Hari telah berganti, matahari pagi telah menyinari bumi. Ayam berkokok di pagi hari, yang membuat Liam terbangun dari tidurnya.
Sekarang waktu menunjukkan pukul
06.50 Menurut Liam ini masih sangat pagi. Karena ia memiliki kelas siang hari ini"Hoamm" Liam menguap
"Masih pagi sih, tapi gua kan anak rajin gitu kan. Jadi gua mau jogging pagi ini, hitung hitung olahraga buat kelas siang“
Liam bangkit dari kasurnya, ia mengambil handuk, menyiapkan seluruh pakaian yang akan dia pakai pagi ini. Lalu, ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai dengan membersihkan tubuhnya, ia mengambil sepatu run yang dimilikinya.
Ia hanya memakai sendal menuju ke tempat joggingnya, ia menenteng tas yang berisi sepatu dan minuman. Tak lupa membawa baju ganti
Ia keluar dari kamar nya, ia turun ke lobi menggunakan lift. Saat sampai di lobi, ia melihat Delynn sedang melaundry pakaian nya.
Kesempatan yang bagus bukan? Sayang sekali jika ini di sia-siakan.
“Rajin juga tu bocah, Pagi pagi udah nge laundry“
Liam berjalan menuju ketempat laundry yang dimana Delynn sedang berada disana.
Delynn menyadari lelaki yang menurutnya aneh, menyebalkan ini menuju kearahnya. Sontak Delynn mengalihkan pandangannya ke arah lain.
“Bu, minuman 1.“ Ucap Liam kepada ibu laundry.
“Iya Li, ambil aja“ Jawab ibu dea
*Sebut saja ibu laundry tesebut ibu dea.
“Nih bu, 5rb kan?“ Ucap Liam sambil memberi duit selembaran berwarna kuning
Bu dea tersenyum lalu mengangguk sambil mengambil duit tersebut
Liam duduk disamping Delynn, yang berjarak hanya 15cm saja
Delynn menoleh kearah Liam “Kenapa?“ Ucapnya sinis
Liam menatapnya aneh “Lo yang kenapa, kocak“ Jawab Liam sambil meneguk minuman yang baru dibukanya
“Gausah deket deket“ Ucap delynn
“Geer lo, siapa juga yang mau deketin lo.“ Balas Liam
“Gua mau jogging, nggak ada tuh yang mau ngedeketin lo. Pede abi-“
“Stttt“ Desis Delynn sambil sedikit menyodorkan jari telunjuknya ke Liam
“Serah lo deh, gua mau jogging“ Ucap Liam
“Bye, jangan kangen“ Tambah Liam sambil meninggalkan Delynn
Delynn membelalakan matanya “Huekk“ Ucap nya sedikit keras.
“Siapa juga yang bakal kangen sama yang modelan kayak lo. Amit amit“ Lanjutnya
“Dari amit amit, biasa nya jadi amin amin loh del“ Ucap bu dea sambil terkekeh
“Nggak bu, dia aneh. Gasuka“ Jawab Delynn
“Aneh kenapa?“ Tanya bu dea penasaran
“Hehe, gapapa bu“ Delynn tertawa canggung
“Eh bu, saya mau nanya“ Ucap Delynn
“Boleh, nanya apa?“ Tanya bu dea
“Ibu sering nggak ngeliat Liam?“ Tanya Delynn sedikit memaksakan tertawanya
“Liam? Hm, dia itu jarang keluar apart. Paling kalo keluar ya kayak tadi, jogging, ngumpul bareng temennya, nge laundry. Ya gitu doang“ Jawab Bu Dea
“Kenapa kamu suka ya?“ Ucap bu Dea sedikit memancing
“Astaga bu, yakali saya suka modelan kaya dia“ Balas Delynn
“Lah kenapa del? Dia rajin loh anaknya, baik gitu, denger denger dia juga suka olahraga“ Jawab bu Dea sambil tersenyum
“Duh, enggak dulu deh bu“ Jawab Delynn
Laundry an Delynn telah selesai, ia kembali ke kamarnya.
back to Liam.
“Sepi juga ya, tumben.“ Ucapnya
Ia berlari sekitar 40 menitan, setelah selesai Liam mengganti bajunya. Lalu, dia tak butuh waktu lama untuk sampai kembali di apartemen nya
Ia berada dikamar sekarang, karena masih jam 08.30 ia memilih untuk bermain game mobile kesukaannya.
“Ah tim apaan ini anjir, jelek banget“
“Bisa main gak sih?“
“Buta map lo anjir“
*KLENTENG
Liam sontak menoleh kearah balkon, ia melihat seperti ada sesuatu yang ia lihat. Ia berjalan ke arah balkon..
“Anjir, kaleng milo siapa ini?“
“Gue, kenapa?“ Ucap wanita dari balkon sebelah kamar apartemennya
“Enak aja ya lo sompret! Buang sampah disini.“ Ucap Liam tak terima
“Lo main game ya main, tapi gak usah berisik pagi pagi ini juga bisa gak sih? Gue mau nonton drakor keganggu gara gara lo.“ Ucap Delynn sedikit menyolot
“Tegur baik baik, anak seganteng gua di lempar kaleng minuman. Keren lo begitu?“ Balas Liam tak terima
Delynn berdecih “Cih, apa tadi?“ Ucapnya
“ANAK SE-GAN-TE-NG, LO?“ Lanjutnya
“Najis.“
“Iri bae lo tetangga, syalan“ Balasnya
“Nih sampah lo“ Ucap Liam sambil mengambil kaleng tersebut lalu melemparkan kaleng itu ke balkon Delynn
“Sekali lagi lo berisik, gak segan segan gue lempar lo pake tabung gas.“ Ucap delynn sambil masuk kembali ke kamarnya
“Bacot, tetangga.“
Setelah berdebat dengan tetangga sebelahnya, Liam lebih memilih untuk melanjutkan permainan lewat ponselnya itu.
“Woi kocak, itu dibawah buta map banget pe'a“
“Sini kau bang“
“YESSSSSSS, I'M WIN BRO“
*TRENTENG TRENTENG
“Syalann“ -Liam
Hayo bunyi trenteng itu apa? ada yang bisa tebak? Taulah ya. Oke see u next chapter!
Jangan lupa vote

KAMU SEDANG MEMBACA
When It Rain
Fanfiction"Sendirian aja?" Tanya lelaki itu. Wanita itu menggangguk untuk mengiyakan Apa kelanjutannya? Ada apa dengan hujan dan mereka? Bagaimana kisah nya?