friendzone 12

161 16 0
                                    

Jehan dan Renjun sudah sampai di tempat yang dituju. Mereka telah sampai di titik keberadaan Jaemin. Namun sekarang, keduanya masih berada di dalam mobil.

Jehan menatap Renjun yang masih berdiam diri. Sepertinya, Renjun masih menyiapkan hati untuk bertemu dengan Sahabatnya lagi.

"Kenapa diem?"

Renjun mendelik, perlahan kepalanya menggeleng pelan.

"Bukannya kamu mau cepet ketemu Jaemin?"

"Iya, Je. Tapi aku kok ngerasa nggak enak ya."

"Maksudnya?"

"Gak tau, tapi kaya takut aja buat masuk ke sana." tunjuk Renjun kepada Bangunan cukup besar yang jaraknya tak jauh mereka.

Jehan menghela nafasnya. Perlahan tangannya tergerak menyentuh jemari Renjun lalu dielusnya pelan.

"Jangan takut, Renjun. Ingat, selangkah lagi kamu bisa ketemu sama Jaemin lagi, masa sekarang kamu takut sih,"

"Semangat dong, kamu kan udah harapin momen dari lama."

Beribu kata penyemangat keluar dari mulut Jehan, dan itu membuat Renjun perlahan kembali tersenyum lebar dan bersemangat lagi.

"Iya, Renjun harus semangat! Demi Jaemin!"

"Nah, begitu dong.".

"Udah sekarang kamu masuk ke dalam gih. Aku pantau dari sini ya?"

"Hu'um. Doain ya Jehan, semoga pertemuan aku sama Jaemin lancar."

"Iya, pasti Huang Renjun."

"Dadah Jehan!!"

Jehan melambaikan tangannya, begitu Renjun keluar dari mobilnya dan melambaikan tangan ke arahnya.

Sesaat kepergian Renjun, Jehan kembali mendatarkan wajah.

Berulang kali ia menghela nafasnya, yang entah mengapa menjadi menyesakkan ini.

"Mungkin ini pilihan tersulit dalam hidup aku, Ren,"

"Dan aku kira, semuanya akan mudah, namun nyatanya susah ya? Ngelepasin kamu itu sangat susah."

Sekuat hati Jehan mengambil keputusan besar ini. Meski rasanya sangatlah sulit, namun Jehan tidak punya pilihan lain.

Tidak mengapa ia terluka sekarang, daripada nanti. Jika terus menggenggam sesuatu yang bukan miliknya itu pasti akan jauh lebih menyakitkan.

"Semoga kamu dan Jaemin kembali bersatu ya, Ren."

.
.
.
.
.
🖤🖤🖤
.
.
.
.
.

Langkah kaki Renjun sudah tergerak jauh sampai ke dalam Caffe. Saat ini Renjun menghentikan langkahnya, ia mengedarkan pandangannya menelisik Caffe, tentu saja untuk mencari keberadaan Jaemin.

Namun, ternyata ia belum mendapati keberadaan Jaemin disana.

"Jaemin dimana ya?"

Tak ingin membuang waktu akhirnya Renjun memilih melangkahkan kakinya kembali hingga sampai ke kasir.

"Permisi.."

"Ya, mau pesan apa kak?"

"Em, ini kak. Mau nanya boleh?"

"Iya silahkan, mau nanya apa?"

"Em.. Disini ada karyawan yg namanya Na Jaemin gak kak?" tanya Renjun dengan suara gugupnya.

"Oh, Jaemin. Iya ada."

Friendzone [JaemRen]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang