∆∆
Pada dasarnya ada banyak hal yang mungkin sulit untuk di mengerti ketika hidup di bumi ini.
Dulu ia bercita-cita menjadi seorang dokter hewan', alasannya cukup sederhana sebab ia menyayangi kucingnya yang ia pelihara tanpa disengaja, ia ingin merawat nya sendiri tanpa harus repot membawa ke pet shop setiap bulan. Hingga ia menyadari bahwasanya cita-cita hanya akan menjadi sebatas nama dan angan-angan semata memang benar-benar nyata. Pada akhirnya dia menyadarinya, bahwa : dia hidup untuk tidak memiliki banyak kesempatan-kesempatan memilih bagaimana dia membawa dirinya di masa depan. Bahkan untuk sekedar menikmati kesenangan nya, ia tak memiliki kesempatan itu. Semua sudah tertata dengan baik, sedari dulu sang ayah cukup gencar untuk meracuni banyak pemahaman yang belum sepenuhnya dia mengerti. Mendidiknya menjadi orang yang cerdas bahkan ia mampu akselarasi hingga tiga kali berturut-turut karena kemampuan otaknya. Memang terdengar cukup mengagumkan, akan tetapi percayalah bahwa ini juga membosankan. Milk Pansa Vosbein — dia tak benar-benar menyukai kehidupannya yang tertata dengan baik, tak menyukai cara bagaimana mereka memaksa nya untuk jatuh cinta dengan cara yang tak masuk akal seperti malam ini.
Gelak tawa dan denting gelas yang menyengat telinga, begitu berisik sungguhan. Orang-orang tua berbicara dengan topik yang jenuh,' cenderung omong kosong, tak pernah dia bayangkan terlempar begitu jauh hingga bisnis dan pernikahan akan menjadi korelasi yang menarik bagi mereka dengan segala bidang yang ingin dikembangkan.
Pebisnis memang selalu berbicara tentang bagaimana agar semakin memperkaya dirinya hingga tujuh turunan nya pun tak perlu mengkhawatirkan bagaimana dia akan hidup. Menjadikan banyak cara untuk membuat kesuksesan dengan secepat-cepatnya, tak peduli apa saja yang perlu di korban kan. Mungkin memang benar bahwa hidup sejatinya tidak bisa ditawar-tawarkan pada orang-orang yang lemah. Milk tentu semakin percaya tentang kehidupan-kehidupan yang layak mungkin tidak selalu tercipta karena keberhasilan yang murni, tentu di dalamnya ada banyak keculasan-keculasan yang tak dapat dimengerti oleh kaum biasa.
Milk sudah muak sungguhan.
Ia mulai muak dengan segala omong kosong yang tercipta. Nampak begitu menyedihkan sebab yang bisa dia lakukan hanya diam tanpa memberontak. Segala isi kepala yang penuh, tak benar-benar mampu dirinya suarakan dengan lantang.
Memang sejatinya dia yang paling payah pula.
Di lemparkan nya pandangan itu kepada perempuan dengan surai yang bergelombang-gelombang, tatanan make-up nya cukup baik, pun dengan pakaian yang ia kenakan. Milk mempercayai bahwa dia cukup pandai menata diri, dibanding dengan dirinya yang lebih banyak tak peduli tentu saja sangat jauh. Dia hanya terdiam dengan segala keputusan-keputusan konyol malam ini, jelas terasa begitu putus asa, Milk tahu bahwa dia pun sama enggan nya. Ia sedikit mengumpat, merasa terjebak terlalu dalam. Milk jadi menyalahkan dirinya sendiri karena sangat payah dalam hal ini. Pertemuan yang konon hanya makan malam rekan bisnis, kini berubah menjadi sebuah agenda pernikahan dalam waktu dekat, berubah menjadi acara pertunangan sederhana yang hanya di saksikan oleh kedua orang tua nya. Anggaplah bahwa mereka sama-sama terjebak, terlihat dari bagaimana sang perempuan yang lebih mungil dari nya terkejut ketika sederet kalimat mampir di telinga, Milk pastikan dia pun sama tak paham, namun tak mampu berbuat apa-apa.
Atensi nya cukup besar, menimbang-nimbang apa yang ada dalam kepala perempuan itu dalam diam nya. Milk sungguhan ingin tahu, barangkali ada caci maki yang ingin di lontarkan namun tak tersampaikan.
Alkohol malam ini menjadi pembuka juga penutup yang tak menarik.
Oh, bahkan memikirkan nya saja mungkin tempurung kepala nya akan benar-benar pecah.
Merasa tengah di perhatikan, kepala perempuan yang baru saja resmi menjadi tunangan nya ini pun mendongak, menatapnya dengan pertanyaan yang sulit untuk diartikan. Matanya teduh, namun sirat lelah terhambat jelas. Ada jejak-jejak kekesalan yang mungkin bercampur dengan amarah, oh—bahkan Milk bukan seorang ahli penafsiran ekspresi, namun sedikit ia pahami ada perasaan ketidaksukaan yang ada di benak perempuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE WITH YOU
FanficKita mungkin akan terus-menerus mencoba menghindari, akan tetapi ruangan ini selalu punya cara untuk kita beradaptasi.