31

89 14 2
                                    

Malam harinya, seungmin mengumpulkan semua orang di rumah lama paman yang kini tentunya di tempati oleh lino, hyunjin, jeongin dan dirinya sendiri.

Mereka semua berkumpul menjadi satu, fokus memeriksa rekaman cctv bersama-sama selayaknya sedang menonton layar lebar.

" aku tidak menemukan sedikitpun keanehan dari rekaman CCTV ini. Min, apa kau yakin dengan hasil test nya? Kau tidak salah lihat sebelumnya? " tanya lino memastikan.

" jika hanya aku yang melihat, mungkin itu salah... tapi ini jelas yang melihat ada dua orang... tanyalah pada haechan, dia juga melihat hasil yang sama. Bahkan di berkas hasil pemeriksaan, di situ juga negatif... bagaimana mungkin bisa tiba-tiba positif? Tidak mungkin ada campur tangan gaib kan? " ujar seungmin pusing dengan keadaan bangchan.

( bisa saja min... ) inner lino menjawab.

" tau begitu aku membuat salinannya untuk berjaga-jaga... "

" jika kau dan haechan benar-benar yakin jika hasilnya negatif, berarti ada permainan disini... " ujar changbin.

" sudah jelas, hasil test di tukar oleh seseorang... tapi kita sudah memutar rekaman CCTV ini hampi 20 kali dan tidak sedikitpun menemukan keanehan... " keluh felix menggunakan obat mata, perih karena terus menatap layar besar berjam-jam.

" orang yang paling sering mengunjungi ruang kerja seungmin adalah aku... jika aku bisa mengingat kapan saja aku ke ruangan seungmin, mungkin aku bisa melihat sedikit saja perbedaan di sini... sayangnya otak ku ini tidak ku atur untuk mengingat hal-hal sepele... " keluh haechan berusaha mengingat kunjungannya ke ruang seungmin, berharap ada satu hari dimana ia berkunjung namun tidak ada di rekaman CCTV.

yang berarti rekaman telah di retas, namun ia tidak bisa mengingat kunjungannya pada seungmin yang sudah seperti makanan baginya.

Itu hanya hal sepele yang tidak akan pernah ia simpan dalam ingatannya, bagaimana bisa ia mengingatnya.

" sejak dulu kau memang tidak pernah menggunakan otakmu dengan baik! Biasakan mengingat hal kecil yang sepele bodoh! " omel hyunjin membuat haechan menatapnya tajam hingga hyunjin merinding disko.

" otakku sayangnya udah penuh di isi hal-hal penting! "

" sudah... jangan berkelahi, kita disini untuk mencari jalan keluar dari masalah channie hyung, kenapa malah ribut... " keluh jeongin kesal karena kelelahan.

" ini hanya ada jalan buntu... " keluh jisung dengan kesadaran yang tersisa 4%.

" tidurlah... " ujar shunxi mengelus lembut surai jisung membuat si tupai semakin ingin memasuki dunia mimpi.

" apa ruang kerjamu tidak pernah kamu kunci min? " tanya mark penasaran.

" aku jarang menguncinya kecuali saat akan meninggalkannya dalam waktu yang lama... "

" siapa yang paling mudah memasuki ruanganmu? Siapa yang kau beri akses bebas keluar masuk? " tanya jeno memastikan.

" tentu saja haechan, siapa lagi? "

" chan, apa kau pernah melihat orang lain selain dirimu yang bisa bebas keluar masuk ruangan seungmin? " tanya mark mengintrogasi.

" semua orang bebas masuk, tapi aku yang paling sering kesana... dokter dan suster lain jarang... "

" apa kalian yakin ini asli? Bukan duplikat? Rekayasa? " tanya shunxi menunjukkan kertas hasil tes.

" walaupun aku orang awam, tapi ini jelas kertas asli milik rumah sakit... apa mungkin mereka kerja sama dengan salah satu pekerja di rumah sakit? Tapi jika begitu seharusnya ada catatan keluar-masuk lab. Dan tidak ada yang menggunakan lab saat itu selain aku dan haechan... "

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang