Bel pulang pun sudah berbunyi.pratama menyuruh adi untuk menunggu dirinya terlebih dahulu karena takut bertemu dengan phi moon kembali sang musuh dalam arena balapan .
Sreet
" ANJING KAGET GUE " teriak adi
" apaan sih lo kaget gue " ujar adi
"sorry - sorry lo tunggu gue dulu " ujar pratama
" Idih ogah " ujar adi
"jangan ngeyel , emang lo mau ketemu lagi sama phi moon " ujar pratama
Tubuh adi bergetar dan Adi menggeleng kan kepala nya takut kejadian di perpustakaan terjadi kembali.
" Ya udah tunggu , nanti gue antar pulang sekalian " ujar pratama
" iya ... Iya deh gue nurut kali ini doang karena lo masih musuh gue juga di arena balap " ujar adi
" oke gitu dong , kan jadi manis " ujar pratama
Pratama lalu berjalan dan di ikuti adi dari belakang menuju ke parkiran sekolah mereka .
Akhirnya mereka sampai di motor yang di naikin pratama tapi sayang motor yang di naikin pratama sangat tinggi beda dengan motor yang di pakai saat balapan kemarin di arena balap .
Sampai-sampai adi bingung cara naik nya karena dia tidak setinggi pratama .
" ini gimana cara naik nya " batin adi
" hahaha lucu banget sih adi pasti mikirin gimana cara naik nya " batin pratama
" kenapa ?" ujar pratama
" gak " ujar adi
" sini gue bantu pegang tangan lo " ujar pratama
lalu adi terlihat bingung kenapa pratama bisa tau isi hati nya .
" ayo buruan keburu siang " ujar pratama
" ah iya " ujar adi
Beberapa jam kemudian Akhirnya mereka sampai di depan rumah adi dan pratama ingin pulang tapi tangan nya di tahan oleh adi .
" ada apa " ujar pratama
" lo gak mau mampir dulu " ujar adi
" gak dulu deh " ujar pratama
" kenapa kok tumben " ujar pratama
" gak ke..na..pa napa kok " ujar adi sedikit gugup
Akhir nya pratama balik ke markas nya karena males banget berada di rumah nya sendiri .
" males banget ketemu mereka meskipun mereka orang tua gue , tapi bukan untuk papa tiri gue " batin pratama di perjalanan ke markas
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
Teen FictionPertemuan dua geng motor yang akan melakukan balapan di arena balap tapi tanpa sepengetahuan jisung ternyata Arena tersebut milik Lee know sang musuh .