Unó

17 2 0
                                    

                                 

                                  •|•

Kringg  Kringg

Bunyi alarm yang menyaring membangunkan seorang laki-laki yang sebelumnya masih tertidur pulas.

Namun, sekarang bunyi menyaring itu membuat laki-laki tersebut mengerjapkan matanya.

"Eugh"

"Jam berapa ini?" Gumam laki-laki yang baru saja terbangun dari tidurnya.

Kringg  Kringg

"Berisik! Alarm sialan" Kesal laki-laki itu sambil mematikan alarmnya yang sedari tadi berbunyi.

"Baru jam 6 ternyata".

Lelaki itu lantas bangun dari tidurnya dan beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

------------------------

"Kak shea udah bangun belum ya?" Gumam laki-laki yang tidak lain tidak bukan adalah Ares.

"Samperin deh, kalau belum bangun kan bisa gua buatin sarapan dulu".

"Anjay, kurang idaman apa gua jadi adek". Ucap Ares dengan pedenya.

Ares langsung pergi meninggalkan kamarnya menuju kamar bidadarinya alias kaka kesayangannya itu.

Ceklek

"Masih tidur ternyata" Gumam pelan Ares.

Lantas ia berjalan kearah pinggir kasur kakanya dengan langkah pelan.

"Istirahat yang cukup ya kak, jangan sampai sakit, aku ga sanggup kalau liat kaka sakit." Batin Ares sambil mengelus pelipis perempuan dihadapannya itu.

Cup

Ares tersenyum tipis setelah mengecup pelan kening kakanya, setelah itu ia pergi kebawah dan meninggalkan kakanya yang masih nyaman dengan tidurnya.

--------------------

Setelah beres dengan urusan memasaknya pagi ini, ia membawa sarapan itu menuju kamar kakanya, sungguh act of service sekali bukan laki-laki ini?

Ah iya jika kalian bertanya apakah Ares bisa memasak, jawabannya, tentu saja bisa, ia sangat pintar memasak, hanya tertutup dengan kemalasannya saja.

Ceklek

"Loh kemana dia?" Tanya Ares pada dirinya sendiri saat melihat kakanya tidak ada dikasurnya lagi.

"Yaudah lah rapihin dulu aja kasurnya, buat makan". Lanjutnya lagi.

Saat sedang merapihkan tempat tidur kakanya itu, ia tak sengaja melihat kearah meja lampu tidur yang berada di sebelah kasur.

Diatas meja itu terlihat ada ponsel kakanya. Namun, yang membuatnya tiba-tiba menjadi naik pitam di pagi buta ini adalah notif pesan yang terlihat di ponsel itu.

"Untuk apa dia menghubungi ka shea lagi?" Bicara Ares dalam hatinya.

"Gaakan gua biarin siapapun melukai kak shea seujung kuku pun selama gua masih hidup". Batin Ares.

Tiba-tiba

"Chris?" Ucap perempuan yang baru saja keluar dari kamar mandi yang tidak lain tidak bukan adalah kakanya itu, Sheana.

"Eh iya, kenapa?" Reflek Ares yang sejak tadi melamun.

"Kamu kenapa diem aja?" Tanya Sheana.

"Gapapa ka, makan dulu nih, udah aku buatin" Suruh Ares kepada kakanya.

Guardian Demon's [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang