friendzone 10

152 16 0
                                    

Hari demi hari telah terlewati, hingga tanpa disadari sudah hampir Satu bulan lamanya Renjun menjalani hari tanpa kehadiran Jaemin.

Rasanya sangat menyesakkan. Sepi, hampa, Rindu, Sakit, dan masih banyak lagi hal tidak mengenakkan yang dirasakan oleh Renjun dalam beberapa hari ini.

Meski sudah berusaha mencari sekeras mungkin, namun ia belum menemukan Keberadaan Jaemin. Entah dimana sahabatnya itu berada.

"Jaemin.. Kamu ada dimana Jaemin? Aku udah cari kamu kemanapun, tapi kamu tetap gak ketemu. Kamu sebenernya ada dimana, Jaemin?"

Seperti hari biasanya, rutinitas Renjun ialah selalu merindukan Jaemin. Sesibuk apapun dirinya, tapi Renjun selalu mengingat kerinduannya dengan Jaemin.

Seperti sekarang, ia memang masih bertahan menjadi Sekretaris Jehan, dan saat ini posisinya Renjun sedang menunggu waktu meeting. Renjun menyempatkan diri untuk membuka album fotonya bersama Jaemin.

Iya, Renjun mempunyai album foto dan itu isinya semua fotonya bersama Jaemin. Dari foto pertama yang mereka ambil ketika mereka baru dekat, sampai foto terakhir yang mereka ambil sebelum mereka memasuki Perusahaan Jung Corp.

Renjun buka setiap lembaran foto yang ada di album itu. Satu per satu hingga habis.

Setiap melihat foto Jaemin, entah mengapa hati Renjun selalu merasa aneh. Seperti Ada perasaan lain dalam dirinya. Seakan hanya dengan melihat foto Jaemin saja, ia bisa merasa bahagia.

Dan sekarang, mungkin Renjun memang sudah benar-benar menyadari akan perasaannya untuk Jaemin.

Jehan benar, perasaan yang ia kira hanya sekedar rasa rindu itu ternyata salah besar.

Rasa kehilangan, itulah yang Renjun sadari. Ia sangatlah kehilangan sosok Jaemin di dalam hidupnya.

Segala ucapan dari bibir Jehan memang sangat benar adanya.

Perihal ia yang sudah menaruh perasaan Cinta kepada Jaemin.

Ya, Renjun baru menyadarinya sekarang.

Dan Renjun sangat menyesalinya.

"Jaemin.. Maaf ya. Renjun bodoh Jaemin, Renjun baru sadar kalo selama ini, Orang yang ada di hati Renjun itu Jaemin, bukan Jehan."

"Jehan hebat, Jaemin. Dia bisa buat yakin Renjun, kalo emang Renjun cinta sama Jaemin, bukan dia."

"Dan kata Jehan, Dia juga tau kalo Jaemin juga punya perasaan yang sama ke Renjun. Apa itu benar Jaemin?"

"Kalo benar, Renjun gak habis pikir sih Jaemin,"

"Kita sahabat, tapi ternyata kita sama sama saling cinta? aneh banget hahaha."

Renjun tertawa kegelian. Ya, aneh juga pikirnya. Selama ini mereka selalu bersama, dan setiap hari selalu menghabiskan waktu bersama. Tapi.. Mereka tidak menyadari bahwa selama ini mereka saling mencintai satu sama lain.

"Jaemin... Cepet balik ya? Renjun udah kangen banget sama Jaemin. tolong kasih petunjuk, supaya Renjun bisa temuin Jaemin lagi."

"Renjun udah gak bisa nahan kangen ke Jaemin lagi.."

"Pliss Jaemin kembali ya?"

Renjun terus menatap foto Jaemin dengan lekat. Perlahan tangannya terulur mengelus foto tersebut. Hingga beberapa detik kemudian, satu kalimat terucap dari bibirnya manisnya.

"I love You, Jaemin."

.
.
.
.
.
🖤🖤🖤
.
.
.
.
.

Meeting telah selesai, Renjun sedang berkemas di meja kerjanya bersiap untuk pulang. Ketika Renjun sudah selesai mengemasi barang bawaannya dan ia bersiap untuk keluar dari ruangan kerjanya, mendadak pintu ruangan terbuka membuat dirinya segera menoleh ke sumber suara.

"Jehan?" gumam Renjun begitu melihat Jehan yang sedang berjalan mendekat ke arahnya.

Disaat Jehan sudah berada tepat di hadapannya, Renjun langsung mengernyitkan alisnya.

Ia merasa bingung, mengapa Atasannya itu kali ini rela datang ke ruangannya, karena biasanya jika ada apapun pasti Jehan memanggilnya Via telepon.

"Renjun, Aku baru dapet info tentang Jaemin!?" celetuk Jehan semangat.

"Hah? Sserius Jehan?!"

"Iya, ini, kamu lihat." Jehan menyodorkan ponselnya yang masih menyala, menampilkan Share Location dari Seseorang. Yang diyakini itu ialah lokasi tempat keberadaan Jaemin.

Selama ini Jehan memang bersungguh akan ucapannya, yang ingin membantu Renjun untuk menemukan Jaemin.

Ia sampai menyuruh orang suruhan untuk melacak keberadaan Jaemin. Dan kali ini membuahkan hasil, Orang suruhannya memberitahu kepada Jehan bahwa mereka sudah menemukan lokasi keberadaan Jaemin.

"Katanya Jaemin ada disini, Ren."

Renjun yang mendengar kabar mendadak ini tak kuasa menahan perasaan bahagianya. Sampai tak sadar air matanya sudah jatuh berlinangan.

"Jjehan iini seriuss?" tanya Renjun dengan suara bergetarnya.

"Iya serius, Renjun. Aku baru dapet kabar dari orang suruhan kalo dia tadi pagi liat Jaemin disini."

"Jjehan.."

"Ya?" Jehan yang tadinya masih serius menatap fokus layar ponselnya kini beralih atensi, dia menatap wajah Renjun yang jaraknya cukup dekat.

"Jehan, terimakasih ya. Udah mau bantuin Aku cari Jaemin."

Jehan menghela nafasnya, perlahan tangannya tergerak untuk memegang kedua pundak Renjun yang entah sejak kapan bergetar itu.

"Aku udah bilang sama Kamu, Aku bakal bantuin kamu temuin Jaemin, sampai ketemu. Kamu gak usah bilang makasi, Renjun. Aku tulus bantuin kamu."

Ucapan Jehan mampu membuat Renjun terharu. Ternyata Jehan memanglah orang yang baik. Ketulusan Jehan bisa Renjun rasakan selama ini.

Renjun tak pernah menyesal perihal ia yang pernah menaruh perasaan pada Jehan. Ya meskipun itu hanya perasaan kagum, tapi Renjun sangat bersyukur. Ia bisa mengenal orang setulus Jehan dan ia bisa merasakan ketulusan Jehan padanya.

Renjun mendongak, kedua matanya yang mengabur akibat air mata itu masih menatap Jehan dengan lekat. Perlahan kedua tangannya tergerak untuk menyentuh tangan Jehan yang masih berada di pundaknya. Dipegangnya tangan itu lalu Renjun bawa tangannya untuk menggenggam kedua jemari Jehan.

"Jehan, maaf. Maaf karena aku udah lukain hati kamu. Maaf juga karena aku udah permainin perasaan tulus kamu,".

"Kamu orang baik Jehan."

"Renjun, hey? Kamu bicara apa sih?" Jehan terkekeh.

"Udah, jangan bicara kek gitu lagi. Stop,"

"Sekarang kita jalan aja yuk, kita susul Jaemin sekarang,"

"Kamu mau cepet ketemu Jaemin kan?"

"Iiyaa Jehan, hiks."

"Yaudah mending kita jalan sekarang, ayo."

Jehan semakin mengeratkan genggaman tangan keduanya, lalu membawa Renjun pergi dari ruangan. Tentu mereka akan menyusul Jaemin.



~~~~~

Friendzone [JaemRen]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang