JAY HAREM [ONESHOOT/TWOSHOOT] 🔞

heejay - perjodohan 🔞

Happy reading!

-
-
-
-
-
-
-

Heeseung dan Jay adalah pasangan yang dijodohkan oleh orang tuanya. Mereka menikah karena bisnis dari masing-masing keluarga tapi di sisi lain ini juga permintaan Jay karena Jay suka dengan Heeseung.

Heeseung itu populer banget di univ tempat mereka kuliah, banyak orang yang suka pada Heeseung. Dia menanggapi semua godaan dari mereka tapi tidak pernah dijadikan pacar.

Jay juga terlalu takut untuk ungkapkan perasaannya, dia takut jadi seperti korban-korban Heeseung. Apalagi Heeseung punya teman-teman yang wajahnya seram dan badannya besar menurut Jay, nyali Jay jadi tambah ciut.

Jay juga selalu menceritakan semua pada mamanya dan waktu Jay bilang kalau dia adalah Heeseung, mamanya senang karena Jay akan dijodohkan dengan Heeseung.

Mereka juga sering kali pergi bersama untuk acara-acara besar kantor, mereka juga selalu terlihat seperti pasangan yang bahagia dan romantis.

Tapi orang-orang tidak tau kalau Heeseung sering melayangkan tangannya pada Jay di mana pun mereka berada, itu dilakukan sambil sembunyi dari keramain untuk menjaga nama baik keluarga mereka.

Jay yang awalnya suka sama Heeseung jadi sedikit benci karena itu, mau melawan juga tidak bisa. Ternyata Jay baru tau kalau Heeseung tidak pernah mau menerima perjodohan ini, itu semua cuma karena warisan ayahnya.

Lama kelamaan Jay jadi muak, dia tidak mau memperdulikan Heeseung lagi.

Pagi ini dia berangkat sendirian ke kampus Jay juga sudah membuat bekal untuk dirinya sendiri, by the way Heeseung dan Jay itu pisah kamar jadi Jay bisa pergi-pergi tanpa tau oleh suaminya.

Jay sampai di kampus langsung masuk ke dalam kelasnya, walaupun belum banyak orang yang datang.

Di sisi lain..

Heeseung terbangun dan melihat jam di dinding, dia langsung terduduk dan melompat dari kasur lalu berlari ke kamar mandi. Dia hampir telat.

Heeseung berlari menuruni anak tangga menuju dapur, dia akan memarahi Jay karena dia ada kelas pagi ini.

"JAY! JAY! KENAPA LO GA BANGUNIN GUA HAH?! LO MAU—"

Langkah Heeseung terhenti melihat dapur kosong.

"Bangsat, awas aja tuh bocah."

Heeseung berlari keluar dan mengunci pintu sebelum dengan cepat mengendarai motor menuju universitas.

Jam istirahat..

Jay masuk ke kantin yang ramai sekali orang di sana, membeli beberapa cemilan untuk dimakan bersama bekalnya dan mencari tempat duduk.

Sebelum itu..

"Widih ada si jelek nih." Itu Heeseung sedang duduk bersama teman-temannya yang sedang menertawakan Jay.

"Liat dia, jelek banget. Wajah jelek, tubuh jelek, outfit jelek. Semua yang ada di dalam dirinya jelek."

Jay yang mendengar hinaan Heeseung hanya bisa menarik nafas dalam-dalam dan mulai melanjutkan langkahnya. Tapi..

"Woi! kok diem aja? Yang gua omongin fakta semua ya?" Teriakan Heeseung yang memanggil Jay menarik perhatian orang-orang di kantin.

Jay muak. Dia sudah tidak tahan lagi.

Jay lagi-lagi menarik nafas dalam-dalam sebelum menjatuhkan bekalnya dengan kasar di lantai.

TAK!

"Maksud lo apa hah?"

"Oh udah berani melawan? maksud gua, semua yang ada dalam diri lo jelek termasuk tubuh lo. Cowo mana yang mau nikahin lo kalo tubuh aja jelek. Kalo wajah udah jelek setidaknya tubuh lo bagus."