Bagian 03: Usaha Vanesa

143 24 0
                                    

Setelah mengurus resign nya yang baru saja disetujui 2 minggu setelah pengajuan, maka hari ini Vanesa resmi menjadi pengangguran lagi, tetapi bedanya kali ini dia mempunyai sebuah misi. Sesuai misi nya, Vanesa telah menunggu Tyas persis di depan gerbang kampus nya dahulu.

Lama, bukan sebentar, tapi Vanesa tak gentar. Dan terlihatlah Tyas sedang memeluk lengan Dewa dengan mesra baru saja keluar di gerbang. Tanpa rasa takut sedikitpun, Vanesa pun segera berlari menghampiri Tyas “Pulang sama gue” ucapnya

Tyas terkejut, ia lalu melihat Vanesa dari ujung rambut sampai ujung sepatu tanpa bersuara. Begitu pula dengan Dewa, laki-laki itu pun menoleh pada Tyas untuk bertanya dengan berbisik “Siapa dia? Lo kenal?”

Tyas menggeleng, ia lalu menarik lengan Dewa untuk menjauh dari Vanesa. Dan Vanesa mengikuti Tyas. Kemanapun, bahkan saat Tyas masuk ke dalam mobil milik Dewa, Vanesa pun mengikuti itu dengan motornya.

Vanesa mengikuti kemana saja Tyas pergi dengan mobil Dewa dan dia dengan motor mio nya. Membuat Tyas kesal, maka saat lampu merah, Tyas pun menarik tengkuk Dewa untuk berciuman dengan panas.

Vanesa hanya terpejam untuk sesaat, merasakan hatinya tergores lagi entah untuk keberapa kalinya, tetapi dari awal, Vanesa tak gentar. Ia pun balas menatap Tyas yang sedang berciuman itu dengan senyumannya, sama sekali tidak menunjukan rasa kesal di hatinya.

Lalu saat nya tiba, saat mobil Dewa pergi meninggalkan Tyas di rumahnya. Maka dengan ini pun Vanesa segera memasukan motornya kedalam kawasan rumah Tyas tanpa persetujuan Tyas sekalipun, membuat yang punya rumah pun kesal dan berjalan dengan cepat menghampiri Vanesa lalu menamparnya.

PLAK!

“Lo lupa apa yang terjadi dulu?!” Tyas langsung menyerang Vanesa begitu Vanesa turun dari motornya

Vanesa tersenyum, ia mengabaikan Tyas yang akan melanjutkan amarahnya “Ngapain lo ke gue lagi? GUE GA BUTUH!”

“Ga usah ikut campur di hidup gue lagi. Lo tau gue risih kan?! BAJINGAN LO!”

Tangan Vanesa pun meraih sekantong ayam bakar yang baru saja ia beli, lalu tersenyum mengabaikan tatapan bengis yang ia dapat dari Tyas “Lo pasti belum makan, nih ayam bakar kesukaan lo baru aja gue beli kok, masih anget-“

Set-

Tyas meraih kantong plastik itu lalu dengan kencang melemparnya sampai ayam bakarnya pun keluar dari kotak, ia lalu menginjak ayam bakar itu berkali-kali sampai gepeng.

Melihat itu, Vanesa tersenyum, tidak marah sama sekali dirinya malah bertanya dengan lembut pada Tyas “Kenapa lo buang? Dirumah kan ga ada makanan, nanti lo makannya pake apa?”

Tyas mendecih kesal, dirinya sungguh membenci kehadiran Vanesa di hadapannya ini, jadilah Tyas berjalan mendekat ke arah Vanesa lagi untuk mencaci maki Vanesa tepat di depan wajahnya “Heh brengsek! Dengerin gue, jangan lagi lo muncul dihadapan gue-“

“Emangnya kenapa kalo gue muncul lagi?” Vanesa menyela perkataan Tyas dengan nada yang lembut

Membuat Tyas mengertukan keningnya dan berbisik dengan geraman kesal “Lo inget ga sih apa yang gue bilang dulu, kalo lo coba buat peduli lagi, gue ga akan segan buat semakin nakal ya!”

Nada tinggi diakhir kalimat dari Tyas, sama sekali tidak menyulut emosi Vanesa, dirinya masih tenang dan berujar lembut sembari tersenyum manis “Coba aja kalo lo bisa, karena mulai hari ini, gue akan halangi semua kenakalan lo”

Set-

Tidak tahan dengan Vanesa, Tyas pun mencengkram kaos Vanesa dengan kuat untuk kembali berteriak di depan wajahnya “PERGI! PERGI GA LO!”

Second Chance (Short Story) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang