Happy reading!
-
-
-
-
-
-
-Jay, seorang pria berusia 22 tahun menyukai adik tingkatnya yang bernama Sunoo. Jay sangat terobsesi dengan sunoo bahkan sebelum tidur Jay selalu membayangkan dia yang menyetubuhi Sunoo dengan kasar lalu sunoo memohon-mohon kepadanya, ah itu adalah haluan yang sangat panas.
Jay berencana untuk menculik Sunoo dan menyekapnya di tempat yang telah Jay sediakan dari jauh hari. Hari ini Jay pulang cepat karena dia hanya memiliki satu mata pelajaran, saat Jay menuju parkiran dia melihat Sunoo sedang berdiri di gerbang kampus, mungkin Sunoo menunggu jemputan.
"Ini saatnya." Ucap Jay sambil menaiki motornya menuju gerbang.
"Hi, bukankah kau sunoo?" Tanya Jay sambil yang diangguki Sunoo. "Mau nebeng gak? Aku bisa mengantarmu."
"Ga, makasih." Jay yang mendengar itu pun kesal sebab Sunoo menolaknya mentah-mentah. "Lo udah gua baikin tapi masih nolak gua hah?!" Bentak Jay dan langsung menarik tangan Sunoo untuk duduk di bangku belakang, untungnya Sunoo tidak melawan jadi Jay tidak akan di gebuk warga kalau dia melakukan kekerasan.
Saat diperjalanan Jay berpikir untuk membawa Sunoo ke tempat dia akan menyekap Sunoo jadi Jay langsung saja meluruskan arah motornya pada tempat itu.
"Hei, kenapa kau luruskan? Bukankah sudah ku katakan tadi untuk belok."
"Untuk apa cepat-cepat pulang? Kita bersenang-senang dulu." Sunoo bingung mendengar ucapan Jay tapi dia memilih abai.
Setengah jam perjalanan akhirnya sampai pada tempat yang Jay tuju. Dia menyuruh Sunoo turun dan menarik paksa Sunoo untuk masuk ke dalam. Jay mengunci pintu dan melempar kunci itu keluar.
"Ahh sekarang ga akan ada yang akan ganggu kita, sayang." Ucap Jay sambil memeluk pinggang Sunoo. Sunoo melihat itu tersenyum miring, Jay bingung, kenapa Sunoo malah tersenyum? Bukankah harusnya takut?
Sunoo melepas tangan Jay yang berada di pinggangnya lalu menyampirkan tangannya pada pinggang Jay. "Iya, sayang, tidak akan ada yang mengganggu kita."
"Sekarang kau berbaringlah, biar aku yang melakukan semuanya." Jay tersenyum lalu berbaring di kasur dan membuka seluruh pakaiannya. Sunoo mengambil tali yang ada di dalam tasnya, mengikatkan tali itu pada setiap sisi badan Jay. "S-sunoo kenapa kau mengikatku?"
"Kenapa bukankah aku yang akan bergerak?"
"Maksudmu? Kau akan memasukkan penisku ke dalam lubangmu sendiri?" Sunoo menggeleng. "Tentu saja tidak Jay, aku tidak pernah menyebut diriku submissive." Jay terbelalak mendengarnya. "Tidak Sunoo! Tidak, lepaskan aku!"
"Aku tidak bisa melepaskan mangsa yang sudah ada didepan mataku." Setelah itu Sunoo mengeluarkan vibrator dari dalam tasnya. Memasukkan vibrator dalam lubang Jay.
"AKHH!" Sunoo melakban bibir Jay. "Kau berisik sekali Jay." Jay tidak dapat mengeluarkan suara saat Sunoo mulai mengatur kecepatan vibrator di dalam analnya. Jay menggeliat gelisah merasakan benda itu bergetar di dalamnya.
"Hei, rileks Jay, ini adalah yang paling lambat." Jay menggeleng meminta untuk di lepaskan tetapi tidak bisa karena mulutnya di tutup pakai lakban.
Sunoo mulai memberikan tanda di seluruh tubuh Jay.
Setelah memberi tanda di seluruh tubuh Jay, Sunoo duduk santai di salah satu kursi di sana sambil memainkan handphonenya, lebih tepatnya menaikkan tombol vibrator yang berada di dalam handphonenya.
Jay sudah menangis kerasa tapi tidak bisa mengeluarkan suara, ingin berteriak mulutnya di sumpal pakai lakban. Sunoo yang melihat itu tersenyum senang, Jay sangat-sangat berantakan.
Sunoo mendekati Jay. "Mau lakbannya dibuka, sayang?" Jay mengangguk cepat, lalu Sunoo membuka lakbannya. "Akhh! S-sunoo lepash..ahh! Lepaskan akuhh!"
"Baiklah." Sunoo melepaskan tali yang mengikat setiap sudut kaki dan tangannya. Tapi...
"AKHH! S-SUNOO BERHENTIHH!" Teriak jay kala Sunoo mempercepat getaran vibratornya.
Sunoo mulai membuka seluruh pakaiannya dan langsung memposisikan penisnya di depan lubang Jay yang masih terisi vibrator.
JLEB!
"AKHH- HMMPH" Sunoo langsung mencium bibir Jay untuk mengalihkan rasa sakitnya. Setelah di rasa Jay sedikit tenang Sunoo melepas tautan bibir mereka. Sunoo melihat darah segar mengalir dari lubang Jay.
"S-sunoo maafkan aku, tolong ahh tolong lepaskan aku.. aku tidak akan mengganggumu lagi." Jay menatap Sunoo dengan mata sayu dan berairnya. Sunoo melihat itu lalu mendekati telinga Jay dan membisikan sesuatu. "Tidak bisa Jay, aku mencintaimu." Setelah mengatakan itu Sunoo langsung menggerakan pinggulnya dengan tempo sedang.
"ahh... Sunoo sakithh" Jay mulai mendesah kesakitan. Sunoo mengecup dua tonjolan Jay dan menyusu di sebelah kiri sedangkan yang sebelah kanan Sunoo remas dengan gemas. Tangan Sunoo yang satu lagi naik ke leher Jay guna mencekiknya.
Jay berusaha melepaskan cekikkan Sunoo tapi karena lemah jadi cekikkan itu tidak bisa Jay lepas.
Sunoo mempercepat gerakannya membuat Jay mendesah keenakan. Kepala Jay pusing merasakan seluruh sensasi yang diberikan Sunoo. Jay sudah tidak kuat dia akan mencapai putihnya.
"C-cum.."
Sunoo menambah tempo sodokannya di lubang Jay.
PLOK
PLOK
PLOK
PLOK
sprash
sprash
"AKHH!"
"Ahh.."
Empat kali hentakan, Sunoo dan Jay keluar bersama. Sperma Sunoo keluar banyak di dalam Jay sampai mengalir keluar. Sunoo mengeluarkan penisnya dari lubang Jay lalu mematikan vibrator itu dan mengeluarkannya. Sunoo melihat Jay yang sudah tidak sadarkan diri.
"Jay, kau tau aku selalu memperhatikanmu. Bahkan potretmu banyak di kamarku yang itu sangat cantik. Ya, Jay, kau sangat cantik. Aku rasa aku tergila-gila padamu." Sunoo mengambil kamera di dalam tasnya lalu memotret tubuh Jay yang sudah berantakan karena ulahnya.
cekrek!
"Cantik sekali. Aku dapat koleksi baru yang lebih cantik.
"Untung aku selalu sedia alat-alat ini di dalam tasku, karena aku selalu berpikir untuk memperkosamu seperti sekarang." Sunoo lalu memakaikan Jay bajunya yang berserakan di lantai.
Menggendong Jay keatas motornya lalu membawa Jay ke rumahnya.
End.
Ini sunjay pertamaku, maaf kalau ga ngefeel
Makasih udah baca guys
jangan lupa vote yes, thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
JAY HAREM (ONESHOOT/TWOSHOOT) 🔞
Short StoryCERITA INI MENGANDUNG 18+, PLEASE JANGAN SALAH LAPAK.