Prolog

10 1 0
                                    

“Bos, Lea udah selesai kerja, mungkin Lea bakal pulang cepat hari ini bos jadi Lea izin pulang dulu,” Ucap gadis cantik bermata coklat itu, senyuman lelah merekah di bibirnya gadis itu tetap tegar menunggu bos nya datang.

         •••

Perkenalkan kan dia adalah Azalea Netia Adisti, dia merupakan anak yatim piatu karena ditinggal oleh kedua orang tuannya saat ia masih kecil, nama panggilannya yang mudah diingat yaitu Lea, namanya yang selalu menjadi kesayangan para warga dekat rumahnya, karena sifat gadis yang baik hati, dan sopan, Lea tak pernah mengenal masa SMA ia terpaksa putus sekolah demi bisa bekerja. Kalau ada rezeki ia ingin bersekolah di sekolah impiannya, Lea adalah gadis dengan seribu mimpi walau susah ia selalu berusaha untuk mewujudkankannya, ia tak pernah lelah untuk tersenyum dan untuk berdoa. Ia sekarang menginjak 20 tahun dan sudah harus bekerja dan merasakan kerasnya kehidupan.

       •••

   “Lea, nak kalau sudah selesai bisa antar makanan ini dulu di dekat rumahmu, bisa kan nak maaf, ibu mau pulang anak ibu baru saja terluka jadi ibu harus pulang, Nak bisakan?” ibu itu berbinar dan menatap manik coklat itu dengan penuh harap, Lea pun hanya bisa pasrah.

    “Ngomong ngomong buk, nama pelanggannya siapa buk, biar nanti Lea langsung nanya kalo gak tau namanya??" Lea bertanya pada bosnya.

   “Gak tau, cobak nanti ibu telepon dia, tapi katanya dia cewek tinggi pakai Hoodie hitam, nunggu di samping rumah warna biru.” ibu itu membaca pesannya dan langsung memberi tahu nya pada Lea.

  Lea pun langsung pulang dengan berjalan kaki, walau jauh tapi ia akan berusaha demi bisa melanjutkan hidupnya ia harus bekerja di usiannya yang dini, Lea pun sampai di dekat rumah warna biru, hanya tinggal menyebrang saja, saat itu Lea melihat seorang gadis dengan tubuh tinggi menggunakan Hoodie hitam sesuai dengan ucapan bosnya, Lea langsung menyebrang jalan dengan melihat kanan dan kiri setelah merasa sepi Lea pun langsung menyebrang. Ia terkejut saat melihat dan tanpa ia ketahui ternyata ada truk yang membawa muatan dan sedang melaju kencang ke arahnya, mengelak pun tak bisa karena kecepatan nya, Lea hanya pasrah saat tubuhnya terpental ke arah jalan, Lea terasa sudah pasrah akan takdir yang bertemu dengannya apalagi orang tua nya seakan memanggilnya ia tersenyum dan berdamai sebelum Ajal dan malaikat mau datang, Lea mengucapkan permintaan nya.

"Kalau memang ini adalah waktu kematianku, aku begitu memohon di kehidupanku selanjutnya aku mendapatkan hal yang lebih layak deh kehidupanku dan aku berpesan jaga orang yang selalu ada untukku berikanlah mereka kesehatan aku akan berusaha untuk menerima ini tolong berikan aku kesempatan terakhir." Saat saya menunggu ajal dan malaikat menyebutnya ia melihat gadis yang besar makanan tadi datang membisikan suatu kata yang membuatnya tersenyum kecil.

"Kalau itu yang kau mau, Tuhan akan mengambulkan nya, kau harus mengubah nasibmu di kehidupanmu selanjutnya," ucap gadis itu dan ia langsung menutup mata Lea, dan ia langsung menghilang.

Cepat lihat terbangun ia melihat sebuah kamar bernuansa pink di dengan di gradasikan gradasikan dengan warna hijau soft, Lea melihat ada sebuah gambar keluarga yang harmonis, ia tersenyum saat foto itu Lea, saat lea melihat ke arah pintu yang terbuka ada seorang maid yang datang dari arah pintu.

"Nona sudah bangun, mau saya ambilkan sesuatu atau perlu saya panggil kan dokter?" Tanya maid yang digelengi kepala oleh Lea.

"Maaf kalau boleh tau, nama aku siapa?" Tanya Lea penasaran, ia merasa kalau ia bukan Lea, Lea melihat maid itu bingung karena pertanyaan jadi Lea menambahkan "Tadi aku kebentur meja jadi aku lupa." Lea menjelaskannya, walaupun itu alasan klasik tapi sepertinya maid itu percaya.

"Nama nona, Seyra Anindita Alfard, nona memiliki dua kakak laki laki dan kedua orang tua nona sedang berada di Jerman."

"Iyakah? Kalau begitu bisa bantu aku berdiri gak, aku mau mandi susah banget berdiri."

"Baik non," ucap maid itu dan ia langsung membantu Lea ke kamar mandi.

"Bik, sekarang sekolah gak?" Tanya Lea yang diangguki oleh maid itu.

"Nona kalau gak kuat, gak papa mending gak usah sekolah, nanti bibik bisa bantu izinkan ke sekolah," Tawar maid itu, ia mengkhawatirkan nonanya tapi Lea menggeleng berarti ia ingin sekolah.

"Gak papa bik, aku sekolah aja lagian baru jam setengah tujuh pagi mending aku biar sekalian bisa kembali ke sekolah, aku mungkin 2-3 hari kayaknya nggak sekolah deh bik."

(Oke karena ini tubuh Seyra jadi kita panggil Seyra.)

•••

Seyra kamar mandi jadinya langsung melihat kecermin amat sangat takutnya yang melihat wajahnya penuh dengan bedak gosok apalagi yang melihat ada liptint yang begitu menyala. Menyala Seyraku. "Astaga, ini wajah apa lubang tembok penuh dempul, apalagi astaga bibirnya merah menyala."Seyra pun menghapus dempul eh sorry maksudnya bedak di wajahnya, dan jangan lupa dengan eh maaf ke fokus maksudnya liptintnya. Seyra kagum dengan kecantikan milik gadis yang ia tempati tubuhnya tanpa menggunakan dempul berbentuk bedak dan cat berbentuk liptint ia segera mandi dan cepat masuk ke walk in closetnya.

Ia langsung menggunakan seragamnya dan langsung menggunakan almeter sekolahnya yaitu Reison high school.

Seyra juga menggunakan liptint tipis juga bedak tipis agar wajahnya tidak terlalu pucat. "Perfect, ini baru aku oh ya ini jakarta ya jadi aku harus menggunakan logat yang digunakan anak remaja yang kutemui di sana, oke lo gue." Seyra tersenyum dan ia langsung mengambil tas dan hp yang berada di atas nakas dan memasukkannya ke dalam tas sekolahnya.

Seyra turun dari kamarnya, ia melihat ada dua orang lelaki yang sedang duduk di meja makan dan sedang sarapan berdua, maid yang tadi membantunya ia dibantu duduk dan seketika mereka berduras membeku melihat kedatangan gadis asing yang tak mereka kenali, mereka tak sadar kalau sebenarnya itu adalah adik mereka, ternyata adik mereka memiliki rupa yang cantik dan menggunakan jepit pink yang lucu mereka terpesona dengan pesona gadis yang natural itu tanpa mereka ketahui ternyata itu adik adalah adik mereka sendiri.   

I'am Azalea not Arsya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang