WARN: MPREG!!
Happy reading!
-
-
-
-
-
-
-"Jay, kamu ga mau istirahat aja apa? Perut kamu udah gede kayak gini."
"Gapapa, Ning. Kalo aku istirahat nanti biaya bersalin siapa yang nanggung?"
Ningning cuma bisa menghela nafas melihat temannya yang terus saja bekerja padahal sedang hamil 5 bulan.
"Masih ada 4 bulan lagi, Jay. Kamu bisa istirahat sebelum itu." Ningning sudah menawarkan untuk membantu biaya persalinannya tapi Jay tidak mau, dia mau biayain persalinan sendiri katanya.
"Jay, maaf banget, tapi ayahnya mana? Kok kamu yang kerja bukan dia?" Jay langsung menoleh pada temannya, lalu melamun memikirkan mantan kekasihnya yang tidak lain adalah ayah dari bayi yang dia kandung.
"Emm.. itu.. dia-"
"Kalau kamu belum siap cerita ga papa, aku ngerti kok." Ningning mengerti, walaupun dia penasaran dengan ayahnya nak itu.
"By the way, boss kita, orang yang punya hotel ini katanya mau ke sini. Dia mau lihat perkembangan hotel ini."
Ya, Jay bekerja sebagai cleaning service di sebuah hotel besar. Gajinya besar bisa untuk menghidupi Jay yang tinggal sendiri dengan keadaan sedang hamil. Jay baru masuk 1 minggu di sini, fasilitas di Hotel ini juga lengkap. Mereka menyiapkan tempat tinggal untuk orang yang bekerja di sana jika karyawanya mau, menyediakan sarapan, makan siang dan makan malam, gajinya pun besar. Tapi orang-orang di sini kurang ramah pada Jay karena mereka bilang Jay hamil di luar nikah, walaupun itu benar tapi hati Jay tetap sakit mendengarnya. Jay coba abai tapi tidak bisa, untung selalu ada Ningning yang menolong Jay.
"Oh iya? Aku belum pernah ketemu sama boss kita." Jay penasaran, apa boss-nya beneran se tampan yang orang-orang hotel bilang?
"Tapi Jay, kamu harus hati-hati. Boss kita biasanya lakuin semacam tes gitu sama karyawan baru." Jelas Ningning yang membuat Jay bergidik, gimana kalau nanti dia buat kesalahan? Apa dia akan langsung dipecat?
"Kamu pura-pura gatau aja ya? Jangan bilang kamu tau dari aku." Jay mengangguk.
-
-
-
-
-
-"Selamat datang di hotel Nusatara." Ucap resepsionis ramah pada tamu.
"Saya ingin pesan kamar hotel untuk 2 malam."
"Baiklah, ini kuncinya, tuan. Kamar anda nomor 506 di lantai 5 ya, tuan. Silahkan." Resepsionis memberikan card pada tamu lalu di terima olehnya.
"Ningning!" Ningning datang dengan cepat.
"Tolong angkat barang-barang tuan ini ke kamar nomor 506 ya." Ningning mengangguk lalu mengangkat barang-barang tersebut menuju kamar yang dikatakan tadi.
Sesampainya di depan pintu kamar, orang itu memberi Ningning tip.
"Terima kasih, tuan." Pria itu mengangguk dan segera masuk ke dalam kamarnya.
-
-
-
-
-
-Jay hari ini shift malam jadi dia tidur di tempat istirahat karyawan hotel yang disediakan.
Jadi kalau ada panggilan untuk kerja dia bisa bergerak cepat.
drtt... drtt
Jay ingin berbaring sebentar karena tubuhnya sangat lelah, tak lama terdengar bunyi telepon dari telepon kabel yang ada di nakas. Jay segera bangun untuk mengangangkatnya.
"Hallo, ada yang bisa dibantu?"
"Tolong segera ke kamar 506, sabun, handuk dan spreinya belum dibereskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
JAY HAREM (ONESHOOT/TWOSHOOT) 🔞
Historia CortaCERITA INI MENGANDUNG 18+, PLEASE JANGAN SALAH LAPAK.