𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚇𝙸𝙸.

374 25 0
                                    

Sabianne membuka matanya perlahan, melihat sekeliling, ia berpikir sejenak. Ruangan dimana ia berada sekarang bukanlah kamar tidur sang dominan. Yang dimana ia dan Julio telah melakukan hubungan intim, selama hampir dua hari berturut-turut. Sabianne hendak menggerakkan tubuhnya, "Aw!", ia mengeluh kesakitan. Tubuhnya serasa dipukuli oleh banyak orang.

Ia kembali mengingat bagaimana ia yang digempur habis-habisan oleh Julio. Namun rasa sakit dan nikmat itu menjadi satu. Sabianne malu ketika mengingat Julio yang berkali-kali membubuhi ciuman dan tanda merah pada tubuhnya. Julio yang selalu memujinya cantik, dan indah.

CKLEK!

Pintu kamar terbuka, menampakan si tampan yang sudah memakai pakaian rapi. Dengan jas hitam formalnya. Ia membawa nampan yang sudah lengkap dengan menu sarapan. Julio melangkahkan kakinya mendekati Sabianne yang masih merebahkan tubuhnya di atas kasur. Lantas, Julio duduk di sebelah Sabianne. Ia membantu Sabianne untuk duduk dengan perlahan.

"Badannya sakit?", tanya Julio kepada Sabianne yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut putih tebal. Yang lebih muda hanya mengangguk pelan, menatap wajah tampan Julio dengan malu-malu. Julio tersenyum manis melihat tingkah Sabianne.

Julio meletakkan nampan dengan makanan itu sedikit lebih jauh, ia semakin mendekat kepada Sabianne. Ia mengelus pipi kemerahan Sabianne, sang dominan menggigit bibir bawahnya. Lalu tiba-tiba mencium ranum manis Sabianne. Tidak penuh nafsu hanya ciuman lembut.

"Kamu sangat cantik Abi", ucap Julio ketika melepaskan lumatannya. Membuat yang lebih muda kembali malu dan merasakan kupu-kupu di dalam perutnya. "Saya ada beberapa pekerjaan di kantor yang harus di lakukan, kamu sarapan dulu ya? Setelah makan lanjut tidur saja, oke?", ucap Julio sembari mengelus pipi si manis.

Sabianne hanya mengangguk, sebenarnya ia berharap bisa menghabiskan waktu bersama Julio lagi, walaupun jika hanya berduaan di kamar tanpa melakukan apa-apa. Julio tersenyum, lalu mengecup kening kemudian pipi Sabianne. "Saya tinggal dulu ya?", lantas Sabianne mengangguk.

Disaat Julio hendak berjalan, tangan kanannya di gapai oleh Sabianne. "Sir.. lama?", tanya yang lebih muda. Julio tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya, "Tidak sayang, saya cuma sebentar saja". Julio bawa tangannya untuk mengelus surai halus si manis, kemudian kembali berjalan keluar kamar meninggalkan Sabianne sendirian di dalam kamar.

Sabianne kemudian mulai memakan sarapan yang sudah di berikan oleh Julio. Setelah beberapa saat ia menyelesaikan sarapannya, lalu kembali merebahkan tubuhnya dan kembali tidur.
__________________________________________________
Di tengah kebun yang penuh dengan bunga indah, Sabianne berlarian, berputar-putar dengan gelak tawa bahagianya. Tidak ia sangka, dirinya akan bisa sebebas ini, tanpa ada rantai yang menahan hidup bebasnya.

Ketika ia sibuk bermain dengan bunga, netranya menangkap seorang pria yang mengenakan pakaian rapi namun membelakanginya. Sabianne mengernyit, "Sir Julio?". Ia tersenyum lebar mengira pria itu adalah Julio. Maka ia segera berlari menuju tempat pria itu berdiri.

Sabianne memeluk tubuh pria itu dari belakang, "Sir Julio!". Namun tidak ada respon dari pria itu, "Sir?..". Kemudian pria itu berbalik, dan betapa terkejutnya Sabianne ketika melihat pria itu adalah ayahnya. Ayah yang selalu berlaku kasar kepadanya.

"A-ayah?..", Sabianne hendak berjalan mundur namun tiba-tiba kedua tangan ayahnya mencekik lehernya dengan kuat. Kebun bunga tiba-tiba berubah menjadi kebun bunga yang hangus terbakar. Sabianne mencoba untuk melepaskan cekikan sang ayah.

"Jangan harap kamu akan bahagia dasar anak kotor, tidak berguna!", ucap sang Ayah yang terdengar sangat keras.

Sabianne masih terus mencoba untuk melepaskan cekikan tangan sang ayah dari lehernya. Namun semuanya sia-sia, matanya perlahan menutup dan hanya terlihat kegelapan.
__________________________________________________
"Abi! Abi! SABIANNE!", teriak Julio ketika melihat Sabianne yang tengah mencekik dirinya sendiri. Tangan besar Julio melepaskan tangan Sabianne dari lehernya sendiri. Lalu Sabianne tersadar, tadi hanyalah mimpi. Ia bisa melihat raut kekhawatiran Julio. Air matanya pun mengalir, lehernya membekas merah akibat cekikan tangannya.

"A-aku tidak berguna Sir.. aku anak yang kotor", Julio lantas memeluk tubuh yang meringkuk di atas kasur itu. "Tidak sayang, kamu adalah orang yang sempurna. Jangan takut, saya akan menemani kamu selamanya", Sabianne menatap wajah Julio yang seolah memberinya ketenangan.

"Apakah benar kamu akan m-menemaniku selamanya?", tanya Sabianne kepada Julio yang sedang menghapus air matanya. Lantas, Julio tersenyum manis dan mengangguk. Sabianne kemudian mencium bibir Julio, melumatnya pelan. Julio pun membalas ciuman itu tanpa tergesa-gesa, memberikan ketenangan kepada si manisnya.

"Let's do it again, Sir...", ucap Sabianne secara tiba-tiba kepada Julio. Sang dominan seolah terhipnotis dengan paras cantik Sabianne, dan suara lembutnya. Maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Julio dengan cepat kembali melumat bibir manis Sabianne.

Ciuman kali ini seolah dipenuhi oleh nafsu cinta, Julio mulai menindih tubuh si cantiknya. Lalu melepas segala pakaian yang ia kenakan. "I'm not letting you go and rest tonight, baby".

"Yes, Sir.. use me as much as you want tonight. Fill me in until i pass out~", mendengar lampu hijau dari Sabianne. Julio langsung menyambar dan memberikan jilatan panas pada tubuh Sabianne yang masih dipenuhi bercak merah ulahnya.

Dan tentu saja, Julio benar-benar tidak membiarkan Sabianne istirahat. Ia tidak melepaskan tubuh ramping si cantik, ia rengkuh tubuh itu. Dengan dorongan pinggulnya yang penuh dengan nafsu cinta. Sabianne melenguh panjang, merasakan kejantanan yang tak kunjung lelah menghujam liang basahnya.

Biarkanlah mereka berdua menghabiskan waktu dengan bergulat di atas kasur. Tanpa menghiraukan waktu dan keringat yang bercucuran pada tubuh mereka.

  Tanpa menghiraukan waktu dan keringat yang bercucuran pada tubuh mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ Let Me Love You ] - [ JaeYong ] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang