Chapter 7 - Awal Masuk

20 14 0
                                    

~Kamu tidak bisa mengharapkan cinta dari orang lain saat kamu tidak mau mencintai dirimu sendiri~
-

---------------------------------------------------------------------------------
Setelah Rio memperkenalkan dirinya Keysa hanya menganggukkan kepalanya seakan-akan ia mengerti.

"Jadi uncle kepala sekolahnya?" tanya Benne.

"Bukan saya, saya hanya sekedar datang berkunjung ke sini," ucap Rio.

"Lalu, siapa kepala sekolahnya?" heran Benne.

"Dia sedang berada di luar. Saya yang menyuruhnya. Bukankah Teo sudah memberitahumu siapa kepseknya?" jelasnya pada Benne dan tanyanya pada Keysa.

Keysa menganggukan kepalanya dan bertanya, "Dimana kelasnya?"

"Kalian berada di kelas yang sama dengan sahabat kalian, itu kelas XII MIPA 1," jawab Rio. "Oh iya, saya hanya ingin memberitahu Benne kalau saya ini pemilik sekolah jadi jangan memasang wajah heranmu itu," sambungnya seraya mengejek Benne.

Benne hanya mendatarkan wajahnya. Aku sudah tahu itu, batinnya.

Skip>>

Keysa dan Benne kini sudah berada di dalam kelas yang di beritahukan Rio.
Bisik-bisik terdengar dari mereka yang sedang memperhatikan kedua murid baru.

"Siapa mereka?" tanya siswi A.

"Murid baru bego, lu goblok apa gimana sih, jelas-jelas guru udah ngasih tau," sewot temannya.

"Yee, biasa aja dong, gak usah ngegas," sewotnya balik.

"Gw kagak bawa motor, jd gak bisa ngegas," balasnya ngawur.

"Perkenalkan kita berdua murid pindahan dari Alexander High School. Gw Chaterina panggil aja Cate dan dia,"-menatap Benne dan Keysa-"panggil aja Key," ungkapnya.

Setelahnya Key dan Benne duduk di kursi kosong paling. Mereka memulai pelajaran seperti biasa sampai terdengar bel berbunyi.

"Yuk ke kantin, gw udah lapar," ajak Zia.

"Yuk," ikut mereka.

Di perjalanan ke kantin, banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka sembari membicarakan mereka.

"Eh, liat deh kok D'x bareng sama tuh cewe dua ya?"

"Iya, ya. Mana cakep sih tapi g cocok aja. Masa D'x temenan sama cewe nakal sih."

"Iya. Mana rambutnya di warnain terang banget. Satu warna emas satunya pirang. Kok bisa sih mereka di terima ya?"

"Tapi mereka berdua cantik banget, apalagi yang rambutnya warna emas tuh. Kayak barbie hidup dia."

Bisik-bisik terdengar saat Keysa dkk melewati siswa-siswi. Ada yang memuji ada juga yang menyindir. Tapi, Keysa dan Benne menulikan telinga mereka.

*FYI, "D'x" itu nama circle nya Keysa dkk, yang dibuat Keysa saat mereka bertemu di Amerika.

Back to topic>>

"Pengen banget gw sumpel tuh mulut-mulut cabe busuk," kesal Zia.

"Tenanglah Zia, Key dan Ben juga baik-baik saja," tenang Sam.

"Gw gabisa tenang Sam. Masa sahabat gw di jelek-jelekin gtu gw diem aja? Ya enggaklah."

"Hufttt ...," hela napas Benne. "Zia, jangan lupakan tujuan kita datang ke sini. Kalau lo emosi, pikirkan apa yang akan terjadi nantinya," nasihat Benne.

Zia hanya terdiam dan menganggukkan kepalanya.
Setibanya di kantin, lagi-lagi banyak pasang mata yang menatap mereka tapi mereka bersikap biasa saja seolah-olah itu adalah makanan sehari-hari mereka jika keluar rumah.

~~~~~~~~
Sorry baru up lagi guys

Btw chapter ini gmna? Seru ga?

Maaf klo ada typo

Thanks for Reading😊

FORTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang