32

110 15 18
                                    

" aku sudah mendapatkan petunjuknya... " ujar shunxi membuat semua orang yang sedang sarapan terdiam seketika.

" kau sudah mendapatkan petunjuk? " tanya mark penasaran.

" hm... dia benar-benar mensabotase rekaman, ada beberapa rekaman yang terlihat sangat aneh, sangat kecil sekali perbedaannya hingga jika tidak teliti maka akan terlewati...  aku mengetahuinya secara tidak sengaja tadi... "

" cahaya... mungkin dia bisa memotong rekaman atau mengeditnya, menggantinya menjadi yang baru... tapi cahaya dan cuaca tidak dapat di sabotase... "

" dia melakukan sedikit kesalahan disini.... " ujarnya menunjukkan rekaman yang tampak tidak asli.

" lihat, direkaman yang lain terekam 24 jam, cahaya bergerak perlahan... tapi lihat ini.... rekaman yang terakhir... cahaya tidak bergerak dan langsung berpindah posisi begitu aja... sangat tipis hingga kita tidak akan sadar, tapi waktu yang sedikit itu cukup untuk menukar hasil tes melihat ruangan seungmin yang jarang di kunci dan jika pelaku benar-benar bekerja sama dengan pekerja rumah sakit... waktu yang sedikit itu sangatlah cukup... terlebih jika dia sudah merencanakannya sejak lama... "

" lalu ini... bukankah saat malam sempat hujan sebentar? Tapi ini? Tidak ada rekaman yang menunjukkan saat cuaca hujan... tapi setelahnya... aku baru saja ingat tentang hujan karena saat itu pakaianku yang sudah di cuci basah karena lupa ku angkat... "

" baiklah itu sudah cukup, ayo kita ke rumah sakit untuk penyelidikan.. surat penyelidik juga sudah keluar tadi malam dari kepolisian... " ajak mark pada seungmin, haechan dan juga shunxi.

" ayo, lebih cepat lebih baik... " ujar seungmin siap untuk berangkat, namun terkejut setelahnya saat lino menggetok kepalanya dengan sudip.

" habiskan makanan kalian baru pergi atau ku jadikan fastfood kalian... " ancam lino menatap garang mereka semua.

" galak banget... " bisik shunxi pada jisung, dimana jisung membalasnya dengan sikutan.

" lu! Jangan deket-deket sama adek gue ya! Gak suka gue lihatnya! " gerutu lino menunjuk shunxi yang tengah menjahili makanan jisung dengan bubuk cabe.

" alah, alah sia boy... capek ah... " keluh felix melihat drama yang sebentar lagi akan terjadi.

.
.
.
.
.

" loh? Ayah-ibu? Kalian sudah pulang? " pekik felix terkejut saat pintu rumah terbuka lebar setibanya mereka di sana.

" hallo anak-anak ibun.... aduh... kangennya... " pekik so hee antusias, memeluk gemas kedua anaknya.

" aduh ibu... " rengek jisung.

" ibu kangen sama kalian! Kalian baik-baik aja kan beberapa bulan ini? " tanya so hee mengecup kedua pipi sang anak penuh sayang.

" tenang aja bu, kami bukan anak kecil lagi... semua aman... " jawab felix dengan senyum lima jari.

" syukurlah... "

" oleh-oleh kalian sudah ayah taruh di kamar kalian... oleh-oleh shunxi sama yang laib entar kalian bagiin ya..." ujar songkang mengacak surai kedua anak kembarnya gemas.

" ayah... ih! Rambut icung loh hancur... " protes jisung manyun, berbeda dengan felix yang justru senang disayang.

" oh iya, ayah lihat berita tentang channie... jadi bagaimana? " tanya songkang khawatir.

" channie hyung di bawa ke pusat rehabilitasi yah... hasil tesnya ada yang menukar... seungmin bilang hasilnya negatif, entah mengapa saat pengumuman malah positif... " jawab felix sedih.

" semoga saja pelakunya cepat tertangkap ya... bisa-bisanya mereka melakukan hal seperti itu pada anak baik seperti channie... dia ngopi aja gak suka, rokok aja kagak, alkohol apalagi... gimana bisa konsumsi ganja... ada-ada aja... " ujar so hee kesal sendiri.

" yah semoga saja cepat selesai... kasihan ayah dan ibu channie hyung, mereka frustasi anak semata wayang dapat rumor seperti itu... " ujar jisung menghela napas panjang.

" oh iya bu... selain kisah sedih channie hyung, lixie juga lagi ada kisah sedih... " ujar felix lirih.

" apa itu nak? " tanya so hee panik.

" bayarin utang lixie sama icung dong ayah, ibu... terus panggangan lixie kebakar... karena utang lixie belum lunas, icung hyung gak mau pinjamin duit... " rengek felix membuat jisung meliriknya sinis.

" kamu ini ngagetin aja kirain apa! " omel so hee.

" tenang aja lixie, nanti ayah belikan panggangan baru... tapi untuk utang lunasi sendiri ya... " ujar sang ayah membuat felix manyun sejadi-jadinya.

" ya udah deh.. yang penting panggangan ada, gak gaib... "

" ingat bayar hutang ya adikku... " goda jisung membuat felix meliriknya malas.

" sudah-sudah... ayo sini kita coba baju baru... ibu beli baju couple keluarga... " ajak so hee antusias, bahagia bukan main.

" semoga keluargaku tetap bahagia terus seperti ini... " gumam songkang tersenyum manis melihat tawa istri dan anaknya.

* emmm gimana ya kang, mimin gak janji...

.
.
.
.
.

Di sisi lain, di saat orang-orang sibuk mencari pelaku yang menjebak dirinya. Bangchan sendiri justru asik menikmati harinya di pusat rehabilitasi.

Tertawa, bekerja sama dalam proyek canda dan saling berbagi kisah pada para penghuni disana.

Mereka melakukan banyak sekali kegiatan yang menghibur setelah senam pagi, bahkan mereka bisa lomba mewarnai selayaknya mereka di masa kecil dan juga melakukan balap karung kurcaci seperti agustus-an tanpa menunggu bulan agustus.

Pusat rehabilitasi bagi bangchan selayaknya surga dunia.

Dimana mereka hanya akan mengisi hari-hari dengan tidur, makan makanan enak sebanyak tiga kali sehari dimana tidak bisa ia lakukan karena diet untuk menjaga bentuk tubuh dirinya sebagai seorang model, dan melakukan kegiatan ramah tamah yang sangat mengasyikan.

Bangchan sendiri awalnya tidak percaya dengan ucapan steven, namun kini ia merasa tidak ingin pulang setelah merasakan keseruan disana bersama para penghuni.

Para pecandu bukanlah orang jahat, mereka hanyalah seseorang yang tengah jatuh, yang sayangnya memilih jalan yang salah hingga tersesat karena tidak memiliki siapapun untuk menuntun.

........

" ini aneh... setelah di periksa ulang, tidak ada sedikitpun zat adiktif di dalam dirimu... tapi kenapa kamu disini? " tanya dokter yang bertugas mengecek kesehatan para pengguna secara rutin.

Bangchan sendiri hanya tersenyum hangat mendengar ucapan sang dokter, malas menanggapi dengan kata-kata.

" apa kamu dijebak seseorang? " tanya dokter tersebut yang kini di angguki oleh bangchan.

" ya ampun kelakuan manusia jaman sekarang ada saja, menambah kerjaan! Tapi... sepertinya saya pernah melihat kamu... dimana ya... " ujar sang dokter menelisik dengan seksama wajah bangchan lalu memekik setelahnya.

" kamu bangchan! Model terkenal itu kan?  Ya ampun... aku tidak menyangka akan melihatmu dalam jarak sedekat ini... aku jadi bingung ingin berterima kasih pada orang yang menjebak dirimu hingga kesini atau marah pada pelaku... " ujar sang dokter membuat bangchan terkekeh.

" tempat ini menyenangkan... " puji bangchan.

" begitulah... dimata orang-orang tempat ini tampak menyeramkan dari namanya, apalagi mereka tahu isinya adalah orang-orang pecandu yang dapat melakukan hal liar apapun... tapi nyatanya tidak seburuk itu... justru dunia luar lebih menyeramkan.. "

" aku turut berduka atas kejadian buruk yang menimpamu, dunia publik figure memang sangat sulit ya... banyak sekali yang ingin menjatuhkan kepopuleran seseorang... semoga saja masalahmu cepat tuntas... "

" selama itu, nikmatilah hari-hari mu disini... " ujar sang dokter menatap ramah pada bangchan.

" terima kasih dok, sepertinya saya juga akan betah... " gurau bangchan membuat sang dokter tertawa.

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang