03. ᴍᴀᴋɪɴ ᴅᴇɴᴅᴀᴍ

28 9 4
                                    

Hari ini sekolah pulang cepat karena guru-guru akan mengadakan rapat tentang perlombaan tahunan yang biasa dilakukan oleh Elzaimer high school.

Sebelum melaksanakan hukumannya, Alenzo berniat untuk menunda hal itu sebentar. Satu alasan saja.. Ia hanya ingin menjahili Nemari lagi sebelum gadis itu pergi menghilang dari area sekolah.

Dapat ia lihat jika Nemari sedang sibuk memasukkan buku-bukunya ke dalam tas sekarang. Alenzo melirik ke arah Arva dan juga Abiel yang ada di hadapannya.

"Ikut gue.. " pinta Alenzo

Setelah menyisakan satu langkah, lelaki berambut Ash brown itu langsung menyambar tas milik Nemari dengan kasar, lalu melemparkannya tepat diatas tangan Arva.

Gadis itu menghela nafas panjang seraya berkacak pinggang, saat dirinya berusaha untuk menggapai tas nya, dengan cepat Alenzo mencengkram pundak Nemari dan membawa gadis itu bersandar pada tembok yang ada di belakangnya.

Lantas gadis itu pun menengadahkan kepalanya untuk menatap Alenzo yang kini tengah mengungkung dirinya dengan senyuman licik.

"Mau apa? " tanya Nemari

Alenzo terkekeh lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Nemari, "mau bibir lo.. " bisiknya yang kemudian meniup pelan telinga Nemari

Gadis itu tertunduk diiringi dengan tangan yang bersidekap dada, "cowo gila.. " celetuk Nemari seraya menggeleng

Arva dan Abiel saling bertukar pandang dengan keterkejutan. Tak menyangka dengan Nemari yang begitu berani menanggapi sikap nakal Alenzo. Setahu mereka, semua gadis yang pernah Alenzo dekati saja tidak pernah ada yang berani untuk menolaknya bahkan mereka takut akan ancaman yang lelaki itu berikan.

Semakin Nemari menantang, Alenzo semakin tertarik untuk mengusik gadis pendek yang ada di hadapannya. Kini tangan lelaki itu terulur untuk mengangkat dagu Nemari dengan lembut. Saat dirinya mencoba untuk meraih bibir itu, Nemari tersenyum dengan tangan yang mengalung di leher Alenzo.

Disisi lain, dua orang teman Alenzo tengah menunggu pertunjukan panas yang mereka lihat.

Saat jarak sudah hampir tak tersisa, Nemari dengan kuat menendang selangkangan Alenzo menggunakan lututnya. Alhasil sang empu meringis kesakitan seraya memegangi aset berharganya.

"Akhh!! Cewe sialan.. " pekik lelaki itu

Nemari tersenyum lebar lalu tertawa senang, "sakit ya, adeknya ditendang lutut gue? Jangan pernah ngira kalo gue semudah itu buat dideketin.."

Arva dan Abiel membulatkan mata saat melihat temannya kalah dari seorang gadis. Pikiran mereka pun tertuju pada satu pertanyaan sekarang, kemana Alenzo si teman yang sadis itu?

Merasa jika Alenzo sudah tak akan bisa melakukan apa-apa lagi pada dirinya, Nemari pun akhirnya berjalan cepat meraih tas nya yang Arva pegang, lalu keluar kelas dengan santai.

"Are you okay, Al? " tanya Abiel seraya menepuk pundak Alenzo

"Sakit goblok! Bisa-bisanya tuh cewe.. " balas Alenzo yang memandangi ambang pintu tanpa kehadiran Nemari di sana

Kekesalannya tiba-tiba hilang saat ia mengingat paras Nemari dikungkungannya tadi. Sungguh membuatnya candu karena wajah itu. Alenzo terkekeh sejenak, "gue mau dia.. " lirihnya

Arva menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan jalan yang temannya itu ambil. Jelas-jelas Nemari tidak menyukainya tadi, dan Alenzo tetap ingin memilikinya?

"Stress lo.. " celetuk Arva

•   •   •

•   •   •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AlenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang