𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚇𝙸.

238 16 1
                                    

Setelah ucapan Vido di cafe lima hari yang lalu, Sabianne tidak bisa berhenti berpikir tentang tawaran Vido. Ia masih bingung, tidak tahu harus percaya kepada siapa. Dirinya masih orang baru di keluarga Avellino ini. Namun, ia masih tidak menolak dengan segala afeksi yang diberikan oleh Julio.

Kemarin, Julio kembali mencumbu nya di dalam kamar tidur Julio. Memberikan lumatan kasih sayang, yang lebih tua selalu memuja dan menyayanginya. Tetapi, ucapan Vido selalu terlewat di pikirannya.

"Abi!"

Sabianne menoleh ke arah Julio yang berada di sebelahnya.

"You okay? Kenapa bengong, hm?", tanya Julio kepada si cantiknya. Ia membawa tangan besarnya untuk mengelus pipi mulus sang submissive. Saat ini Julio sedang membawa-lebih tepatnya mengajak Sabianne untuk berpiknik.

"Maaf, Sir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, Sir. Aku cuma lihat pemandangan yang indah ini", jawab Sabianne sembari tersenyum ke arah depan. Julio tersenyum lebar, melihat Sabianne yang terlihat bahagia membuatnya merasakan hal yang sama. Ia mendekatkan tubuhnya, merangkul pinggang ramping si manis.

Julio lalu memberikan kecupan ringan pada pelipis Sabianne, kemudian mulai berpindah pada leher, ia mencium dan menjilati leher Sabianne. "Engh~ S-sir?.. kita lagi diluar", Julio tidak menghentikan aksinya. Ia malah mendorong tubuh Sabianne hingga terlentang di atas kain berlorek merah.

Sang dominan menindih tubuh ramping Sabianne, memberikan lumatan manis pada mulutnya. Tidak memperdulikan adanya bodyguard yang bisa melihat mereka. Julio sedikit menyingkap baju yang dikenakan oleh Sabianne. "Sir!", ucap Sabianne sedikit menyentak, menahan tangan besar Julio yang hendak membuka bajunya.

"I'm sorry. Saya tidak bisa menahannya ketika melihat wajah cantik kamu Abi. Cantiknya saya", ucap Julio mengelus pipi dan bibir Sabianne.

Sabianne tentu saja luluh dengan perkataan manis yang lebih tua, ia dengan berani mengecup cepat bibir tebal Julio. Sang dominan terkekeh melihat tingkah gemas Sabianne. Sepertinya ia sudah berhasil meluluhkan hati si manisnya, Julio berjanji akan terus menyayangi Sabianne.
__________________________________________________
Suara kecipak basah terdengar di dalam mobil, kini Julio dan Sabianne sedang bercumbu mesra di dalam mobil Julio. Kali ini ia tidak di antar oleh supir, ia ingin menyetir mobil nya sendiri. Walaupun masih ada beberapa bodyguard yang membuntuti mereka berdua.

Sabianne saat ini sedang berada di pangkuan sang dominan, keduanya memberikan lumatan yang menuntut. Kedua tangan besar Julio meremat pinggang ramping Sabianne, menyalurkan rasa nikmat dari pagutan mereka. Yang lebih muda menepuk-nepuk dada bidang Julio, meminta untuk berhenti sejenak.

"Sir.. bukankah kita harus pergi? Kita sudah di parkiran ini selama tiga puluh menit", ucap Sabianne lirih, mencoba untuk menetralkan nafasnya.

"Sebentar ya sayang, saya mau cium bibir manis kamu ini", balas Julio kembali memberikan kecupan singkat.

[ Let Me Love You ] - [ JaeYong ] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang