🌟04. Bandung, Kita Bertemu

12 3 0
                                    

Haii👋🌹
Hari ini kalian ngapain aja, nih?
Ramein pakai emot ini 🌟 dulu
Happy reading 😘
.
.
.
🎀✧⁠*(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*🎀


04. Bandung, Kita Bertemu

Selesai mandi, meskipun sebenarnya cukup terpaksa hingga berakhir menggigil, gadis yang tak lain adalah Asia itu akhirnya selesai dengan persiapannya. Memoles bibirnya dengan warna merah yang soft sebagai sentuhan akhir di wajahnya, tersenyum lebar di depan cermin.

Melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan segera meraih sling bag. Usai mengunci pintu, gadis itu mengetuk sebentar pintu di hadapannya, kamar Nur.

“Nur, aku pergi dulu, ya. Beneran nggak mau ikut?” tanya Asia sekaligus berpamitan.

“Nggak dulu, Sya. Udah ada janji soalnya,” jawab Nur, tersenyum kecil ke arah Asia sebentar sebelum melanjutkan kembali kegiatan makeup-nya.

“Okedeh, Nur. Take care, ya. Daaa,” ucap Asia dan kembali menutup pintu milik teman kosnya itu.

“Yoi, Sya. Tiati!” seru Nur tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin.

Asia sudah keluar dari gerbang kos sembari bersenandung kecil. Tujuannya saat ini adalah ke tempat pemberhentian bus DAMRI yang tidak jauh dari kosnya, dia tempuh dengan berjalan kaki.

🎀•••🎀

Duduk di kursi paling belakang, pojok. Headphone sudah ada di kepalanya, mendengarkan alunan lagu dari playlist ponselnya.

Matanya sedari tadi menyapu seluruh pandangan. Orang-orang yang berada di dalam bus, pemandangan di sisi kanan dan kirinya, tak lupa gadis itu abadikan dalam kamera ponselnya.

Hari kedua. Dalam perjalanan aku menemuimu, Bandung.

Asia menatap layar ponselnya, sebenarnya dirinya cukup nekat pergi sendiri di tempat yang masih asing seperti ini. Mengandalkan rute map dalam aplikasi Teman Bus, akhirnya Asia memilih pemberhentiannya di halte terakhir. Setelah itu, dirinya akan memilih menggunakan taksi online untuk menuju destinasi pertamanya, Braga.

🎀•••🎀

Hal pertama yang terbersit di benaknya saat ini adalah, kagum. Hanya satu kata itu, namun telah menggambarkan bagaimana antusias dan bahagianya Asia bisa mengunjungi tempat itu, lagi.

Kota Braga. Malioboro milik Bandung itu benar-benar memanjakan penglihatan Asia. Gadis itu terus mengabadikan hal-hal menarik di setiap sudut kota aesthetic itu.

Dengan headphone yang masih bertengger di kepalanya, gadis itu sesekali bersenandung, berjalan kaki menyusuri Braga, menatap bangunan-bangunan dengan arsitektur yang megah dan menawan.

Kakinya kemudian terhenti tepat di depan plang bertuliskan Jalan Braga, tangannya dengan otomatis tergerak, mengabadikan nama jalan itu menjadi salah satu dari sekian momen dalam memori ponselnya.

"Bagus," gumam Asia menatap hasil jepretannya sendiri, tersenyum lebar.

Asia mengangkat kembali ponselnya dan memfoto nama jalan itu lagi, tidak sadar jika yang difotonya bukan hanya sekedar nama jalan, namun juga seseorang yang tengah berdiri di sana, tersenyum lebar, menatap kamera yang tengah mengarah padanya.

Asia kemudian melanjutkan kembali perjalanannya. Menyusuri Braga dengan deretan penjual lukisan yang tertata rapi, kafe-kafe dengan musik aneka genre yang mendominasi tiap sudut kota itu.

Bandung dan 130 HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang