Disisi lain, SinBi terbangun karena merasa kedinginan. Kepalanya berat dan terasa pening. Di luar hujan sangat deras.
Ia berjalan keluar kamar dan mendapati tidak ada siapa-siapa disana. Ia berjalan menuju kamar Kakaknya dan ternyata Hyunjae tidak ada. Malam itu ia merasa sangat gelisah.
Apa dia belum pulang? Batin SinBi saat melihat jam menunjukkan pukul 10 malam.
Apa.... dia udah pergi? Batin SinBi membuat matanya tiba-tiba berkaca-kaca. Ia baru saja memimpikan momen saat kedua orang tuanya pergi meninggalkan SinBi dan Hyunjae untuk bekerja di luar negeri.
SinBi pun berjalan duduk di ruang tengah. Ia melihat foto keluarganya. Ia pun lalu mengambil ponselnya dan mencari nomor ibunya disana.
SinBi :
Eommaa5 menit berlalu, 10 menit berlalu, 30 menit berlalu. SinBi menunggu balasan dari ibunya tapi ia tidak mendapatkan apa-apa.
"Bogoshipo... hiks..." isak SinBi.
SinBi pun menangis seorang diri. Ia rindu ibunya. Sudah cukup lama ia tidak mendengar kabar dari orang tuanya yang memang sangat sibuk. Tapi kali ini SinBi benar-benar ingin mendengar suara ibunya.
"Eommaa... Bogoshipo.... Hiks..."
Tak lama, SinBi terdiam mendengar seseorang masuk. Ia melihat Hyunjae yang langsung terkejut melihatnya duduk sambil menangis.
"SinBi? Lo kenapa??" Ucap Hyunjae langsung menghampiri adiknya.
Tangis SinBi semakin pecah. Ia kira kakaknya sudah pergi magang ketempat yang jauh itu.
Ia menangis.
"Gajimaa. Hiks." Ucap SinBi lirih dan terisak.
"G-gue gamau sendirian...hiks"
Hyunjae pun paham. Paham betapa bodohnya dirinya yang tidak menyadari perasaan adiknya sendiri. Selama ini mereka berdua sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya. Mereka tahu bagaimana sulitnya hidup sendiri. Tapi dengan mudah nya Hyunjae mau meninggalkan adiknya sendirian.
"Jeball..." isak SinBi sembari menggeleng, tidak mau Hyunjae pergi. Entah kemanapun itu.
Hyunjae pun perlahan menyadari ada sesuatu yang salah pada adiknya. Ia tau SinBi, dan kali ini SinBi tidak hanya menangis tapi juga terlihat gelisah dan ketakutan.
"Bi.."
Hyunjae langsung menarik SinBi ke pelukannya. Tangis SinBi langsung pecah. Perasaan Hyunjae sungguh campur aduk. Adiknya ini terlihat berbeda.
"Arraseo. Gue gabakal tinggalin lo sendiri. Maaf ya." Ucap Hyunjae sembari mengusah puncak kepala SinBi.
"Mianhae.." ucap SinBi lirih.
"Sssttt udah-udah." Ucap Hyunjae sembari mengusap pipi SinBi. Dan seketika ia menyadari bahwa SinBi demam.
"Badan lo panas banget." Ucap Hyunjae khawatir.
"Lo demam, Bi."
~~~
Disisi lain, Juyeon tidak tahu kapan dirinya bisa sampai di tempat yang entah dimana itu. Sepulang turnamen tadi ia di hadang oleh segerombolan orang yang menyerempet motornya dan kemudian membawa nya pergi.
Bugh.
Juyeon lemas ketika perutnya di tendang lagi dan lagi. Ia pukuli habis-habisan.
Tak lama, Juyeon pun melihat seseorang yang baru masuk ke gedung kosong tempat ia dipukuli itu. Dan ternyata ia melihat laki-laki yang tidak lain adalah Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match (GF X TBZ) [Hiatus Sementara]
FanfictionA fanfic about the boyz x gfriend Mostly juyeon x sinb