Tidak, bukan maksud Felix mengabaikan atau melupakan gadis itu. Sang kesatria sungguh di sibukkan dengan banyak pekerjaan merepotkan yang baru. Ada sedikit masalah yang menghentikan ia menemui gadis itu.
Hati Felix selalu menjerit penuh rindu. Meski itu pertemuan pertama, tak mungkin ia akan melupakannya. Jika ia bisa kabur dari pekerjaannya, ia pasti sudah melompat dari gerbang istana dan berlari seperti orang kesetanan menuju tempat gadis itu berada.
Sayangnya ia tak bisa melakukan itu. Ia selalu sibuk dan di malam hari ia akan pulang larut lalu tertidur dan menyerah oleh lelah dan kantuk.
Hari ini entah mendapat keberuntungan darimana, Claude yang biasanya mengurungnya dalam pekerjaan yang banyak secara tiba-tiba mengizinkan ia pulang lebih awal. Dengan senang hati Felix menerima tawaran itu. Siapa yang menolak pulang lebih awal? Ini kesempatan! Hari ini Felix berencana mengajak ibunya datang menemui (name) dan melihat reaksi mereka. Bukankah keduanya saling kenal? 'aku hanya perlu selangkah lagi dan nona (name) akan menjadi nyonya Robane selanjutnya' batin Felix dengan mata berbinar dan wajah berbunga-bunga.
Pria itu segera turun dari kuda yang di naikinya, menyadari para pelayan manor yang tampak panik dan berlari tergopoh-gopoh menghampiri dirinya "SIR FELIX PERGI! JANGAN PULANG DULU! NYONYA FELICIA SANGAT MARAH PADA ANDA! NYAWA ANDA TERANCAM JIKA ANDA MASUK!" Teriak seorang maid dengan panik
Felix menaikkan sebelah alisnya ke atas, memasang wajah heran tak mengerti. Pria itu mengendikkan bahunya sembari memasang senyum meyakinkan "tidak masalah, ibu pasti marah karena aku baru pulang setelah sekian lama" ujarnya merasa tenang. Mungkin ibunya hanya sedikit marah.
Wajah para pelayan itu terlihat lebih panik dari sebelumnya "TIDAK SIR! INI LEBIH PARAH! ANDA HARUS PERGI SEKARANG! NYONYA RUMAH AKAN MENGGOROK LEHER ANDA!"
Felix hanya tertawa menanggapi itu, tak terlalu memikirkan konsekuensi jika ia masuk kedalam. Ia tau ibunya sering marah dan mengamuk karena ia jarang pulang, jadi ia tak berpikir jika masalah ini lebih besar dari perkiraannya. Dengan senyum ramah pria itu melewati kerumunan pelayan yang histeris dan panik melihatnya pergi memasuki manor miliknya.
Tak ada satupun orang yang bisa menghentikan pria itu memasuki rumah, aula manor yang cukup megah menyambut dirinya. sesuatu yang pantas untuk seorang ajudan raja. 'membayangkan nona akan tinggal disini nantinya membuatku bahagia' batin Felix dengan rona tipis di pipinya.
Pria itu terus berjalan masuk dan mencari ruangan tempat dimana ibunya sering bersantai sendirian. Melihat pintu yang sangat familiar, pria itu pun menarik kenopnya dan membukanya dengan senyum hangat seolah tak memiliki dosa
"Ibu aku-
WHUSH!!
BRAK!!
"?!" Felix mematung dengan wajah pias, melirik dengan tubuh gemetar ke arah kursi yang di lempar melewatinya. "I-ibu.." ucap pria itu dengan wajah pias, menoleh patah patah ke dalam ruangan yang terlihat berantakan dan sang ibu yang sudah berdiri di sana dengan mata melotot dan rambut yang berkibar ke udara seolah sedang di rasuki Cakra bijuu dalam jumlah besar.
".......hiks.."Felix menoleh ke sofa dan matanya terbelalak karena melihat (name) duduk disana, menangis dengan pipi memerah sembari memegangi perutnya. 't-tunggu! Apa ibu memarahi nona?! Apa yang terjadi?!' batin Felix panik sendiri, pria itu mengabaikan rasa takutnya dan melangkah masuk menghampiri mereka.
Kesatria itu bergerak memegangi pundak (name) dari belakang, berniat menenangkan dan memberinya dukungan."ibu, sepertinya ada kesalahpahaman disini"
"Kesalahpahaman?! Berani sekali kau menyentuh gadis yang sangat ku lindungi ini hah! Yang jadi masalah disini bukan aku tapi kau!"
Felix mengernyit kebingungan "apa maksud ibu? Ibu disini tak marah karena nona menghabiskan malam dengan ku kan? Ibu tak memarahi nona kan?!"
BUAGH!!
"AAKH!" Teriak Felix saat ibunya itu menggeplak kepalanya dengan tumpukan kertas yang ia gulung dengan berantakan. "MANA MUNGKIN AKU MARAH PADANYA?! DIA INI ORANG BERHARGA KAU TAU!!"
"Ibu? Kenapa kau memukulku?" Ucap Felix dengan mata berkaca-kaca sembari memegangi kepalanya yang benjol 'waktu itu yang mulia, dan sekarang ibu juga. Apa kepalaku terlihat seperti umpan menggoda untuk di geplak?' batin pria itu dengan mata berkaca-kaca. Tapi berbeda dengan waktu itu, pria itu kini menatap (name) yang sesenggukan dan berpikir ini adalah kesempatan untuk mencari perhatian.
Dengan begitu Felix pun mulai merintih dan membenamkan wajahnya di pundak gadis itu "nona (name), kepala saya sangat sakit.."
"BOCAH INI!💢" Teriak Felicia geram sendiri 'berani sekali dia! Siapa yang mengajari dia membuat drama seperti itu?! Semua salah Mikey!' batin sang ibu dengan wajah kesal.
(Name) Perlahan mengusap kepala Felix, dan itu berhasil membuat Felix senang. Tampak seperti anak anjing yang antusias dan menggoyangkan ekornya saat kepalanya di elus oleh sang tuan.
Pria itu mendusel nyaman di leher gadis itu, melupakan fakta bahwa ibunya sedang marah dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Aah, nona yang terbaik" kekeh Felix sembari memeluk pinggang gadis itu dengan erat. Pelukan yang terlalu erat itu membuat (name) meringis dengan nafas tercekat.
Menyadari gadis yang tengah mengandung cucunya dalam kesulitan, Felicia pun langsung menggeplak kepala Felix untuk kedua kalinya.
BUAGH!!
"AKHHH IBU!!"pekik Felix dengan mata berkaca-kaca.
"DIAM BOCAH NAKAL! KAU SUDAH TAK PERNAH PULANG DAN MENGHABISKAN WAKTUMU DENGAN IBUMU YANG TUA INI DAN TIBA TIBA MEMBUAT SEORANG GADIS HAMIL LALU SEKARANG KAU MEMELUKNYA DENGAN SANGAT ERAT?! BAGAIMANA JIKA ITU MELUKAI CUCU KU?!"
"?!HAH?!" Felix melotot kaget, ia menunduk menatap (name) yang meringis di pelukannya. Pria itu dengan cepat melepaskan pelukannya. Bukannya panik atau takut, kesatria itu justru berbinar antusias dengan pipi merona.
Grep!
"Kalau begitu kita bisa menikah secepatnya!" Pekik Felix antusias sembari mendekap (name) dengan erat, mengabaikan Felicia yang melotot dengan perempatan merah di dahinya.
.
.
.
.
"SETIDAKNYA KATAKAN MAAF ATAU APA!!"TBC
Felix...Claude gigit loh:)
Jangan lupa vote nya minna (人 •͈ᴗ•͈)
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Night With The Knight
FanfictionTak sengaja melewati malam pertama dengan seorang kesatria? (Felix x Fem!Reader!) Awalnya ia berpikir bahwa insiden malam itu hanya akan menjadi lembaran hidup yang akan ia lupakan setelah melewati beberapa waktu. tapi mengapa takdir justru membawan...