.
.
.
.
.
.
.
.
.Semalam becky gagal meminta izin karena melihat muka freen yang sangat menyeramkan kalau sedang marah padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun harusnya bukan dia yang disalahkan tapi cowok itu kenapa ini malah dia yang kena,
Akhirnya becky akan meminta izin di pagi hari setelah mereka berdua sarapan perang dingin masih saja berlanjut, becky duduk di sofa sambil memangku buah yang udah dikupas dan dipotong kecil-kecil oleh kekasihnya mau semarah apapun freen tetap saja dia akan melakukan kebiasaannya mengutamakan becky karena dia tak ingin kalau kekasihnya sakit atau penyakitnya kambuh,
Memakai kaos oversize dipadu dengan celana pendek berbahan kain tipis sepaha rambutnya di cepol dia makan buahnya lahap sambil nonton tv kartun apa lagi kalau bukan doraemon,
"Minumnya yang banyak" tegas freen meletakkan sebotol air mineral dengan ukuran 1.5 liter dimeja
Becky menjawabnya dengan anggukan karena mulutnya penuh dengan buah, freen duduk disebelah becky walaupun agak jauh dia memakai TWSnya dengan layar miring apa lagi kalau bukan main game, dulu becky sempat marah bahkan kesal karena freen setiap hari mabar dengan teman-temannya tapi lama kelamaan becky juga mengerti kalau kekasihnya butuh yang namanya refresh walaupun itu sekedar main game bersama teman-temannya,
'Apa aku bilang sekarang aja ya? Tapi kalo dia masih marah gimana? Apa aku gausah bilang yaaa berangkat sendiri interviewnya pas dia berangkat kerja? Jangan! Entar kayak beberapa hari lalu lagi... gak! Aku gamau ambil resiko! Tapi pacar aku ini lagi badmood sama tania duhhh aku bingung' gumam becky berperang dengan otak dan hatinya
Becky memejamkan matanya mencoba mencari tenang agar bisa mendapatkan izin bekerja di cafe tempat friend bekerja, dengan memangapkan hatinya dia membuka matanya kembali,
"Yaang" ucap becky menusuk-nusuk kecil lengan freen dengan telunjuknya
"Hmm" jawab freen menoleh sambil melepas sebelah TWSnya
"Aku mau bicara"
"Penting gak?" Tanya freen matanya kembali ke hapenya
"Penting sih ini buat aku tapi gak tau kamu" jawab becky menahan kesalnya karena tidak dipedulikan saat bicara
"Yaudah berarti penting... bicara aja"
"Bisa taro dulu gak hapenya atau aku tunggu kamu kelar main aja deh"
Freen menghentikan aktivitasnya dia meletakkan hapenya di meja dan melepas TWS sebelahnya,
"Udah... kamu mau bicara apa?" Tanya freen datar
"Aku dapat panggilan interview hari ini" jawab becky on point
"Interview buat apa?"
"Kerja... email yang CVnya aku kirim ke salah satu cafe diterima dan hari ini ada interviewnya"
"Cafe mana? Sejak kapan kirim CVnya?" Tanya freen kaget karena dia ingin becky ada dirumah saja bekerja apapun asal tidak diluar
"Beberapa hari lalu... cafe ditempat tania kerja" jawab becky setenang mungkin
"Gausah! Aku gak izinin" ucap freen tegas
"Apa alasannya kamu gak izinin aku? Friend kan temen kamu bagus dong ada dia yang bakalan jagain aku disana"
"Aku bilang gausah ya berarti gausah"
"Ya kan harus ada alasannya"
"Pokoknya aku bilang gausah itu sudah lebih dari cukup tanpa harus memberikan alasan!"
"Aneh... padahal itu friend temen kamu loh"
'Justru ada friend makanya gue gabisa biarin gitu aja! Yang ada dia bakalan merasa menang karena kamu kerja bareng dia sayangggg' gumam freen kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bocil🤍 (Hiatus)
RomanceBaca aja deh takut diluar ekspetasi hehe😁 Ceritanya yang ringan ringan aja gaeeeesss tenang gak bikin otak meleduk kok paling berasep🤣 Tapi kalo kalian suka aku happy banget sih