Hyejin
Aku perlahan membuka mataku, putih, kulihat sekelilingku tembok berwarna putih serta bau obat obatan yang terasa sekali menusuk penghiduku. Dimana ini? Ah ini Rumah Sakit, aku bertanya pada diri sendiri dan diriku sendiri juga yang menjawabnya. Sungguh Kim Hyejin sangat mandiri.
Aku berusaha mengingat ingat apa yang terjadi malam itu. Aku memutuskan untuk membeli es krim untuk memperbaiki moodku yang terasa kurang bagus dan bodohnya ternyata aku malah memakan es krim yang ternyata mengandung kacang hingga beberapa menit kemudian aku merasa pusing dan mulai susah bernafas. Dengan keadaanku yang mulai tidak baik baik saja aku menggulir kontak di ponselku untuk menghubungi Yeonjun atau Soobin tapi aku sadar mereka sedang pergi ke tempat wisata. Rasa pusing di kepalaku semakin menjadi jadi sampai tiba tiba aku memikirkan sebuah nama "Park Jimin."
Kuputuskan untuk meminta pertolongan pada rekanku itu, aku mengirim pesan padanya untuk mengantarkanku mengatasi alergi sialanku yang kambuh saat ini. Tak henti hentinya merutuki kebodohan yang kulakukan saat itu karena tidak membaca dengan seksama komposisi yang ada pada es krim yang kupesan.
Dadaku terasa semakin sakit dan pasokan udara yang kuhirup seakan semakin sedikit. Kulihat ponselku berkedip dan ada nama Jimin terlihat disana, aku berusaha menggerakkan jariku untuk menggeser simbol hijau tapi bahkan aku tidak bisa bergerak hingga semua menjadi gelap. Ya itulah yang terjadi malam itu hingga mengantarkanku terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit ini.
Netraku menangkap seseorang duduk tertelungkup disamping ranjangku, seorang laki laki yang menenggalamkan wajahnya diatas kedua tangannya yang dilipat. Tanganku terulur perlahan untuk mengelus lembut kepala laki laki ini. Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya ia masih di Paris bersama kekasihnya. Belaian lembut pada rambutnya membuat laki laki bermarga Kim ini mengangkat kepalanya, netra indah itu perlahan terbuka dan menatapku dengan tatapan mengantuk.
" Kau disini?"
Melemparkan pertanyaan ritoris yang membuat pria rupawan itu tersenyum kotak dengan wajah bangun tidur yang menggemaskan.
" Aku pulang lebih awal Hye, saat diperjalanan pulang aku ingin bertemu Jimin dan mengajaknya minum tapi yang kudengar darinya adalah ia sedang di rumah sakit bersamamu."
" Dimana Jimin?"
Aku segera menyadari bahwa tidak ada Jimin disini, dimana pria Park yang kuminta bantuannya tadi malam?
" Jimin dini hari tadi kusuruh pulang untuk istirahat Hye, bukankah pagi ini ia harus kembali bekerja?"
Aku terdiam mencerna kalimat yang Taehyung lontarkan dan tanpa diduga ia naik keatas ranjang dimana aku sedang berbaring saat ini. Pria Kim kemudian merebahkan tubuhnya dengan posisi menyamping. Aku tercekat dengan hal yang dilakukannya dengan tiba tiba seperti saat ini namun aku tidak melayangkan protes atau berkata sesuatu untuk melarangnya melakukan hal tersebut. Taehyung memang kadang agak sedikit random dengan tindakannya yang tidak terduga dan spontan.
Pria bermarga Kim ini membenamkan wajahnya diperpotongan leherku. Aku bahkan bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat menerpa kulit dan itu membuat sekujur tubuhku meremang, lengan kekarnya dengan tidak tau diri melingkari perutku.
"Tae".
" Hmm...."
" Kenapa naik ke ranjangku? Kau kan tidak sakit."
" Aku mengantuk."
" Kau bisa berbaring di sofa."
" Tidak mau, aku ingin berbaring sambil memelukmu."
" Kenapa harus memelukku? Aku bukan guling."
" Aku takut."
" Takut apa Tae?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS WITH BENEFITS
FanfictionPark Jimin dan Kim Hyejin awalnya hanya sepasang rekan kerja yang berteman baik satu sama lain , sampai pada suatu kejadian membuat mereka berdua terperangkap dalam sebuah pernikahan pura pura. Mari ikuti perjalanan perasaan mereka dicerita ini.