dan mencatat pelajaran di buku tulisnya.
Jam yang dinanti murid pun tiba, kini mereka bergegas untuk pulang kerumah masing masing. Sementara RRKL masih sibuk di parkiran.
"Engga goblok, nanti kalo Lo jatuh dijalan gimana. Siapa yang mau nolongin?!"
"Orang."
"Ngejawab mulu babi kalo diomongin."
Ligano menghela nafasnya kasar.
"Yaudah minggir gua mau balik." Ligano mendorong Reno yang duduk dimotornya.
Reno yang disentuh Ligano pun kaget, rasanya panas banget.
"Anjir, gua anter deh su daripada kenapa napa dijalan. Ntar Lo ikutin dari belakang ya?" Tanya nya pada sang kembaran, Reano.
Reano mengangguk, mereka mulai menaiki kendaraan masing masing dan menuju rumah Ligano untuk mengantarkan pulang.
Saat tiba didepan rumah, satpam langsung membuka kan pintu gerbang. Ligano melihat mobil asing ada dirumahnya.
"Lah, ada tamu dirumah lu?" Tanya Reno.
Ligano mengangkat bahunya tak tau.
Reno memarkirkan motor Ligano di sebelah mobil itu. "Ayo gua anterin masuk, bisa jalan ga? Masih pusing?"
"Engga deh ren, gua bisa masuk sendiri kok. Thanks ya udah nganterin gua" Ligano tersenyum makasih pada sahabat nya itu yang mengantarkan dirinya pulang.
"Yaudah oke, gua pulang duluan." Reno menepuk bahu Ligano pelan lalu pergi keluar, langsung menduduki motor yang dibawa oleh kembarannya.
Ligano menatap mobil asing di depannya itu, pasti itu kekasih mommy nya.
Ligano mulai berjalan pelan menuju pintu, merasa pusing disertai lemas. saat membuka pintu, memperlihatkan Veo yang merangkul bio di ruang tamu dengan tv yang menyala.
"Loh sayang udah pulang." Bio menghampiri anaknya.
Ligano tersenyum kecut lalu ingin pergi kearah kamar.
"Kok pucet banget anaknya, kenapa? Sakit?." Tanya Veo pada bio.
"Aku ke kamar dulu ya?" Pamit bio.
"Yaudah kalo gitu aku pulang aja." Veo beranjak dari duduknya untuk pulang.
"Hati hati ya dijalan." Bio tersenyum lalu mengecup pipi Veo.
Ligano melihat itu hanya memutar bola matanya malas, adegan orang dewasa inimah dia kan masih kicik.
Ligano merebahkan dirinya, pusing dalam kepalanya belum kunjung hilang. Ia memukul kepalanya kuat agar pusing itu hilang, tetapi tetap saja sama.
Bio masuk ke kamar, melihat anaknya yang sedang tiduran di kasur.
Bio kaget, saat tak sengaja menyentuh leher Ligano yang panas.
"Yaampun sayang kamu panas banget, duh." Bio menempelkan punggung tangannya ke kening Ligano dan langsung menariknya kembali merasa panas.
"Kamu ganti baju dulu, mommy ambilin kompresan."
Bio berlari keluar mengambil kompres untuk anaknya.
Sesuai yang diperintahkan Bio, ligano mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa. Ia menyalakan tv dikamarnya lalu melihat serial itu.
Bio masuk membawa kompres, dan langsung menempelkan kain kompresan itu pada kening anaknya.
"Gano udah makan? Mau mommy ambilin makanan?." Tanya Bio.
"Udah gausah, Ligano masih kenyang." Jawab Ligano ketus.
Sudah hampir 1 jam bio menemani Ligano di kamar, merasa dirinya mengantuk langsung mencari posisi nyaman.
"Ngantuk, susu."
Bio paham, ia tidur di sebelah gano memiringkan tubuhnya. Membuka kancing bajunya lalu mengarahkan dadanya ke mulut Ligano.
Ligano yang melihat itu langsung menghisapnya, ia menyedot kuat membuat susu itu mengaliri tenggorokannya.
Bio merasa panas pada putingnya, mungkin karena mulut Ligano.
Bio mengusap rambut ligano, mengelus pipi dan alis Ligano membuat sang empu merasa nyaman dan tertidur.
Bio juga merasa hisapan pada putingnya sudah mulai memelan, berarti Ligano sudah benar benar tertidur.
Ia mengeluarkan putingnya dari mulut Ligano, dan berhasil. Ia mengganti kompresan Ligano dengan kompresan yang menempel (lupa namanya).
Menaruh guling di sisi kanan dan kiri ligano, ia mencium pipi dan kening Ligano, menarik selimut agar anaknya merasa hangat.
Merasa sudah selesai, ia turun kebawah untuk mengecek bisnis nya. Menatap laptop dengan serius, ditemani oleh secangkir teh hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOMMY!
Teen FictionMPREG! JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN MENJAUH, DAN JANGAN DIBACA. YANG MAU PLAGIAT JAUH JAUH LO!. Bio Athelstan, Adalah seorang pemilik dari butik ternama di Negara Seoul, Korea selatan. Ia mempunyai hampir 50 cabang disetiap kotanya. Ia juga pemilik dari...