Chapter 5 : Apology

22 2 4
                                    

Hyejin

Jantungku memacu dengan cepat, rasanya ingin menangis ketika Hoseok Sunbae tadi memanggilku untuk datang ke ruangannya dan mengatakan tentang tugas yang harus kujalankan.

Aku harus pergi menemui Kim Seokjin dan mengantarkan sendiri berkas yang diinginkannya. Kenapa ia harus melakukan itu? Apa ia ingin menemuiku? Apakah ada kaitannya dengan adiknya Min Yoongi?
Tiba tiba kepalaku menjadi pening.

Seandainya ada tugas yang lain saja untuk menggantikan tugas ini, seperti mencuri karpet terbang milik Aladin misalnya, mungkin aku akan mengambil tugas itu saja dengan senang hati daripada harus datang kesini dan tiba tiba saja bertemu dengan Min Yoongi.

Sungguh hal itulah yang pertama kali melintas di benakku saat menginjakkan kaki di tempat ini. Dan kalau boleh jujur aku merasa sedikit takut, untung saja Park Jimin bersedia untuk menemaniku walau sebelumnya Hoseok Sunbae sudah mengatakan padaku bahwa aku akan pergi bersama rekan kerjaku yang tampan itu.

Aku melangkah masuk melalui pintu kayu berwarna abu abu.
Suhu ruangan yang dingin dan indra penghiduku tiba tiba dirasuki aroma tubuh seseorang yang begitu sangat kukenal bahkan mampu menghadirkan sekelebat kenangan yang menusuk hatiku. Aroma parfum ini seperti--,

Ah Sial.

Sepertinya aku masuk perangkap secara tanpa kusadari, ini penjebakan dan aku mulai merasa--, cemas namun aku tetap berusaha tenang. Kulayangkan pandangan ke ruangan besar ini, ruangan di desain dengan gaya klasik, ada lukisan seorang anak kecil  dan seorang perempuan yang sedang yang memandang matahari terbenam, kakiku melangkah mendekati lukisan itu dan memandangi karya seni itu dari dekat.

Aku kembali memutar badan dan memandangi sekeliling ruangan ini, dimana sang CEO?  Ruangan ini kosong, tapi kenapa tadi aku di suruh masuk? Apa aku geletakkan saja berkas ini dan pergi dari sini? Tidak, aku tidak boleh melakukan hal itu, aku harus memastikan berkas ini benar benar sampai ke tangan Kim Seokjin. Tapi dimana orang yang menyuruhku datang ke tempat ini?.

Kupandangi kembali berkas yang dibungkus amplop coklat ditanganku saat ini. Aku mengedarkan kembali pandanganku, sebaikmya aku pergi dari sini dan melaporkan bahwa aku dan Jimin sudah membawa berkas ini tapi Kim Seokjin tidak ada ditempat.

Aku membalikkan badan namun satu suara menghentikan langkahku.

"Kau mau kemana Love?"

Damn.

Dari awal aku memasuki ruangan ini aku sudah curiga akan sesuatu dan benar saja kecurigaanku terbukti.

Aku perlahan membalikkan badan dengan segenap tenaga yang aku miliki dan berusaha tetap tegak berdiri tanpa terlihat limbung sedikitpun. Di hadapanku sekarang berdiri seorang laki laki berkulit pucat, entah darimana datangnya hingga ia tiba tiba saja ada diruangan ini.  Ia menatapku tajam tanpa jeda seperti akan mengulitiku habis habisan.

Udara di sekitarku rasanya semakin menipis dan waktu menjadi melambat membuat atmosfer diruangan ini sedikit mencekam.

"Maaf Tuan Min, saya ingin menyerahkan berkas ini pada Tuan Kim Seokjin, apa beliau ada? "

Aku tetap berusaha berbicara setenang mungkin walau rasanya aku ingin berlari keluar dari ruangan ini Kenapa yang hadir diruangan ini adalah Min Yoongi ? Mantan tunanganku yang selama berbulan bulan aku hindari dan tidak ingin aku lihat keberadaannya. Benarkah yang memintaku datang adalah Kim Seokjin?  Atau ini hanya akal akalan Yoongi saja agar bisa menggiringku ke tempat ini?

" Jin Hyung sudah
pergi ke Kanada satu jam yang lalu sebelum kedatanganmu dan - temanmu."

"Baiklah Tuan Min, kalau begitu, berkas ini akan saya bawa kembali, biar pihak kami akan membuat janji ulang dengan Tuan Kim ketika beliau sudah pulang dari Kanada."

FRIENDS WITH BENEFITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang