Jangan lupa vote dan like this my story 🙂🙂🙂
.
..
...Marko yang mendengar penjelasan pratama pun sedikit shock .
" dan maksud lo gue harus teror dia sampai berada dipelukan lo dengan trauma dia " ujar marko
" lo mau gue bantuin dekat sama haikal gak ? " tanya pratama sedikit meledek
Marko yang mendengar hal itu pun langsung mengiyakan perintah pratama karena dia sudah mengincar haikal dari lama semenjak pertemuan dia dengan haikal di bar tempat dirinya biasa minum .
Flashback
Haikal sedang berjalan ke arah kamar mandi dan tanpa sengaja marko juga terburu-buru ingin bertemu dengan sahabat nya selain pratama yaitu rion.
Saat ingin menuju meja tempat marko berkumpul tanpa diri nya menabrak haikal .
Brugh
" aduh , sakit anj " teriak haikal
" kalau punya mata dipake jangan buat pajangan aja " marah haikal
" lo yang salah , LO YANG SALAH ANJING " bentak marko
Haikal yang trauma dengan suara keras pun langsung menitihkan air mata dan hal itu langsung menjadi sorotan pengunjung bar tersebut .
Hiks hiks hiks
" Mati gue kok dia nangis " batin marko
" Eh eh eh kok lo nangis , lo mau apa permen ? " ujar marko
Haikal yang mendengar kata permen pun langsung berbinar-binar ternyata bocah yang didepan nya ini suka dengan permen .
"Ouh dia suka permen " batin marko
" permen " ujar haikal
" Em..ang om pu..nya permen " lirih haikal sambil mendongakan kepala nya
" Lucu banget " batin marko
Marko yang mendengar ucapan Haikal pun langsung berdiri dan meninggal kan Haikal di depan pintu toilet.
Beberapa jam kemudian Marko kembali dengan membawa permen di tangan nya .
" Hei adik manis NIH permen 🍬 kamu " ujar Marko sambil menyodorkan sebuah permen ke arah haikal
" Permen Yeye ye permen " ujar Haikal yang tampak bahagia karena dapat permen kesukaan nya
"Lo kesini Sama siapa adik manis " ujar Marko
" Gw kesini sama temen gue " ujar Haikal sambil menunjuk ke arah teman - temannya
Flashback end
Marko yang mengingatnya pun langsung tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
Teen FictionPertemuan dua geng motor yang akan melakukan balapan di arena balap tapi tanpa sepengetahuan jisung ternyata Arena tersebut milik Lee know sang musuh .